BAB XXXI

34 1 0
                                    

Detik demi detik,jam demi jam,dan hari demi hari telah terlalui dengan begitu cepat,siswa kelas 10 telah usai melakukan kegiatan masa orientasi nya dan sudah mulai belajar efektif.

Begitupun dengan kelas 11 dan kelas 12,terutama siswa kelas 12 yang semakin hari semakin sibuk dengan tugas yang menumpuk dan terkadang jam pelajarannya bertambah.

Gazen duduk di balkon kamarnya,hal yang biasa ia lakukan ketika dirinya ingin merenungi sesuatu.

Perlahan,percakapan dirinya dengan Kenan dan Gazen sedikit merenggang.Sudah jarang terdengan celotehan receh dari mulut Kenan saat disekolah atau saat di WhatsApp.
Dan Gazan,dia sedang sibuk mengurusi organisasi OSIS nya karna sebentar lagi ia akan turun jabatan.Dan sekarang Gazan sedang berada di rumah teman satu organisasinya,meninggalkan Gazen seorang diri.

Gazen melihat layar di ponsel yang ia pegang,sempat menekan tombol untuk VC dengan Gazan dan Kenan,namun Gazen mengurungkan niatnya.

"Gue tahu kalian sibuk,tapi seenggaknya kita nggak merenggangkan komunikasi gini,jujur gue sepi" ucap Gazen dalam hati.

Gazen beralih ke tempat tidur nya,berharap ia dapat tertidur dengan cepat,tapi dia seketika ingat bahwa kembarannya sedang berada di luar rumah.Lalu kemudian Gazen terduduk di kasurnya.

Gazen membuka laman instagramnya untuk melihat lihat info sekitar universitas yang ia incar.

"Gue mau ngambil jurusan apa ya?" tanya Gazen dalam hati.

"Ah anjir sepi bet dah" ucap Gazen.Lalu dirinya menelfon Kenan.

"Halo Zen,ada apa yah?" tanya Kenan dari sebrang sana.

Gazen terdiam sejenak,ia merasa asing dengan Kenan.Biasanya Kenan selalu ceria bila ditelfon,dan sekarang Kenan berbicara dengan nada datar.

"Eh iya Ken,lo sibuk gak?,keluar yu gabut gue dirumah sendiri" ucap Gazen.

"Sorry Zen gue gak bisa,toh ini juga udah malem,gue capek mau tidur"

"Udah malem?,Oh oke deh have a good rest" ucap Gazen lalu memutuskan sambungan telpin nya.

"Perasaan sekarang masih jam 8 biasanya juga dia tidur jam 11,oke mungkin dia lelah hari ini" ucap Gazen dalam hati.

Kini giliran Gazen menelfon pada kembarannya.

"Halo my twin,tumben lo nelfon hehe" ucap Gazan.

"Btw nanti lo pulang jam berapa?,gue sepi tanpa lo eaaakk" ucap Gazen bercanda.

"Hahaha sepi?,rasain noh gue juga sering sepi waktu lo suka pulang larut malam hahaha"  ucap Gazan di sebrang sana.

Gazen diam,mendengar ucapan Gazan yang walaupun dengan nada candaan namun seperti ada pisau kecil menancap didadanya.

"Halo Zen?,lo ko diem aja,halo?"

"Eh iya,btw lo nanti pulang jam berapa?"

"Gak ada pertanyaan lain apa?hmm jam berapa ya?,gue juga belum tahu pasti,bisa jadi gue nginep semalem soalnya banyak banget yang harus diurusin,sorry Zen" ucap Gazan.

"Nginep?,oh ok deh sans aja,bye..."

Gazen memutuskan sambungan telfonnya dengan Gazan.
'Fiks malam ini gue bener-bener kesepian' ucap Gazen dalam hati.

Gazen merasa bosan hanya bermain gadget miliknya,ingin sekali ia terlelap dan bangun di pagi hari,namun matanya belum juga mengantuk.

Akhirnya,Gazen mendengarkan musik lewat earphone lalu berusaha tidur,berharap esok lebih baik dari hari ini.

The Misterious BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang