'aku punya orang tua. Benarkah? Kurasa itu hanya imaginasiku saja'
Happy reading
♥~★~
Aku melangkah masuk ke dalam kelas, masih sepi. Tapi ada satu orang yang sudah duduk di kursinya pagi ini.
"haiiii..." katanya melambaikan tangan.
Aku tidak Menjawab, hanya fokus melangkah menuju kursiku. Lalu duduk Disana.
"heii.. Rambutmu berantakan" katanya.
"aku tidak peduli" jawabku sambil menatap keluar jendela, pemandangan lapangan yang kosong dari lantai 2.
"kau tidak menyisir"
"tidak"
"mau aku sisirkan lagi?"
Lalu dia mengambil sisir dari dalam tasnya, mulai menyisiri rambut basahku sehabis keramas.
"Rambutmu itu bagus, harusnya kau merawatnya" nasihat darinya untukku. Hahh.. itu merepotkan.
Tapi.. Kenapa aku mau disisiri olehnya? Entahlah, aku hanya merasa biasa saja, seperti sudah terbiasa.
"selesai" katanya sambil mengangkat sisir. "kan kalo gini rapih, kamu jadi kelihatan tambah cantik"
"hahh.. Aku tidak peduli mau aku cantik atau tidak"
"kenapa begitu?"
"karena tidak ada yang peduli denganku"
"benarkah? Tapi aku peduli"
"terserah"
"ouh iya, aku membawa jepit ini, akanku pakaian" lalu dia memasang sesuatu berbentuk pita di rambutku.
"apa ini?" tanya ku.
"jepit"
"apa itu?"
"jepit"
"haahh.. Sudahlah" dia tidak mengerti, atau aku yang salah bertanya. Apa itu jepit? Aku tidak tahu kalau soal barang barang kecantikan wanita.
Yang aku tahu hanya pakaian yang bagus, sepatu, sendal, sisir, kunciran. emm.. Mungkin Make Up, aku pernah mendengarnya.
Kalau yang lainnya.. Kurasa masih asing di telingaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Umbrella ¦ Kim Jungwoo
Romance"Hanya sebuah cerita tentang payung kertas yang begitu rapuh, yang tak bisa menahan derasnya hujan" - sunny 2020 "bolehkah aku minta satu permintaan? Aku hanya ingin kau menyebut namaku, sangat simple...