Halo readers
Selamat membaca cerita kedua dari author ya.
Oh iya, ini sebenernya sequel dari "Old Rules", tapi kalian ga perlu baca cerita pertama dulu untuk baca cerita yang ini biar bisa paham jalan ceritanya.
Selamat mengikuti perjalanan Abi dan Zaira ya, semoga suka sama ceritanya.
-------
Zaira POV
Halo perkenalkan gue Zaira Dhiya Ulhaq, orang - orang biasanya panggil gue Zaza atau Zaira. Umur gue 16 tahun, tapi udah kelas 12. Oh iya, gue anak tunggal tapi gue ga selalu dapet perlakuan spesial dari orang tua gue, tujuannya biar gue mandiri dan ga manja terus - terusan.
Papa gue seorang pegawai negeri di salah satu institusi pemerintah dan mama gue wanita karir, beliau kerja sebagai akuntan di slaah satu perusahaan swasta. Dan gue, melenceng banget dengan memilih bidang kesehatan dengan jurusan Farmasi. Gapapa, berbeda itu menyenangkan haha.
Jadi hari ini gue akan memulai tahun ajaran baru di sekolah. Tapi berhubung gue anak SMK dengan jurusan Farmasi dan biasanya anak SMK itu akan mengikuti program PKL atau Praktik Kerja Lapangan.
Tiga bulan pertama tahun ajaran di kelas 12 ini, gue bakal menjalankan PKL. Jujur gue belum siap sebenarnya. Mengingat kata orang - orang kalau dunia kerja itu serem dan kejam.
Mikirinnya aja buat gue takut, tapi mau gimana lagi kan harus gue jalanin. Toh, ini pilihan gue jadi harus siap untuk semua konsekuensinya.
Oke, back to topic.
Bulan pertama ini, tempat PKL gue adalah di Rumah Sakit swasta yang ada MOU atau hubungan kerja sama sekolah gue. Jadi, kami para siswa ga perlu ngumpulin proposal PKL dulu karena semua udah diurus sama pihak sekolah. Bulan kedua, jadwal gue di Apotek, dan bulan terakhir di Puskesmas. Doa gue cuma satu, semoga nanti ketika PKL udah selesai dan persiapan seminar hasil PKL, gue ga kena sidang karena kasus di PKL.
Sebelum PKL, pasti bakal ada yang namanya pembekalan. Ada satu pesan yang gue inget banget dari guru pembimbing gue.
"Lakukan kegiatan PKL dengan baik, jaga nama baik sekolah, gali ilmu sebanyak - banyaknya. Dan jangan lupa untuk tidak berlaku buruk apalagi sampai menjelekkan nama sekolah. Di akhir masa PKL, kalian akan melaksanakan seminar hasil. Bagi siswa yang bermasalah, akan dilakukan sidang lanjutan seperti biasa." ujar Wakasek bidang Kesiswaan sekolah gue ketika itu.
Tolong kasih tanda kutip di bagian 'sidang lanjutan seperti biasa'. Iya, sidang ini akan diadain kalau salah satu atau salah dua, pokonya bermasalah selama PKL. Entah ketahuan ngedeketin pegawai RS, atau tidur selagi tugas, bolos di hari PKL, dan masalah lainnya.
Dan setiap tahun, pasti ada aja masalah yang dibuat sama siswa PKL. Gue jadi takut sendiri.
"Zazaa.. Hey! Ngapain kamu ngelamun. Sarapan cepetan, nanti telat ke RS." Mama gue menyadarkan anaknya yang ternyata lagi ngelamun ini.
Gue cepet - cepet sarapan terus langsung berangkat ke TKP, eh maksud gue ke tempat PKL.
-----
Abi POV
Gue Abiyaksa Al - Fatih, anak pertama dari dua bersaudara. Gue bukan asli kota ini sebenernya, gue anak rantau. Sengaja memisahkan diri dari orang tua sejak dini biar gue bisa mandiri dan ga selalu nyusahin bunda sama ayah.
Jadi tahun ini gue umur 23, belum sekarang, nanti sebentar lagi. Itu berarti ini adalah tahun ketujuh gue ga ngerayain ulang tahun bareng ayah, bunda, dan Emir adek gue. Ya, mereka di Jakarta dan sekarang gue lanjut dokter internship di Sumatera.
Sebenernya gue bisa dengan mudah untuk pindah ke Jakarta dan magang di Rumah Sakit opa gue disana. Tapi, menurut gue itu ga menantang. Makanya sekarang gue ada disini.
Oke, jadi ini adalah hari pertama gue internship di Rumah Sakit sama beberapa temen gue juga.
Gue harap bisa lancar sih sampe nanti kelar dan gue bisa buka tempat praktik sendiri atau nanti direkruit beneran jadi dokter tetap di Rumah Sakit favorit kota ini.
Sekalian nyari jodoh juga kali. Bosen jomblo gue selama 22 tahun haha.
-------
Halo, author kembali dengan cerita baruu.
Masih anget nih
Jangan lupa vomment
Regard, author cantik
KAMU SEDANG MEMBACA
Ineffable✔ [BELUM REVISI]
Teen FictionStart : 23 Juni 2020 Finish : 4 Maret 2021 "Orang tua aku mau ke rumah buat ketemu orang tua kamu." - Abiyaksa Al Fatih "Ha? Ngapain kak?!" - Zaira Dhiya Ulhaq Bagaimana rasanya kalau kamu yang merupakan siswi kelas 12 baru berumur 17 tahun sedang m...