07. Jungwoo Part 3 // Afraid

135 24 4
                                    

Happy reading

.
.
.




Hari ini aku harus mengantarkan koran lagi, mengayuh sepeda, menusuri komplek komplek sekitar sini. untung saja gak panas, soalnya banyak pohon pohon di pinggir jalan.

Akupun melempar satu persatu koran, aku gak mau turun, takut ada anjing lagi :')

Gedubrakk..

Aish.. Ada yang menyenggol sepedaku hingga aku jatuh, apa anjing lagi?

Aku berdiri, dan melihat siapa yang menyenggol, ternyata memang anjing.

Gak, mereka si pembully di sekolah lamaku. Mereka bertiga memang suka menindas murid murid di sekolah.

Tapi anehnya tak satupun guru menghukum mereka kalau sering menindas, padahal murid yang di tindas sering melapor. mungkin di sogok.

Mereka memang dari keluarga yang kaya.

"hehh.. Lo pindah ternyata malah jadi tukang koran yaa hahahaha" kata yuta, ketua geng penindas.

Aku diam, aku tidak mau terjadi perkelahian. Bukan berarti aku takut.. Hanya saja yaa, takut mereka nangis kalau aku pukul :)

"kok diem, udh gak punya duit buat bayar sekolah hahh? Apa jangan jangan lo berenti sekolah gara gara gk punya biaya hahahaha misquen" haechan yang berkata kali ini.

Aku bosan mendengar ocehan mereka yang tidak berguna.

"kok lu diem, JAWABB" johnny menarik kerah bajuku, mengangkatku.

"mau apa kalian?" tanya ku, dan melepas gengaman johnny.

"lo pindah kemana? Apa jangan jangan ke sekolah yang lebih murah lagi" kata yuta.

"ihh.. Kepo" Jawab ku.

"lo berani hahh.." haechan memegang kerah bajuku, dan mengepal tangan, mengangkatnya ke udara.

"bosen tauu.. Mending kalian pergi dehh, udah gak ada urusan" kataku.

Buakk..

Satu pukulan dari haechan mendarat di pipiku, ngilu rasanya.

"cuman karna lo pindah, bukan berarti urusan kita selesai yaa.." kata yuta menunjuk diriku.

"urusan apalagi sih" aku mengambil sepedaku, mengangkatnya.

"pacar gua masih belom mau maafin gua gara gara lo tau gak" katanya lagi.

"salah sendiri, ngapain waktu itu pake mukul aku segala, malaknya maksa" aku menaiki sepedaku.

"KAN MALAK EMANG MAKSA ANJIRR" johnny yang berbicara kali ini.

"gak usah juga di maksa kan aku bisa ngasih"

"biar keren lahh.." ujar johnny lagi.

"hilihhh.. Katanya kaya, tapi malak" ucapku lalu mengayuh sepeda.

Buakk..

Paper Umbrella ¦ Kim JungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang