Kukira Kau Rumah - Amigdala
Selamat membaca cerita Jay Dan Caca 🖤
"Kelebihanku pandai menyembuyikan luka."
***
Jay jemput gue ya, mobil gue lagi di bengkel, see you!
Saat lelaki berbadan tinggi itu bangun dia melihat ponselnya ada pesan dari pacar bungsunya. Dengan kesadaran yang belum terkumpul Jay membalas oke di sana.
Lelaki itu segera masuk ke dalam kamar mandi untuk bersiap sekolah, ini hari pertama dia masuk sekolah dengan tingkat kelas 12. Menjadi senior seutuhnya. Dan lelaki itu berdandan rapi karena dia tidak mau melewatkan aksi tebar pesona pada siswi baru.
(Pict from pinterest)
Setelah selesai lelaki itu menenteng tasnya sambil berjalan menuju parkiran mobilnya, tapi saat dia melewati meja makan Raden Helderman menghentikan langkahnya.
"My son," panggil Raden yang sudah berpakaian rapi tak lupa dengan emas yang di pakainya, di sampingnya juga ada Ayu Helderman sang ibu yang nampak penuh dengan gelang, kalung, cincin, emas.
Jay menatapnya malas, dia paling tidak suka di panggil seperti itu. "Mas Raden stop."
"Jayen panggil Daddy," koreksi Ayu, dia tau Jay bercanda tapi kadang suka kebiasaan memanggil Daddy-nya dengan nama aslinya langsung.
"Yes Mom."
"Jadi Daddy ada apa panggil Jay? Udah telat nih," ujar Jay sambil menekankan kata Daddy.
"Anak teman Daddy sedang tidak punya pacar, dan Daddy berniat mendekatkannya dengan kamu. Daddy tidak mau anak seganteng kamu sampe sekarang belum pernah pacaran," kata Raden yang membuat Jay menolak, orangtua Jay taunya dia tidak memiliki pacar dan tak pernah pacaran, jadi setiap berkumpul pembahasan yang Raden bahas adalah mencarikan pacar untuk anak satu-satunya ini. Padahal mah om banyak banget ceweknya fakboi tuhh...
KAMU SEDANG MEMBACA
Jayesa
Teen FictionCinta mereka di mulai dengan permainan konyol. Saca Cantika, gadis yang tidak pernah menyangka bahwa hatinya akan berlabuh pada fakboi cap kakap yang bisa menjerat sepuluh perempuan dalam sehari. Sebuah pertaruhan konyolnya membuat gadis itu harus m...