Cinta mereka di mulai dengan permainan konyol. Saca Cantika, gadis yang tidak pernah menyangka bahwa hatinya akan berlabuh pada fakboi cap kakap yang bisa menjerat sepuluh perempuan dalam sehari.
Sebuah pertaruhan konyolnya membuat gadis itu harus m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bahkan aku harus pura-pura bodoh melihatmu berdua dengan gadis lain."
***
Caca sudah rapi memakai baju berwarna putih mengikuti dress code. Gadis itu sudah menggendong tasnya yang nantinya akan diisi oleh perintilan-perintilan yang ia beli di sana. Tak lupa tangan kanan kirinya memegang ponsel dan lightstick.
Gadis itu duduk di kursi besi yang terdapat di teras rumahnya, Caca menunggu Farrel dan Marsya datang. Awalnya Caca akan membatalkan janji dia nonton dengan Marsya karena ada Farrel, dia takut Jay salah paham lagi, tapi Caca tak enak karena pasti Marsya akan sedih.
Terlihat oleh mata Caca mobil hitam metalik sudah berhenti di depan rumahnya, Caca langsung berjalan ke depan. Dia melirik Marsya yang turun dari mobil dan pindah ke jok belakang. Caca masuk duduk di depan.
"Marsya kok pindah?" tanya Caca, padahal tak seharusnya Marsya pindah ke belakang.
Marsya tersenyum sambil memainkan lightstick-nya. "Marsya mau di belakang enak luas, tadi Marsya di suruh duduk di depan dulu karena Kak Ael nggak mau di anggap jadi supirnya Marsya," jeda Marsya, "padahal emang jadi supirnya Marsya."
"Ehem.." Farrel melirik kaca spion depan, gadis di belakang itu terkekeh.
Tatapan Farrel beralih pada gadis di sampingnya yang sedang sibuk mengepang rambutnya menjadi satu. Sudut bibir Farrel terangkat sekilas, dia selalu suka bila rambut Caca di kepang seperti itu, dia bagaikan putri di sebuah kerajaan.
"Bagus deh," kata Farrel, kadang saat ini mencari topik untuk mengobrol dengan Caca itu sesuatu hal yang sulit bagi Farrel, padahal dulu mereka bisa membahas hal apa saja.
Tak ada lagi obrolan di sana, mereka sama-sama terlarut dalam dunianya sendiri, Farrel fokus menyetir, Caca sedang memandangi jalanan yang tak biasanya kosong, sedangkan Marsya sibuk menonton konser tahun lalu di Singapura.
Farrel memarkirkan mobilnya saat tiba di tempat konser. Marsya sudah kegirangan di belakang, karena yang paling semangat untuk menonton konser memang gadis itu.
"Have fun," ujar Farrel, Caca mengangguk begitu pun Marsya gadis itu sudah turun terlebih dahulu, Farrel melirik Caca yang sedang membereskan barangnya, "Semoga lo lupa sama masalah lo, Ca."