Sinar matahari menyinari muka ku.
Bau masakan yang tercium sangat lah lezat.Aku kembali teringat akan semua hal mengenai kehidupan rumah tangga ini. Kehidupan keluarga.
"Ruka, ah kau sudah bangun rupanya. Ayo sarapan!" kata Baron.
"Kau baik-baik saja?" tanya ku tiba-tiba.
"Hah? Ah, iya"
"Syukur lah, aku harap kau tidak seperti kemarin lagi"
Baron mengangguk.
Hubungan kami menjadi canggung akibat peristiwa kemarin. Rasa kecanggungan ini terus berlanjut hingga 2 hari kedepan.
Rasanya seperti aku merasa bersalah sudah menyadarkan dirinya karena aku bahkan tidak bisa sadar akan diri ku sendiri.
Aku masih terluput akan masa lalu yang kelam ku.'Drtt.. drt..'
Baron: Sepulang sekolah kumpul di Cafe shop ya. Ada hal yang ingin ku bicara kan sama kalian.
Ruka: Kalian? Siapa?
Baron: Kau, Jake, Evi, Laura, dan Kezia.
Ruka: Oh, ok. Tentang apa?
Baron: Tentang kejadian menegangkan kemarin yang menimpa kalian. Datang lah
Ruka: Ok.***
"Ada apa? Cepat katakan" tegas Evi.
Susah sekali ajak ia untuk datang. Kami hampir saja ribut kembali kalau tidak ada Jake.
Sungguh kepribadian nya sangat bertolak belakang dengan di dunia ku."Baik, aku akan menjelaskan intinya saja. Kita berenam akan bertarung melawan Faron. Jadi.."
"APAA?!" teriak Evi dan teman nya sontak.
"Ga usah lebay deh. Duduk dengerin dulu penjelasan nya apaan" ejek ku.
"Sialan malah kena ampas nya"
"Jadi, besok kita akan merencanakan strategi untuk melawan nya. Karena hari Jumat nanti ia akan kembali ke sekolah dan menyerang kalian"
"Kenapa harus kami yang kena?" tanya Kezia.
"Entah lah, namun kita jaga-jaga saja takutnya kalian akan kena juga selain Ruka. Karena ia sudah pasti kena imbasnya"
"Hahaha... kasian deh, makanya jadi orang tuh..." ejek Evi.
"DIAM GA!" teriak ku sambil berdiri.
"Hahh.. kalian kapan akur sih? Aku dan Baron saja sudah akur loh. Ya meskipun belum pasti sih. Duduk lah" kata Jake.
"Semua orang melihat kalian apa ga malu?" kata Baron.
"Ya sudah, besok kan mulai rancang strategi nya? Kalau begitu aku pergi dulu ya. Lelah aku melihat ia" sambil menunjuk diri ku.
"Siapa yang suruh liatin aku coba" ejek ku.
Evi hanya membuang muka takut harga diri nya jatuh di mata orang lain.
"Besok pulang sekolah kumpul di sini lagi ya!" teriak Baron yang entah di dengar oleh mereka atau tidak.
"Hahh.. kau juga jangan ngomporin mereka. Kapan akur nya kalau begini terus" kata Jake.
"Siapa yang mau akur sama dia. Yang ngompor duluan kan dia bukan aku huh!" sambil membuang muka.
"Sudah lah, ayo lanjutkan strategi nya Baron" lanjut ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanabi✔️
Romance"Ia bagai kembang api yang meluncur bebas di angkasa. Ia bagai berlian berwarna hijau yang selalu tumbuh di ingatan ku. Warna hijau yang berarti kedamaian bersama dirinya. Warna kuning yang berarti kegembiraan bersama dirinya" ©Necorineko 2020