"Seharusnya sejak dulu aku tak usah mengenalmu, jika pada akhirnya kita harus dipisahkan oleh takdir."
Hari ini Rachel sedang berkunjung ke rumah Adam. Bukan dirinya, sih yang mau tapi Adam lah yang merengek. Dengan alasan bahwa Rachel terlalu sibuk dengan Argi sampai lupa dengannya. Aish, manja sekali Nak. Tapi ada benarnya juga, sih ... Rachel sadar kok.
"Eh, Rachel?" Rachel tersentak. Ah, dirinya melamun 'kah?
Rachel menatap orang di hadapannya dengan gugup. "Iya, Bun," jawab Rachel, sambil menggaruk keningnya yang terasa sedikit gatal.
"Kok gak masuk? Malah bengong lagi di depan pintu," tanya Arika, dengan kepalanya sambil celingak-celinguk.
Belum sempat menjawab Arika kembali bersuara. "Yuk, masuk. Adamnya lagi di kamar,"
Rachel mengangguk, lalu mengekori Arika yang sudah berjalan ke dalam. Gadis itu langsung menuju kamar Adam, menghampiri cowok tersebut.
Ia membuka pintu tanpa permisi, dan saat sudah terbuka Rachel menyengir pada sosok cowok yang memasang wajah terkejut sekaligus agak sedikit dongo gitu.
"Lo gak sopan, ye!" oceh Adam.
Rachel tertawa pelan lalu menghampiri Adam yang sedang memandangi sebuah foto, di dalam foto tersebut ada dua gadis. Rachel mengernyitkan kedua alisnya bingung. Siapa yang ada di dalam foto itu? Hm, Rachel tak pernah melihatnya.
Karena penasaran gadis itu langsung saja bertanya. "Siapa tuh, Dam?" ia duduk di samping Adam sambil merangkul cowok tersebut. Tenang, ini hanya antara sahabat, ya. Jangan sewot!
"Ini- Kak Nadin. Kakak gue," jawabnya menunjuk gadis yang sedang tersenyum simpul, Rachel membulatkan matanya sempurna.
Menoleh pada Adam lalu memberikan tatapan beribu tanya. Sejak kapan Adam memiliki Kakak? Aish, cowok itu tidak pernah menceritakan padanya. Keterlaluan!
"Wah, bener-bener kebangetan lo!" Rachel menggelengkan kepalanya tak menyangka. "Kok lo gak pernah cerita ke gue kalo punya Kakak?" tanya Rachel, dengan nada tak terima.
Adam menanggapinya dengan tersenyum tipis. "Gue mau ngenalin dia ke lo, tapi orangnya udah gak ada. Tuhan lebih sayang sama dia,"
"Maksud lo?- Kakak lo- "
"Iya, Kakak gue udah meninggal." Jelas Adam, terlihat cowok itu tengah menahan pedih yang dirasanya. Pasti Adam sangat rindu dengan Kakaknya.
Merasa tak enak hati, Rachel mengusap punggung Adam dengan lembut. "Maaf, Dam, gue gak tau."
"Iya, gapapa."
KAMU SEDANG MEMBACA
RACHEL [ HIATUS ]
Novela Juvenil"Ketika takdir, menamparnya." Tiga kata yang mewakili perasaan, Rachel. Rachel Ayudhya Baskara, gadis yang memiliki keinginin banyak, tapi semesta tak pernah mengizinkannya. Kehidupan Rachel yang awalnya penuh kesedihan berubah menjadi sedikit lebi...