Indurasmi Batavia✧ [𝒂 𝒉𝒊𝒔𝒕𝒐𝒓𝒊𝒄𝒂𝒍 𝒇𝒊𝒄𝒕𝒊𝒐𝒏]

08 | Rapuhnya Sang Prima Balerina❁ཻུ۪۪⸙͎.'

»[클랑 (Klang) - Pray] «

✧ ⠀ ⠀

0:10 ─〇───── 3:13

⇄ ◃◃ ⅠⅠ ▹▹ ↻

✨🌒🌕🌘✨

Jakarta, 2020.

Alma Himeka Badra.

Remaja delapan belas tahun yang mencintai balet, menyukai Matematika dan punya jiwa kepemimpinan yang tinggi. Meski begitu, bukan lagi rahasia bahwa temperamen gadis itu buruk. Mudah marah, namun juga bisa kembali tersenyum hanya dengan diiming-imingi permen jeli sebanyak lima buah.

Sejak kecil, Alma sudah bermimpi untuk menjadi seorang prima ballerina yang akan berkarier di luar negeri.

Dan Belanda adalah negara impiannya untuk menunjukkan kepada dunia bahwa seorang gadis Indonesia mampu melawan gravitasi dengan melayang tanpa beban di atas panggung. Bisa bergabung dengan Het Nationale Ballet, di Amsterdam adalah motivasi ia terus mengasah kemampuannya dalam balet.

Bersyukur gadis tersebut karena orang-orang di sekililingnya mendukung mimpinya. Orangtuanya bahkan mendaftarkan peri kecil mereka ke salah satu teater balet ternama di Jakarta sejak umur Alma belum genap lima tahun.

Semesta pun bahkan seolah merestui mimpi Sang peri kecil saat nama lengkapnya ada dalam daftar pemeran pementasan teater balet. Dan lembayung pada minggu kedua bulan September pun menjadi saksi bisu gadis tersebut menjalani debut pertamanya sebagai pemeran utama.

"Daftar Pemeran 'Giselle, ou les wilis ballet' Nusantara Elegance Ballet Theater," ucap Alma membaca tulisan besar di papan pengumuman.

"Alma Himeka Badra sebagai Giselle."

Mata gadis itu terbelak saat melihat namanya ada di urutan pertama, ia mendapatkan peran Giselle! Karakter utama wanita dalam teatee balet romantis 'Giselle, ou les wilis ballet'!

Perasaan Alma benar-benar campur aduk tak menentu saat mengetahui pementasan kali ini akan menjadi debutnya sebagai pemeran utama. Ia tak pernah berani membayangkan dirinya mendapatkan pas de deux¹ bersama Albrecht!

Ah, rasanya mendapatkan peran The Willis dalam pementasan kali ini saja akan sangat menjadi kebanggaan dalam hidup Alma.

Tidak.

Bahkan menjadi willis saja sudah lebih dari cukup untuk membuatnya tidak bisa tidur semalaman saking senangnya.

Alma yang biasanya hanya mendapatkan peran corps de ballet², peran tidak menonjol tiba-tiba diangkat menjadi seorang Giselle membuatnya kaget sekaligus terharu. Akhirnya satu lagi langkah yang terbuka untuk menggapai mimpinya. Walaupun ia sadar betul bahwa masih ada ribuan tangga yang harus ia naiki untuk menjadi seorang prima ballerina.