LONELY

PROLOG

Author Note:

‼️APABILA ADA KESAMAAN NAMA TOKOH, TEMPAT ATAUPUN KEJADIAN ITU MURNI KETIDAKSENGAJAAN‼️
‼️ALANGKAH BAIKNYA FOLLOW AUTHOR SEBELUM MEMBACA DAN BERI VOTE SERTA COMENT‼️
Terima kasih...

☁️☁️☁️

Badan kecil itu terhuyung ke belakang hingga menabrak dinding dan jatuh. Retta menaikkan pandangannya ke pria yang sedang memberikan tatapan kemarahan padanya.

Melihat pria itu maju, membuat Retta ingin mundur. Namun tak bisa karena punggungnya sudah menempel di dinding. Maka dengan cepat ia melindungi tubuhnya menggunakan kedua kaki yang ia tekuk.

Selembar kertas tiba-tiba terjun menuju arah badan Retta dan tepat mengenai wajah kebiruan itu.

"Mau jadi apa kamu, dengan nilai segitu?!" Dean, papa Retta menyentak setelah melempar lembar ulangan anak gadisnya kuat-kuat. "Selama ini kamu ngapain? Ngga belajar kan kamu?"

"Aku belajar!" Retta menjawab nyaring.

Tak hanya diam, kaki kanan Dean terangkat untuk menendang badan rengkuh Retta. "Terus ini apa? Kenapa cuma dapet enam puluh?" balasnya tak kalah nyaring.

"Aku udah berusaha!"

"Kalau usaha, ya, jangan setengah-setengah! Jadi anak kok ga pintar-pintar. Kamu mau mempermalukan keluarga kita? Jangan jadi beban keluarga kamu ya!!" Sejenak setelah kalimat itu terucap, Dean langsung menarik tangan Retta secara paksa.

Retta diam saja, menyerah kalau sudah begini. Ia tau Papa nya akan membawanya kemana.

Saat melewati ruang tamu, Retta dapat melihat mamanya sedang duduk santai menonton acara di televisi. Retta memanggil wanita yang telah melahirkannya ke dunia, berharap ia akan dibantu. Tapi nyatanya tidak. Ia tak dipedulikan.

Terkadang Retta merasa sedih karena tidak ada yang memperhatikan dirinya. Tapi sekalinya diperhatikan, ia juga tidak merasa senang. Karena kedua hal tersebut sama saja. Sama-sama tersakiti.

Dan Aretta Valerie sangat membutuhkan seorang teman. Seseorang yang akan datang, baik di saat suka maupun duka. Seseorang yang akan mau menemani dirinya melewati ini semua. Sampai akhir.