Zaira POV
"Halo? Iya pak, saya di depan Puskesmas nya ini udah nungguin dari tadi."
"...."
"iya pak, pake ransel pink sama--...."
Belum selesai gue ngomong, si bapak ojol udah matiin telepon duluan.
Sekarang udah jam 16.00 sore dan jadwal PKL gue udah selesai sejak 2 jam yang lalu. Ini minggu ke dua gue PKL di sini.
Hubungan gue dan Kak Abi? Sejauh ini gitu - gitu aja.
Tadi siang, harusnya Kak Abi yang jemput, emang udah janji katanya mau jemput. Tapi dua jam gue tungguin ga muncul juga batang hidung nya.
Gue ga manja kok, itu dia sendiri yang mau jemput, biasanya juga gue sama Pak Iman atau dia yang duluan udah mangkir di parkiran Puskesmas.
"Mbak Zaira?" gue otomatis menolehkan kepala.
Ternyata bapak ojolnya udah sampe, langsung aja gue naik ke motornya.
"Mbak Zaira, asjdfkslldal.." gue ga denger bapak ojol ngomong apa sama sekali.
"Eh? I-iya pak." gue iyain aja.
Si bapak ojol malah majuin badannya dan gue cengo.
Ternyata oh ternyata, tadi si bapak nanya,
"Mbak Zaira, sempit ga duduknya?" an gue jawab Iya.
Akhirnya, kita minggir dan gue bilang ke bapaknya kalo gue salah tangkep sama pertanyaan si bapak.
Hampir dua puluh menit dengan kemacetan yang ga berarti, akhirnya gue sampai dengan selamat.
"Makasih ya pak, tadi saya bayar pake saldo saya pak." kata gue sambil ngasihin helm ke si bapak, dan si bapak langsung tancap gas cari order-an lain.
Sejenak gue jadi lupa sama Kak Abi, gue ga marah, gue khawatir, soalnya dia ga ada ngasih kabar sama sekali setelah janji mau jemput gue pulang.
"Assalamualaikum." gue masuk ke rumah.
"Waalaikumussalam, Zaza kemana aja? Jam segini baru pulang mana ga ngabarin mama dulu.." Mama langsung datengin gue dengan paniknya, dan gue cuma senyum terpaksa.
"Maaf ma, tadi ada urusan bentar, dadakan banget." ujar gue.
"Yaudah, sana ganti baju, sholat dulu, terus istirahat, nanti mama panggil makan malem." gue langsung angguk kepala terus naik ke kamar gue.
Author POV
Di lain tempat,
"Mas Abi.." panggil seseorang pelan.
Abi menggeliatkan badannya, dan terkaget seketika.
"Jam berapa ini?" ujar Abi.
"Jam 4 mas.."
"Kenapa ga bangunin saya? Saya janji jemput Zaira jam 2..ck!" Abi berdiri dari kursi rawat pasien dan mengambil kunci mobilnya kemudian keluar tanpa pamit kepada Tiara dan Bu Lasmi.
Abi bergegas menuju parkiran berharap Zaira masih menunggunya disana walau tidak mungkin.
-----
"Assalamualaikum.. Zazaa!"
Tidak begitu lama setelah teriakan nyaring dari depan rumah Zaira, pintu pun terbuka.
"Waalaikumussalam, Loh? Nara?" Deka terkejut karena Nara yang datang sore ini.
"Tante, Nara numpang nginep ya hehe." Ujar Nara setelah menyalimi tangan Deka dengan cengiran khasnya.
"Dianter siapa kesini? Coba deh kabarin dulu tadi, udah ayo masuk.." Ajak Deka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ineffable✔ [BELUM REVISI]
Teen FictionStart : 23 Juni 2020 Finish : 4 Maret 2021 "Orang tua aku mau ke rumah buat ketemu orang tua kamu." - Abiyaksa Al Fatih "Ha? Ngapain kak?!" - Zaira Dhiya Ulhaq Bagaimana rasanya kalau kamu yang merupakan siswi kelas 12 baru berumur 17 tahun sedang m...