Jam menunjukan jam 5 sore.
Hari semakin sore dan malam pun meliputi kembali.
Langit sore berwarna merah ke oranye melihat kami dari atas sana.
Awan gumpal tipis menerjang langit sore dan tak lama menjadi gelap.
Gedung mulai menyalakan lampu nya masing-masing.
Semuanya terlihat berjalan sesuai arus yang di tentukan.Matahari yang semakin terbenam menyinari tipis ruangan ini.
Ruangan gelap yang tidak berpenghuni bagai tidak ada kehidupan di dalam nya.
Ditinggal oleh pemilik. Bukan ditinggal melain kan tidak di ketahui siapa sebenarnya pemilik rumah ini.
Rumah bagai di perebutkan oleh masing-masing pribadi.Sinar tipis matahari menyorot ke arah kaki ku yang sedang duduk di meja makan dan juga meja yang sudah rapuh sedikit itu.
Betapa menyedihkan nya penilik rumah ini dan rumah ini pula.Yah, seharusnya tidak seperti ini.
Semua yang buruk harus lah di ubah menjadi baik.
Kita tidak boleh meninggalkan hal buruk agar tetap terjadi. Kita harus berusaha mengubahnya agar menjadi lebih baik.Aku bahkan lupa akan kabar dunia ku. Bagaimana kabar teman ku?
Apa yang akan mereka katakan bila aku mengatakan disini ada kembaran mereka yang mempunyai nama yang sama persis pula?
Acara tahun baru ku bagaimana?
Apakah berjalan lancar?
Bagaimana kehidupan teman-teman ku dan bibi ku tanpa diri ku?
Apakah di dunia ku aku menghilang bagai ditelan bumi?
Aku bagai di culik setan yang sebenarnya tidak seperti itu.
Aku menjelajahi dunia ini dan berpetualang.Yah, sepertinya aku mempunyai misi di dunia ini yang sampai saat ini aku masih ragu misi apa itu.
Misi yang tidak diketahui.***
"Ruka, pulang lah ke rumah Jake" kata Baron sambil menepuk pundak ku.
Tak sadar aku tidur kelelahan menangis karena dirinya dan juga semua kejadian hari ini.
"Ah, iya. Tapi bagaimana dengan mu?" tanya ku.
Baron berfikir sejenak.
"Nginap lah di rumah Jake dahulu ya. Aku takut kau di pengaruhi kembali oleh nya atau mungkin di ancam" kata ku.
Baron masih teridam.
"Hahh, rasanya ingin cepat berakhir saja. Dunia menyebalkan" bisik ku.
"Hah?" tanya nya bingung tiba-tiba.
"Ah, tidak bukan apa-apa. Aku akan menelepon Jake apakah di rumah nya ada kamar kosong lagi tidak" sambil mengecek hp.
Baron mengangguk pelan.
Aku tidak akan memberitahu Baron tentang ini.
Aku tidak ingin orang lain tahu kalau aku bukan dari dunia ini.
Lagi pula, aku sudah senang kok di sini. Aku bisa belajar banyak mengenai hal yang mustahil orang lain percaya.Lebih baik tidak perlu mengetahui sama sekali dibanding semuanya akan hancur. Bukan nya begitu?
"Jake, apakah di rumah mu masih ada kamar kosong?"
"Maaf, tidak ada. Memang untuk siapa?"
"Ah, aku hari ini berkunjung ke rumah Baron untuk menyadarkan dirinya. Sudah 3 hari ia tidak masuk sekolah dan wakil kepala sekolah tadi menanyakan diri ku tentang kehadiran nya. Ia meminta ku untuk mananyai kabar nya dan membujuk nya agar masuk sekolah lagi. Jadi aku.."
"Lalu? Apakah yang akan ia rencanakan kali ini setelah memalsukan keadaran dirinya? Apakah ia langsung sadar saja gitu? Pasti ada rencana dibalik semua itu. Kau jangan..."
![](https://img.wattpad.com/cover/230146625-288-k320287.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanabi✔️
Romance"Ia bagai kembang api yang meluncur bebas di angkasa. Ia bagai berlian berwarna hijau yang selalu tumbuh di ingatan ku. Warna hijau yang berarti kedamaian bersama dirinya. Warna kuning yang berarti kegembiraan bersama dirinya" ©Necorineko 2020