BAB XXVI

39 2 0
                                    

Bel pertanda istirahat berbunyi,membuat koridor yang awalnya sepi seketika penuh dilalui oleh orang-orang.

"Aahhh akhirnya,kuy ah ke kantin,laper gue" ucap Kenan.

"Lo duluan aja sama Gazan,tar gue nyusul" ucap Gazen.

"Emang lo mau kemana dulu Zen?" tanya Gazan.

"Ke toilet bentar" jawab Gazen berbohong.

Setelah Gazan dan Kenan pergi ke kantin,Gazen mulai melangkahkan kakinya ke ruang BK,ia berniat untuk membayar uang spp di bulan lalu dan bulan ini.

Sesampainya Gazen disana,Gazen langsung duduk dihadapan Bu Tita,guru yang mengurus masalah keuangan disekolahnya.

"Permisi bu,saya mau membayar uang spp bulan lalu dan sekarang,juga punya Gazan bu" ucap Gazen sopan.

"Sebentar ya,ibu cek dulu" ucap guru itu.

Setelah beberapa menit mengecek guru itu kemudian menatap Gazen.

"Pembayaran spp nya sudah terlunasi,bahkan sampai kamu dan Gazan kls 12 nanti,dan termasuk semua pembiayaan kamu dan Gazan sudah terlunasi,sampai kelas 12" ucap Guru itu.

"Hah?,yang benar bu?,jadi maksud ibu?" tanya Gazen sedikit terkejut.

"Kamu dan Gazan sudah tidak ada lagi kewajiban membayar uang spp dan sebagainya karna disini semuanya telah dilunasi" ucap guru itu.

"Kalau boleh tahu,ibu ingat siapa yang membayarnya?,atau barangkali salah bu" ucap Gazen.

"Disini belum pernah terjadi kesalahan teknis dalam masalah ini,dan waktu itu yang bayarin adalah Kenan,anak dari pemilik sekolah ini" ucap guru itu.

"Kenan?" tanya Gazen.

"Iya,dia bilang waktu itu kamu nya lagi ada urusan jadi kamu menitipkan uangnya pada Kenan"

Gazen terdiam.

"Kalau sudah tidak ada lagi yang mau ditanyakan,kamu bisa melanjutkan jam istirahatmu" ucap guru itu.

"Ba-baik bu saya permisi,terimaksih sebelumnya" ucap Gazen.

Gazen melangkah kan kakinya ke arah kantin untuk menyusul Kenan dan Gazan disana.

'Gila,gue harus ngomong apa sama Kenan,makasih aja kayaknya gak cukup,pokonya gue harus balikin uang Kenan ya walaupun dengan cara menyicil' ucap Gazen dalam hati ditengah berjalan.

Sampai dikantin,Gazen celingak-celinguk mencari keberadaan saudara kembar dan sahabatnya.

"WOII DISINI!" teriak Kenan dari ujung kantin.

Seketika,orang-orang yang berada di kantin berhenti berkativitas lalu mereka menoleh kearah pintu kantin dan seketika itu juga banyak dari mereka yang histeris.

Gazen menggaruk kepalanya yang tidak gatal,masalahnya,kantin saat ini sangat padat melebihi hari hari biasanya,dan orang orang berdesakan untuk memesan atau pun hanya sekedar berjalan.Dan Gazen bingung,ia mau lewat mana.

"Sorry gue boleh lewat?" ucap Gazen pada sekumpulan manusia yang menghalangi jalan.

Dan saat itu juga,orang orang mundur memberi sebuah jalan,layaknya pangeran akan lewat dihadapan masyarakat.

"Thak's" ucap Gazen sedikit menyunggingkan senyum dibibirnya,lalu berjalan cepat menuju pojok kantin.

"Aaa gilaa,suaranya itu loh"

"Huaaa momen langka nih"

"Manis banget senyumnya"

"Sumpah ini beneran?"

The Misterious BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang