Happy reading
♥~★~
Aku menuruni tangga, menuju lantai 1. Dimana kedua orang tua ku pasti sudah berada di meja makan untuk sarapan.
Aku berjalan menuju meja makan, melihat kursi kursi yang kosong, kemana mereka?
"bi, mamah sama papa kemana?" tanyaku.
Bibi yang sedang menaruh roti panggang yang sudah di beri selai untukku di meja makan pun menjawab "tuan udah berangkat tadi subuh. kalau nyonya sudah berangkat ke bandara, dia mau ke jepang, ada urusan katanya"
Aku hanya mengangguk, lalu duduk di kursi, sarapan pagi kali kali tidak apakan?
Lagipula aku tak memiliki semangat berangkat sekolah hari ini, setiap hari juga tidak.
"bi, bibi udah sarapan?" tanyaku lagi kepada bibi, dengan ekspresi dan nada yang datar tentunya. kali ini dia membawa jus dan menaruhnya di atas meja.
"belum non" jawabnya.
"bibi duduk aja, kita sarapan bareng" ajakku.
"gak usah non, masa majikan sama pembantu sarapan bareng" katanya.
"jangan anggep aku gitu bi, anggep aja aku kayak anak bibi" suruhku.
"saya gak pantes nonn" katanya yang masih merendah.
"kita kan sama sama manusia bi, bibi gak usah gitu, duduk aja" suruhku lagi.
Lalu Bibi duduk di kursi dengan malu malu, akupun menyodorkannya beberapa roti panggang yang dibuatnya tadi. "makasih non" katanya, mulai memakan roti itu.
"makan yang banyak ya bi" mungkin saja kata kataku tadi seperti seseorang yang perhatian, tapi yang sebenarnya aku rasakan hanya datar. Tidak ada rasa apapun. "di minum juga jusnya bi" aku menyodorkan jus kali ini.
Saat ini, entah kenapa aku merasa kehangatan sebuah keluarga. walau hanya dengan bibi yang secara jelas.. Dia bukan kaluargaku kandungku.
Bertambah satu.
.
Aku duduk di kursi belakang seperti biasa, rasanya hari hariku seperti terulang kembali. Tak ada yang spesial, tak ada yang baru, sama saja seperti hari hari biasanya.
Melihat ke arah jendela, banyak orang disana, bel masuk berbunyi, semua kembali ke kelas masing masing. Seperti kemarin.
Kelasku sudah ramai oleh murid murid yang sekelas denganku.
Lalu wali Kelasku datang, bu yoona. Dia berdiri di depan kelas.
"anak anak, sekarang kita kedatangan murid baru, dia murid pindahan" katanya, anak baru? Aku tidak peduli.
Aku menahan kepalaku dengan tangan kanan di atas meja, posisi malas.
"silahkan masuk" kata bu yoona, setelah itu datang seorang anak laki laki.
Lalu semua murid di Kelas terkagum kagum dengan anak itu, apalagi kaum wanita, tapi tidak denganku. Biasa saja, itu yang ku rasakan.
"perkenal dirimu" suruh bu yoona kepada anak itu.
Anak itu melambaikan tangan pelan, ada yang membalasnya. Lalu memperkenalkan diri "halloo.. Nama saya Kim jungwoo, saya pindahan dari sekolah xxxx, saya harap kita semua bisa berteman, mohon bantuannya" dia menundukkan sedikit kepalanya, lalu mengangkatnya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Umbrella ¦ Kim Jungwoo
Romance"Hanya sebuah cerita tentang payung kertas yang begitu rapuh, yang tak bisa menahan derasnya hujan" - sunny 2020 "bolehkah aku minta satu permintaan? Aku hanya ingin kau menyebut namaku, sangat simple...