"langit selalu menangis jika kita berasama, apa itu menyedihkan?"
Happy reading
♥
~★~
"Kau kemarin ada urusan apa?" tanya ku pada anak yang duduk di sebelahku.
"ya.. Ya, gitudehh.." jawabnya sambil mengelus elus belakang kepala, aku jadi curiga. "ouh iya, nomor yang kemarin kamu kasih bukan nomormu" lanjutnya.
"emang iya"
"parahh.. Aku jadi kena masalah kan kemaren"
"nasib"
"lucnut"
"aku kan gak punya hp, gimana bisa punya nomor"
"massa? Gak percaya, kamu kan holkay"
"aku orang biasa"
"terus kok punya headphone? Kan gak ada hp"
"mp3"
"ouuhh.. Pulang nanti jalan yuk"
"bodo"
"untung sabar :)"
.
.Kringgg..
Kringgg..
Bel istirahat berbunyi, dan tiba tiba orang yang duduk di sebelahku berlari sangat kencang menuju keluar kelas.
Anak itu kenapa?
Entahlah.. Dan aku yang tak tahu harus apa, kini menatap jendela di sampingku ini.
Apakah ada pemandangan yang bagus sekarang?
Beberapa saat kemudian, orang orang ramai berkumpul di lapangan basket, yang sebelumnya hanya di isi oleh 6 orang gadis, dan sepertinya aku mengenal salah satu dari gadis gadis tadi.
Sebenarnya apa yang terjadi? Perasaan tadi mereka hanya mengobrol dengan nada tinggi, tapi aku malas mendengarnya, jadi aku tidak terlalu fokus dengan apa yang mereka bicarakan.
Plakk..
Suara tamparan yang begitu kencang, gadis yang berdiri di tengah itu baru saja di tampar oleh salah satu dari 5 temannya sampai terjatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Umbrella ¦ Kim Jungwoo
Romance"Hanya sebuah cerita tentang payung kertas yang begitu rapuh, yang tak bisa menahan derasnya hujan" - sunny 2020 "bolehkah aku minta satu permintaan? Aku hanya ingin kau menyebut namaku, sangat simple...