Kembang api terus meluncur ke angkasa.
Warna nya sangat lah cerah.
Warna warni yang indah.
Aku memperhatikan setiap partikel nya.
Bahkan yang sudah menjadi asap pun.Kami sama-sama menghitung count down menuju tahun baru.
Saat hitungan ke 5 aku banyak berdoa dan berharap agar tahun berikut nya aku bisa menjadi pribadi yang lebih baik di banding tahun ini.
Aku juga bersyukur bisa diberi kehidupan ke dua untuk tetap semangat.
Setelah itu aku memperhatikan 1 kembang api yang meluncur warna warni saat hitungan ke tiga.
"SEPULUH, SEMBILAN, DELAPAN, TUJUH, ENAM, LIMA, EMPAT, TIGA!"
Siapa sangka bahwa di balik partikel kembang api ada dunia yang berbeda dengan kita dengan sebutan dunia paralel.
"Evi, Astrid, Laura! lu pada dimana?" teriak ku.
Tidak ada satupun yang menjawab.
Padahal tadi dia ada di sebelahku namun tiba-tiba menghilang bagai ditelan bumi."Enak banget ya ninggalin orang!"
Aku memutuskan untuk menelepon mereka. Namun, tidak ada jawaban.
Hingga aku pulang dari festival itu mulai lah ada yang berbeda.
Tempat tinggal ku yang seharus nya tidak ada di sana."Kok, bangunan ini jadi bangunan tua?" bisik ku.
Kosan ku menjadi bangunan tua yang lusuh.
"Apa-apaan ini?" sambung ku.
"Permisi, apakah bangunan tua ini sudah ada sejak tadi?" tanya ku pada orang yang sedang berlalu lalang.
"Iya, itu adalah bangunan tua tempat penyihir melakukan eksperimen nya" kata laki-laki paruh baya itu.
"Eh? Penyihir?"
Orang itu mengangguk lalu pergi.
Aku masih tidak percaya akan hal itu.
Hingga tiba-tiba aku bertabrakan dengan orang yang membuat ku percaya."Permisi apakah bangunan tua ini sudah ada sejak tadi?"
"Aku dari tadi melihat mu menanyakan hal itu pada orang-orang disini. Tidak percaya?" kata laki-laki itu.
"Tidak, mana ada di dunia ini penyihir" tegas ku.
"Baiklah, akan ku buat kamu percaya" ajak nya.
Aku mengikuti nya dari belakang.
Dan terlihat bangunan kosong tak terurus di dalam nya.
Gelap.
Hening.
Lantai nya dingin.
Lantai kayu nya yang berbunyi saat ku langkah kan kaki ku.
"Nah, lihat lah." katanya.
Tampak batu itu berubah menjadi berwarna ungu dan orang-orang berlalu lalang di depan gedung ini.
Terlihat jelas."Wah, keren! Teknologi jaman sekarang hebat sekali" kata ku.
"Haha, ini bukan teknologi. Ini dinamakan sihir. Lihatlah" katanya sambil tersenyum kecil.
Terdapat serbuk berwarna ungu di sekitar batu itu dan kemudian memudar semua nya.
![](https://img.wattpad.com/cover/230146625-288-k320287.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanabi✔️
Romantizm"Ia bagai kembang api yang meluncur bebas di angkasa. Ia bagai berlian berwarna hijau yang selalu tumbuh di ingatan ku. Warna hijau yang berarti kedamaian bersama dirinya. Warna kuning yang berarti kegembiraan bersama dirinya" ©Necorineko 2020