(22) AKU SUKA KAMU

667 45 0
                                    

Warning!
Yang lupa sama alur part sebelumnya dibaca dulu, karena ini lanjutan part kegantung. Maaf banget updatenya lama. Lagipula gak ada yang nungguin kan? Hahahaha.

 Lagipula gak ada yang nungguin kan? Hahahaha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mencintai itu rumit, salah letak bisa retak."

Mendengar bentakan Adam seisi kelas terdiam, ada yang diam takut, penasaran, dan bingung. Sedangkan Rachel, gadis itu beranjak bangun untuk mengambil ponselnya yang berada di genggaman Adam.

"Ini poto. Buta mata lo? Udah jelas kan ini poto gue sama Argi." Jelas Rachel, memperlihatkan beberapa poto yang sudah dikirim oleh Argi.

"Iya, Dam. Lo gausah pake bentak-bentak segala kali." Bela Syasya.

"Emang dari dulu dia gitu kan." Rachel tersenyum miring.

"Gue kayak gitu karena lo!" bentak Adam, lagi.

Rachel kali ini tidak hanya diam, lelah juga setiap harinya selalu dimarahi tanpa sebab.

"Karena gue? Coba lo sebutin, salah gue apa sih sama lo?" tanya Rachel, dengan tenang.

"Lo mikir lah. Lo itu cantik Hel, lo lemah lembut, dan lo juga punya hati yang baik. Tapi, satu kekurangan lo. Lo itu gak pernah bisa ngehargain perasaan orang lain." Sarkas Adam.

Rachel menaikan satu alisnya, setelahnya gadis itu tertawa remeh.

"Gak kebalik? Bukannya lo yang gak pernah ngehargain gue sebagai temen. Lo selalu marah ke gue kalo gue deket sama cowok. Sedangkan, Syasya? Amel? Adel? Apa pernah lo marahin? Enggak, Dam. Selalu gue, gue, dan gue. Apa sih alesan lo bersikap kayak gitu?"

"Hel, udah." Ucap Syasya, namun Rachel tak menggubrisnya.

"Apa lo benci sama gue? Kalo lo benci, gue bisa kok jauhin lo. Tapi, lo selalu ngedeketin gue lagi. Gak ngerti lagi gue sama sikap lo." Rachel terkekeh, miris.

Cowok dengan bola mata hijau itu, menatap Rachel dengan tajam. Napasnya kini memburu, jika Rachel adalah seorang laki-laki sudah pasti babak belur di tangan seorang Adam.

"Lo mau tau kenapa gue kayak gini sama lo," Adam mendekat pada Rachel lalu satu jarinya menunjuk wajah Rachel.

"KARENA GUE SAYANG SAMA LO. BUKAN SEBAGAI TEMEN TAPI, LEBIH DARI KATA ITU!" bentak Adam, lebih keras dari sebelumnya.

Rachel tertegun, begitupula teman-temannya.

Adam terkekeh hambar. "Kenapa lo diem?"

Gadis itu menatap Adam dengan takut.

"Sekarang lo jujur sama gue, lo juga sayang sama gue kan? Tapi, semenjak adanya Argi, semuanya berubah." Lirih Adam, tangannya kini mengelus pipi kanan Rachel.

"Dam, gue— gue minta maaf, gue..."

Adam mengalihkan jarinya pada bibir Rachel. "Ssst.. Lo gak salah, gue dan cinta gue lah yang salah."

RACHEL [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang