Hanabi

1 0 0
                                    

Aku sekarang sudah kuliah semester 3.
Senang rasanya bisa belajar ke jenjang yang lebih tinggi.

"Saya akan melakukan yang terbaik untuk perusahaan bapak! Izin kan saya bekerja disini!" kata ku pada pak manajer.

Aku kuliah sambil part time untuk menambah uang jajan ku, membayar kos dan membiayai uang kuliah agar bibi ku tidak semua nya yang membiayai.

Yah, meskipun awal nya sulit sekali.
Namun, akhirnya aku dapat melalui itu semua.

Aku sekarang tinggal sendiri di kos.
Keluarga ku meninggal karena kecelakaan dan hanya aku saja yang selamat.

Yah, meskipun sangat berat namun aku berusaha untuk tetap hidup dan bersemangat untuk menjadi sukses.

Aku senang bisa diberi kehidupan ke dua setelah kejadian tragis itu.
Karena kesempatan kehidupan ke dua yang di berikan berarti kita harus menggunakan nya dengan baik dan memiliki arti di balik nya yang harus kita gali.

***

'Drtt.. drtt..' suara notifikasi grup line.
Evi: Ruka, nanti mau ke festival tahun baru tidak?
Ruka: Ada siapa saja?
Evi: Astrid, Kezia, Laura, Caca, Hiro, dan Gery.
Ruka: Jake ga ikut?
Evi: Ngga, katanya dia ada acara kumpul2 juga sama teman jurusan nya. Lu ikut ya!
Ruka: Hmm, tadinya sih mager bet. Cuman biar rame yauda dh.
Evi: Sip! kumpul di depan Cafe Shop jam 9 malam ya! Acara kembang api nya jam 11 malam. Kita bisa jalan-jalan keliling dahulu sebelum nya. Jangan telat ya!
Ruka: Ok, thanks infonya.
Evi: Sip

Aku bersiap untuk kesana.
Tidak terasa tahun ini sudah berakhir.
Menuju lembaran baru.
Lembaran masa depan.

Sudah setahun yang lalu sejak kejadian tragis itu menimpa ku.
Sejak saat itu aku trauma akan cahaya yang tiba-tiba datang.
Karena aku akan menjadi selalu ingat akan hal itu.

***

"Ruka! Disini!" teriak Evi sambil melambai kan tangan ke arah ku.

"Wahh, sudah banyak yang datang" kata Kezia tiba-tiba ada di samping ku.

"Ayo, kita keliling sambil mencicipi makanan disini!" ajak Laura.

"Ayo borong semua nya!" teriak Astrid.

Kami pun mencicipi semua makanan disana.
Mulai dari makanan khas barat, makanan khas jepang, hingga makanan khas jakarta.

Malam ini suasana nya menyenangkan.
Angin berhembus dingin hangat.
Orang-orang menyiapkan petasan dan ada juga yang berjualan.

Aku tertarik dengan tenda ungu di sebelah ku.

"Ramalan Tarot?" bisik ku.

Yah, meskipun aku tidak percaya akan hal-hal seperti itu. Aku hanya iseng saat itu untuk mencoba nya.

"Hmm, neng bakal dapat kejutan malam ini"

"Maksudnya?"

"Neng, akan bertemu dengan teman-teman baru. Disana neng harus bisa bertahan hidup. Dan neng akan mempelajari hal baru untuk bertahan hidup itu"

"Oh" sambil mengangguk dan tersenyum padanya.

"Neng disana akan bersemangat. Meskipun akan ada kesalahan"

"Haha.. baik"

Aku keluar dari tukang ramal itu menuju teman-teman ku.
Yah, harus nya saat itu aku dengar kan apa yang ia katakan.

Namun, sayangnya aku tidak percaya padanya. Malah ada beberapa aku tidak mengerti.

"Ruka! Disini!" teriak Laura sambil melambai kan tangan ke arah ku.

"Sudah mau mulai nih" kata ku.

Waktu menunjukan pukul 11 malam sebentar lagi jam 12 menuju tahun pergantian yang baru.
Hidup baru akan dimulai kembali.

Kami menikmati acara pembukaan kembang api sebelum count down tahun baru.

"Wahh indah nya" bisik ku.

"Ayo kita makan bersama bbq!" teriak Hiro.

"Makan mulu lu, ga kenyang?" kata Caca.

"Ngga, dong. Gua mau strong" sambil melirik ke arah Laura.

"Cieeee.... liat tingkah doi lu nih!" teriak Caca.

"Uhuyyy... pacaran waktu festival sekarang emang paling romantis" kata Kezia.

"Lu belom ada pacar cuy?" tanya Astrid ke aku.

"Belom, males juga nyari nya" kata ku.

"Pacar tuh ga di cari tapi tiba-tiba dateng sendiri kayak angin" kata Astrid.

"Dicari juga mba, biar kita ga salah milih" kata Kezia.

"Gua ga ahli soal gituan" kata ku.

"Huftt... mau sampe kapan lu jomblo terus?" kata Astrid.

"Entah lah"

Aku malas mencari pacar.
Lebih baik sibuk mengurus tugas kuliah dari pada memikirkan hal yang tidak penting.

Hanabi✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang