Aku Milikmu - Pongki Barata
Selamat membaca cerita JAYESA 🖤
"Bertahan atas dasar cinta dan berpura-pura baik-baik saja. Jujur itu adalah kemunafikan paling menyakitkan."
***
Seperti hari-hari kemarin, senyum palsu untuk meyakinkan pada semua orang bahwa ia bahagia dan baik-baik saja. Setiap hari Caca harus memasang topeng, jujur ini melelahkan.
Saat orang lain bertanya kenapa, ia pasti menjawab tidak apa-apa. Bahkan sekarang hidupnya bersembunyi dari kebohongan dan kebohongan, dia merasa jauh dari dirinya yang sebenarnya.
"Happy birthday Ca!"
Nothing special.
Bukan, bukan ini yang di harapkan. Yang dia mau kekasihnya yang mengucapkan selamat ulang tahun padanya.
"Ca, tiup lilinnya dong," ujar Gaisa yang sedari tadi membawa kue dengan lilin berangka satu dan delapan.
Gadis itu tersadar, dengan cepat meniup lilinnya. Tanpa make wish.
"Lo nggak make wish dulu gitu?" tanya Gaisa penuh selidik, gadis itu menyimpan kue itu di atas meja.
Caca menggeleng pelan, untuk apa make wish? Setiap hari dia membuat harapan tapi tak ada yang terwujud, Caca tidak ingin bergantung pada harapan yang belum pasti akan terwujud juga, itu sama saja seperti dia menaruh kecewa di sana.
Gaisa celingukan mencari sosok jangkung yang selalu mengintili Caca, tapi nampaknya lelaki itu tak ada.
"Si Jaylanii kemana? Gak bareng?" tanya Gaisa, Caca menggeleng.
Terjawab sudah, wajah bete Caca pasti disebabkan oleh lelaki itu. "Lo bete gara-gara Jaylanii, kan?"
Caca diam, tak mau memberi jawaban atas sikapnya pagi ini. Karena Caca tak mau terlihat menyedihkan di depan Gaisa.
Gaisa menarik Caca duduk di meja, kedua tangan Gaisa memegang bahu Caca. "You oke?"
Caca tersenyum di barengi dengan anggukan kecil, dia harap Gaisa tidak banyak bertanya lagi.
"Lo nggak banyak cerita tentang hubungan lo, ada masalah? Biasanya lo selalu cerita sama gue Ca."
"Wow ada kue, siapa yang ulang tahun!" Tiba-tiba saja Ringgo merusuh merusak suasana yang tadinya Caca ingin bicara jadi tidak jadi, terlebih mood Caca semakin buruk ketika diantara teman-temannya Jay tidak ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jayesa
Fiksi RemajaCinta mereka di mulai dengan permainan konyol. Saca Cantika, gadis yang tidak pernah menyangka bahwa hatinya akan berlabuh pada fakboi cap kakap yang bisa menjerat sepuluh perempuan dalam sehari. Sebuah pertaruhan konyolnya membuat gadis itu harus m...