P A R T 04

35 7 0
                                    

Ternyata dunia tak selebar daun kelor.

-Gisha Andrea-

☆☆☆

Tok tok tok...

"BANG KELVIN BANGUNN! UDAH JAM SETENGAH DELAPAN INI!!" teriak Cindy sambil terus mengetok-ngetok pintu kamar Kelvin.

Kelvin yang mendengar suara teriakan adiknya mengatakan sudah jam setengah delapan langsung terperanjat kaget. Kelvin mengerjap-ngerjapkan matanya sebentar. Menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam pupil matanya.

"BANG! AYO BANGUN! UDAH SIANG NIH!" teriak Cindy kencang.

"Iya iya sebentar, abang mandi dulu." jawab Kelvin tak kalah kencang dari suara Cindy.

Tanpa melihat jam, Kelvin langsung melesat pergi ke kamar mandi. Tak butuh waktu lama, dua puluh menit setelahnya Kelvin sudah siap dengan seragam Putih Abu-abu nya. Kelvin menyisir rambutnya sebentar lalu pengambil dasi, tas ransel, ponsel serta jam tangan nya. Dahinya berkerut saat melihat jam yang menunjukkan pukul enam lewat lima belas menit. Bukan kah tadi Cindy berteriak sudah pukul setengah delapan?

Kelvin berdecak saat tau ternyata Cindy menipunya. Padahal tadi Kelvin sedang bermimpi indah. Dan mimpinya tiba-tiba kacau karena teriakan adik perempuannya itu.

Ck, awas lo Cindy gue bales ntar. Batin Kelvin kesal.

☆☆☆

"Pagi abang ku," sapa Cindy saat Kelvin sudah duduk disebelahnya.

"Hm" hanya deheman yang keluar dari mulut Kelvin.

"Bang, hari ini gue berangkat sama lo ya?" ujar Cindy.

"Gak!" tolak Kelvin mentah-mentah.

"Ishh abangg! Hari ini ajaa"

"Gak! Biasanya juga lo bawa mobil sendiri"

"Hari ini gue lagi males aja bawa mobil,"

"Nebeng ya?" lanjut Cindy yang sudah memasang puppy eyes nya.

"Kagak ah! Berangkat aja sendiri!"

"Sama adik sendiri masa pelit sih?"

"Bodoamat."

"Hari ini aja bang, seriusan deh"

"Gak. Ma. U" ujar Kelvin menekan setiap kata.

Cindy mengerucutkan bibir juga melipat tangan di depan dada.

"Dasar pelit!"

Kelvin menghela nafasnya pasrah. Adik nya ini selalu saja membuat Kelvin tak bisa membantah keinginannya dan membatalkan niatnya untuk marah.

"Yauda iya. Udah gausah marah lagi. Puas lo?" Ujar Kelvin mengalah.

Cindy langsung menatap Kelvin dengan senang.

"Bener ya bang?"

"Iya, udah sekarang sarapan dulu."

KELVINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang