4. Berjuang

39.9K 4.5K 1.2K
                                    

Tak Terbaca - Juicy Luicy

Selamat membaca cerita Jay dan Caca 🖤

"Apapun akan aku lakukan demi mendapatkanmu seutuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apapun akan aku lakukan demi mendapatkanmu seutuhnya."

***

Caca kesal, Jenniya bingung, dan Aileen hanya tersenyum. Jay memilih mengejar Caca karena memang gadis itu yang kesal. Omong-omong tentang Jenniya dia taunya di hati Jay hanya satu-satunya.

Bagi Jay hidup dengan beberapa wanita tidak pusing, kecuali seperti tadi bertemu di tempat yang sama. Jay akan menjadikan "my crush" nya pacar bila kritria dari pacarnya yang lain belum ada, bila sudah ada yang sama Jay akan tetap menjadikan mereka "my crush".

"Cacan tunggu!" lelaki itu berhasil menarik lengan Caca.

Caca menoleh kesal. "Apa sih Jay?!"

"Marah, ya?" tanya Jay.

Masih nanya dasar Jaylaniiiii!

Caca berkilah. "Nggak ngapain marah."

Iya gue marah!!!

"Terus kenapa pergi?"

Menurut lo????

Caca menghela nafas, mengumpulkan kata-kata bohong dari mulutnya. "Lo mau semua temen-temen gue tau kalo lo pacarin dua cewek? Terus salah satunya gue, gue nggak mau ya citra gue jelek gara-gara pacaran sama lo. Entar yang ada Jenni ngamuk sama gue nyangkanya gue rebut lo." Caca menjeda sebentar, "gue nggak tau salah satu pacar lo adalah temen gue."

"Sempit banget dunia," lanjutnya sambil terkekeh.

Sakit woy, sakit!!!

"Bawa mobil?" tanya Jay, dia lega Caca tidak marah karena dia tidak perlu membujuk Caca agar memaafkanya, bila perempuan marah itu adalah sakaratul maut bagi lelaki karena dia harus mempertaruhkan segalanya demi mendapatkan maaf.

Caca menggeleng. "Mobil gue kan di elo."

"Udah di anter kok ke rumah, mungkin tadi lo udah pergi." kata Jay.

"Yu pulang," ajak Jay.

"Mereka?" tanya Caca.

Jay menggidikan bahunya. "Gue mau manjain pacar bungsu gue, mereka kan udah sering gue perlakuin kayak gini. Kalo lo belum."

Ada segelintir percikan bahagia di hatinya, paling tidak hari ini dia di prioritaskan oleh Jay. Ada bahagia tersendiri bagi Caca.

Jay menggandeng Caca sampai ke mobil mercy berwarna hitam metalik. Caca masuk ke dalam mobil dengan pintu yang di bukakan oleh Jay, gadis itu sekarang bagaikan seorang putri yang dimanjakan pangerannya.

"Hati gue udah nggak bisa lagi kemana-mana, karena lo pemilik kuncinya." gumam Caca tanpa suara.

***

JayesaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang