Tak Mampu Pergi - Sammy Simongkir
Selamat membaca cerita Jay dan Caca 🖤
"Karena dia membuatku lupa arti kata memiliki seutuhnya itu seperti apa."
***
"Caca?" Gadis itu menoleh saat melihat lelaki jangkung berhidung mancung itu, sesegera mungkin Caca menyeka air matanya lalu tersenyum pada lelaki itu.
"Farrel?" Caca tampak terkejut melihat lelaki yang sudah lama tidak ia jumpai ini.
"Nggak nyangka ketemu di sini, lagi ngapain Ca? Pake acara nangis-nangis segala?" tanya Farrel.
Caca tersenyum menyembunyikan kesedihannya. "Nggak papa, lo ngapain, lagi sakit?"
"Marsya sakit kena DBD," ujar Farrel, lelaki itu menunduk mengambil ponsel Caca yang terjatuh kaca yang sudah retak.
"Kebanyakan duit, ya? Sampe hp aja lo buang-buang," lanjut Farrel lalu memberikan ponsel itu pada Caca.
Gadis itu menerima ponselnya lalu di masukan ke dalam saku celananya. "Tadi nggak sengaja jatoh," ujarnya, "oh iya gue mau tengokin Marsya dong."
"Boleh, Marsya bakal seneng deh." Farrel menunjuk kertas yang di pegang Caca, "jadi lo ngapain di sini? Mau tebus obat?"
Caca mengangguk. "Nyokap sakit tapi sekarang udah nggak papa sih."
"Gue temenin dulu aja?" tawar Farrel.
"Boleh," sahut Caca, seketika rasa sakit yang ia rasakan tadi perlahan hilang. Bahkan Caca hampir lupa saat dia berdiri di sana dan melihat pemandangan neraka baginya.
Kedua remaja itu berjalan menuju koridor dengan beriringan. Farrel adalah teman Caca saat kecil tapi saat masuk SMP Farrel pindah rumah dan sampai saat itu mereka jarang bertemu.
Caca sangat dekat dengan keluarga Farrel bahkan gadis itu bisa merasakan hangatnya keluarga dari Farrel. Karena pada saat itu keluarganya memang sudah berantakan, kedua orangtuanya sibuk bekerja dan sekalinya pulang selalu berselisih paham.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jayesa
Teen FictionCinta mereka di mulai dengan permainan konyol. Saca Cantika, gadis yang tidak pernah menyangka bahwa hatinya akan berlabuh pada fakboi cap kakap yang bisa menjerat sepuluh perempuan dalam sehari. Sebuah pertaruhan konyolnya membuat gadis itu harus m...