21. Camping

22.9K 1.8K 708
                                    

dont forget vote and comment!💫

HAPPY READING!

***

Hari yang ditunggu telah tiba. Sekarang adalah hari sabtu. Hari dimana siswa siswi kelas 11 SMA Angkasa akan melaksanakan kegiatan Camping.

Pagi sekali Gio telah tiba dirumah Echa. Ia memang berniat akan menjemput Echa pagi ini. Kemudian mata nya menangkap Echa turun sambil menggendong ransel besar berwarna peach. Wajah nya terlihat begitu semangat. Ia tersenyum geli.

Gio beranjak menghampiri Echa. "Sini gue bawain."

Echa menjauhkan tas ransel nya yang hendak diambil Gio. "Echa bisa sendiri kok kak, lagian ini gak berat."

Mengulas senyum tangan Gio berpindah mencubit pipi Echa. "Kalo berat nanti bilang. Gue gak mau lo kecapean."

Pipi Echa bersemu melihat perhatian kecil yang Gio berikan.

Saat ingin melangkah terlihat Kevin keluar dari arah dapur dengan wajah cemas. Echa beranjak mendekat. "Bang, Echa bakal baik-baik aja kok. Lagi juga kan ada guru yang jagain Echa. Kak Gio juga ada kalo bang Kevin lupa."

Kemarin Kevin memang tak memberi izin Echa mengikuti camping kali ini. Ia khawatir mengingkat adiknya yang phobia gelap. Ia hanya tak ingin terjadi sesuatu yang tak diinginkan nanti.

Tapi berkat puppy eyes milik Echa membuat ia tak tega dan berujung ia memberi izin dengan syarat Echa harus selalu memberinya kabar.

Kevin menghela napas kasar. "Fine! Jaga diri ya Cha kalau mau kemana-mana jangan pergi sendirian."

"Iya abang." kata Echa gemas.

Kemudian Kevin beralih menatap Gio serius. "Titip adek gue jangan sampe lecet."

Gio menggangguk tegas sambil mengulas senyum. "Pasti bang."

Seusai berpamitan mereka berjalan keluar rumah. Saat sampai halaman terlihat mobil Gio terparkir dengan rapi. Mulai menaiki mobil lalu melajukan menuju sekolah mereka lantaran waktu yang sudah mepet.

***

Kini murid SMA Angkasa telah berkumpul diarea halaman parkir sekolah mereka yang lumayan luas.

Begitu Echa sampai di sekolah ia langsung berlari kearah Hana yang sedang berkumpul bersama teman teman Gio. Sedangakan Gio menyusul di belakang membawa tas miliknya dan milik Echa sekalian.

"Echa cantik dateng yuhuuu." kata Echa sambil menyibak rambutnya.

Hana memutar bola matanya malas. "Lama banget si lo! Kita nungguin dari tadi."

Echa hanya mengangkat bahu acuh. Ia malah sibuk dengan yuppi burger miliknya.

"Mau dong Cha permen nya." pinta Alvin dengan tatapan berharap.

"Nih." Echa menunjuk permen yang baru saja ia gigit. Membuat tatapan penuh harap Alvin berubah menjadi datar.

Echa terkekeh lalu melemparkan satu yuppi burger miliknya kearah Alvin yang langsung di tangkap oleh sang empu. "Satu aja ya nanti kak Alvin batuk!" jelas Echa yang dibalas cibiran oleh Alvin.

Erlangga [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang