"Aku pulang!"
'Kenapa gelap sekali?' pikir ku.
Aku menyalakan lampu tengah dan terlihat darah berserakan di lantai rumah Jake.
"APA INI?!" dengan suara ketakutan.
"Sebenarnya apa yang terjadi di rumah ini?" tanya ku dengan suara terisak.
Kedua orang tua Jake tergeletak di lantai bersimbah darah. Sedangkan Baron dan Jake di tikam oleh pisau di perutnya.
"BARON! JAKE! BANGUN!!" teriak ku sambil menggoyangkan badan nya.
"BANGUN!! JANGAN TINGGALKAN AKU SENDIRIAN! BANGUN LAH KALIAN KAN SUDAH BERJANJI AKAN MELAWAN HOOVER!" teriak ku lagi.
Namun, mereka tetap tidak bangun.
"BANGUN!! BANGUN!!" teriak ku kencang sambil menangis.
"BANGUN!!! JANGAN TINGGALKAN AKU!!" teriak ku lagi.
"Permisi, anda kenapa?" tanya orang di sebelah ku.
'Eh? Aku di bus?' pikir ku sontak.
"Ah, tidak ada apa-apa"
Ia hanya diam melihat ku bingung.
"Ah, maaf sudah menganggu anda" sambil menghapus air mata di pipi ku karena mimpi buruk tadi.
"Saya turun dahulu ya"
"Ah ,iya"
Aku bergegas turun dari bus berlari menuju rumah Jake dengan rasa ketakutan dan cemas.
Aku takut mimpi tadi menjadi kenyataan.
Aku tidak ingin kehilangan mereka.'Tuhan, tolong lah, jangan ambil mereka dahulu' batin ku yang berlari sambil menangis.
'Apa yang harus ku lakukan kalau mereka mati? Aku tidak tahu harus bagaimana. Tolong jangan sampai aku melihat 2 kali kematian keluarga' batin ku.
"A-aku pulang!" dengan napas yang terengah-engah.
"Ah, selamat datang Ruka. Bagaimana makan malam nya?" tanya ayah Jake.
Aku diam memperhatikan keadaan sekitar melihat keberadaan Jake dan Baron tidak ada.
"Hai Ruka!" kata Baron dan Jake berbarengan.
"Muka mu kenapa pucat? Dan.." kata Baron dengan wajah khawatir.
"K-kenapa menangis Ruka?" tanya ibu Jake.
Aku menangis kencang saat itu. Aku takut mereka mati seperti di mimpi buruk ku.
"Syukur lah kalian baik-baik saja" dengan suara terisak.
Baron langsung memeluk ku erat.
"Ada apa Ruka? Tenanglah kami disini tidak meninggalkan mu" katanya menenangkan ku.
Aku menangis kencang di pelukan nya.
"Kami baik-baik saja kok jadi berhenti lah menangis, ya" kata nya.
Hari ini aku tidur di kamar ku dan Jake tidur di sofa.
Jake merasa kasihan pada ku karena mimpi buruk yang ku alami tadi, aku sudah mengatakan bahwa aku baik-baik saja namun, ia tetap keras kepala.Jam menunjukan pukul 11 malam. Tapi aku tidak bisa tidur karena terlalu banyak pikiran. Mata ku sembab karena menangis.
'Kenapa aku sudah ada di bus? Bukan kah aku tadi masih menunggu bus di halte? Ah, sudahlah mungkin sewaktu aku masuk bus aku melamun. Atau mungkin aku berjalan sambil tidur?' berbagai pertanyaan muncul di benak ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanabi✔️
Romance"Ia bagai kembang api yang meluncur bebas di angkasa. Ia bagai berlian berwarna hijau yang selalu tumbuh di ingatan ku. Warna hijau yang berarti kedamaian bersama dirinya. Warna kuning yang berarti kegembiraan bersama dirinya" ©Necorineko 2020