Absen sesuai zodiak yuukk!Selamat membaca 💜
Mencintaimu adalah keharusanku, dan menyakitimu adalah kebodohanku.
***
Pukul sebelas malam, lelaki berjaket hitam berbordir Gloues itu terengah-engah masuk ke dalam rumah yang sudah tak asing lagi menurutnya. Dari sorot matanya, terlihat seorang gadis bersurai panjang sedang tertidur di sofa dengan posisi duduk, kedua tangannya menjadi penyangga kepalanya.
Dia merasa bersalah, lelaki itu duduk di sampingnya. Mengelus rambut gadis itu, lelaki itu membenarkan posisi tidur gadis itu, kepalanya ia biarkan bersandar di bahunya.
Jay bingung dengan dirinya sendiri, dia bisa melupakan pacarnya yang lain. Tapi entah mengapa dia tak bisa memilih antara Caca dan Aileen. Menurutnya sangat sulit, kapalnya akan berlabuh di mana.
"Eummm... Jay?" gadis itu terbangun, dia menutup mulutnya yang hendak akan menguap. Jay tersenyum tipis saat melihat wajah Aileen yang masih setengah sadar, cepat-cepat dia memotret gadis itu. Untuk koleksi.
"Masih ngantuk, ya? Udah lanjut tidur lagi," titah Jay, Aileen langsung menggeleng, mengucek matanya agar rasa kantuknya sedikit hilang.
Jay tersenyum, lalu mengelus rambut gadis itu. Kini berbalik, Jay yang bersandar di bahu gadis itu. "Maaf. Kamu nunggu aku lama, ya?"
"Nggak kok, nggak papa. Aku nunggu kamu di sini, takutnya kamu dateng tapi aku gak ada. Bener, kan kamu dateng." ujar Aileen, meski dia tau penyebab Jay tidak datang tepat waktu karena apa.
Dia sedang bersama perempuan lain, Aileen tau. Saat Jay menyuruhnya membeli kue untuk Mommynya, Aileen tau bahwa Jay hanya pura-pura. Saat sepuluh menit ia keluar dari kafe itu, Aileen melupakan jaketnya. Terpaksa ia harus kembali lagi ke kafe itu. Tapi saat itu ia melihat Jay dan teman-temannya. Aileen tau perempuan yang di sampingnya adalah salah satu korban Jay.
Saat ia membeli kue untuk Mommy Jay, ternyata Mommy-nya tidak menyuruh Jay membeli kue. Di situ Aileen sangat sadar bahwa Jay sedang mengusirnya agar ia bisa bebas berpacaran. Di bilang bodoh, memang bodoh. Cinta memang membuat semua orang bodoh.
"Udah makan?" tanya Jay, Aileen menggeleng pelan.
"Nunggu kamu, aku tau kamu belum makan."
Jay tersenyum, lalu menarik tangan Aileen menuju dapur. "Padahal kamu makan aja Aileen, kalo sakit aku sama siapa?"
Aileen duduk di meja makan, mengambil piring di sana. Ucapan Jay barusan hanyalah kebohongan, padahal ada atau pun tidaknya dia tidak begitu penting di hidupnya. Karena lelaki itu bisa mencari perempuan lain di luar sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jayesa
Novela JuvenilCinta mereka di mulai dengan permainan konyol. Saca Cantika, gadis yang tidak pernah menyangka bahwa hatinya akan berlabuh pada fakboi cap kakap yang bisa menjerat sepuluh perempuan dalam sehari. Sebuah pertaruhan konyolnya membuat gadis itu harus m...