Sweet and Bitter |3

0 0 0
                                    

Ruka's Pov:

Aku kembali ke kamar ku setelah berhasil membuat lampu abadi sebanyak 100 buah.
Sedangkan kamar Astrid dan Jake ada di lantai 2 dan kamar Baron ada di depan kamar ku.
Disini bagai lawang sewu yang banyak ruangan nya.

"Huftt.. Sampai kapan aku harus berada disini terus?" bisik ku sambil berbaring di kasur.

Aku mengecek hp ku sebentar meskipun tidak berfungsi.
Aku melihat percakapan terakhir Grup Line teman-teman ku.

Sevenpeople😏

Ruka sent video
.
Ruka: WKWK! Evi AIB banget t**!😂
Evi: Eh! Apus ga! Aib banget gua njir😳
Laura: Mampus ada aib nya juga lo!!
Kezia: WWKWKKW KOK LU BISA DAPET SIH RUKA? NGAKAK BANGET SUMPAH😂
Ruka: Iya dong, gua ahli nih ambil aib orang, emang lo pada :p
Caca: Mana nih Hiro? Doi lu ada aib nya noh wkwkwk
Ruka: Read by 7, tapi yang jawab ciwi-ciwi doang hmmm...
Hiro: Aib orang disebar-sebar jir
Ruka: Bodo, biar lu lebih peka sama Evi :p
Jake: Uhuk! Uhuk!
Jake sent sticker.
Ruka: Ah, g seru lo Hiro! Ga peka!
Hiro: Kok lu yang sensi sih?
Ruka: Iya lah, kan gua sahabat sejati nya :p emang lo doi lo kenapa-napa ga peduli.
Evi: ....
Astrid: Udah, jangan berantem. DARI PADA BERANTEM MENDING LO CEPETAN KE CAFE! KERKEL OI!
Ruka: Iye. Lagi otw macet banget nih, sabar ya.. tuan putri akan datang kok.
Astrid: Dasar lelet :p
Ruka: Salahin pemerintah jangan salahin gua congek
Hiro: Mampos lo! Kena karma nya juga hahahah!!
Jake: ...
Laura: Mending menghindar ya Jake wkwk gua suka gaya lo.
Jake: :)

Tak terasa air mata mengalir di pipi ku.
Rasanya aku ingin sekali bersama mereka lagi.

"K-kenapa aku jadi kangen kalian, sialan" kata ku seunggukan.

"Kemana kalian sih? Kenapa kalian tinggalin aku? Padahal kalian..." kata ku tak kuasa menahan air mata yang begitu deras mengalir di pipiku.

"Aku disini baik-baik saja. Bagaimana kabar kalian? Kalian baik-baik saja kan tanpa aku? Selalu akrab ya jangan berantem terus. Aku kangen kalian semua" sambil mengusap air mata yang mengalir di pipi ku.

'Tok, tok'

"Ruka, aku mau..." kata Baron tiba-tiba yang mematung di ambang pintu melihat aku tiba-tiba menangis.

"K-kenapa? Ada apa ini? Kenapa kau.." tanya nya sambil mendekati ku.

"Entah lah, sepertinya aku sedang merindukan semua orang yang jauh dari pandangan ku"

Baron terdiam lalu memeluk ku hangat berusaha menenangkan diri ku.

"Semoga kalian dapat bertemu kembali secepatnya. Aku juga merindukan seseorang meskipun saat ini aku dekat dengan nya. Jadi bukan hanya kau saja yang sedang sedih"

Aku mengangguk pelan di bahunya yang begitu hangat.

***


"Ada sesuatu yang ingin ku beritahu, tapi..."

"Kau bukan dari dunia ini kan"

Aku menatapnya lekat dipenuhi dengan kebingungan.

"Sejak awal aku sudah curiga. Mana ada orang yang tidak mengetahui budaya, kemampuan sendiri, dan hal lain nya. Yah, meskipun sulit dibilang mengidap amnesia. Karena kemampuan seseorang sudah dapat diketahui sejak ia lahir. Namun, kau tidak sama sekali seperti kau tidak terlahir di dunia ini" katanya sambil merenung tidak menatap ku.

Hanabi✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang