Happy reading..
Abi POV
Hari ini, Zaira boleh pulang tapi sayangnya gue ga bisa nemenin dia karena harus ke rumah sakit dari pagi.
"Za, aku berangkat ya!" kata gue ke dia.
Jangan salahin gue kalau gue selama Zaira dirawat selalu ada di deket dia. 24/7 sama Zaira.
Ngapain pada sewot. Mama papa nya aja santuy kok, haha.
"Iya kak, hati - hati.." kata dia dan gue ngacak rambutnya. Salah satu kebiasaan baru gue, ngacak rambut Zaira. Terus dia lanjut merem.
"Kebiasaan deh!" dia ngambek, tapi pura - pura.
"Abi, berangkat gih, nanti telat kamu.. Jauh jaraknya, belum lagi macet di Sudirman jam segini.." kata Tante Deka, mamanya Zaira.
"Iya tante, Abi berangkat dulu, Assalamualaikum." Gue menyalimi tangannya dan keluar ruangan.
Kemarin, gue udah cari tongkat buat bantu Zaira jalan kalo mau ngapa - ngapain. Tapi datengnya baru nanti siang, gue juga udah minta izin ke Om Virzie buat beliin Zaira tongkat.
Hampir sejam gue akhirnya sampe ke rumah sakit. Oke, kita kembali ke rutinitas seperti biasa.
-----
Author POV
"Mama.. Mampir dulu, Zaira mau beli McFlurry." sungut Zaira yang sejak tadi memaksa Deka agar mereka menuju ke drive thru makanan cepat saji.
"Pak Iman, ke drive thru dulu ya!" ujar Deka akhirnya kepada Pak Iman, supir keluarganya.
"Yeayy, mama baik deh!" ujar Zaira dan Deka menggelengkan kepalanya.
Setelah mendapatkan apa yang diinginkannya, Zaira langsung menghabiskan es krim itu bahkan sebelum mereka tiba di rumah.
"Ma.. Zaza boleh ga ke rumah sakit hari ini?" tanya Zaira pelan berharap mendapat izin dari sang mama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ineffable✔ [BELUM REVISI]
Ficção AdolescenteStart : 23 Juni 2020 Finish : 4 Maret 2021 "Orang tua aku mau ke rumah buat ketemu orang tua kamu." - Abiyaksa Al Fatih "Ha? Ngapain kak?!" - Zaira Dhiya Ulhaq Bagaimana rasanya kalau kamu yang merupakan siswi kelas 12 baru berumur 17 tahun sedang m...