(25) LAGI DAN LAGI

623 38 2
                                    

Tak henti-henti Rachel menutup telinganya, saat semua temannya menanyakan ada apa dengan kepalanya saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak henti-henti Rachel menutup telinganya, saat semua temannya menanyakan ada apa dengan kepalanya saat ini. Kalau Rachel jujur, mereka akan lebih shock. Kalau tidak dijawab, mereka tidak bisa diam.

Arrgh! Punya teman rumit sekali, ya?

"Hel! Jujur deh! Itu kenapa?!"

"Iya, boong dosa anying!"

"Udah, deh. Ini cuma kepentok!" bohongnya.

"Gue gak percaya! Masa sampe diperban gitu?!" tanya Syasya, menggebu.

"Kepentok tiang listrik masa?!" tanya Amel, ikutan menggebu.

"Rachel, jujur deh sama kita. Itu kepalanya kenapa?"

Cukup. Meladeni mereka hanya membuat kepalanya tambah sakit.

"Udah, ya. Gue pusing banget nih. Kalian tega nanya-nanya terus? Gue pusing banget jawabnya."

Mereka pun menghela napas dan tidak menanyakannya lagi. Baru saja, Rachel bernapas lega kedatangan keempat teman cowoknya membuat suasana semakin heboh, kembali.

Mereka melempar tasnya dan berlari menghampiri tempat Rachel dan lainnya. Pasti, mereka sudah melihat kepalanya yang diperban.

"RACHEL! KEPALA LO KENAPA?!" tanya Galuh, heboh. Padahal, cowok itu belum sepenuhnya sampai di tempat.

"Gak kenapa-kenapa."

"Boong! Kenapa itu?" kini berganti Adam yang menanyakannya. Rachel tersentak, ia kira Adam tidak akan peduli.

"Cuma kepentok." Jawab Rachel seadanya.

"Heh! Lo kepentok apaan, Hel?! Biasanya gue nih kalo kepentok paling cuma benjol doang!" kata Alfan, tak terima.

Rachel mendengus. "Terus, gue harus jawab apa? Masa iya gue kudu boong kalo ini kelempar barang?! Gak mungkin, kan. Ini tuh kepentok! Paham?"

Astaga Rachel! Mengapa dibalik-balikan. Biarlah, dosa ditanggung pelaku. Mereka hanya mengangguk pasrah, walau sedikit tidak percaya sih... Tapi, sudahlah.

Tak lama setelah mereka diam, bel berbunyi bersamaan dengan guru masuk. Keempat laki-laki itupun akan kembali pada tempat duduknya. Namun, sebelum itu Adam menghampiri Rachel terlebih dahulu.

Adam membungkukan tubuhnya, lalu bibirnya mendekat pada telinga Rachel.

"Ahel kalo bohong, gak cocok banget." Bisik Adam.

***

Lapangan SMA Merpati tengah ramai oleh Kakak kelas mereka yang sedang menjalani Ujian praktek bermain bola basket. Karena, bel istirahat sudah berbunyi otomatis suasana semakin ramai.

Banyak sekali siswa-siswi yang ikut serta untuk menonton ini. Termasuk Rachel dan kawannya. Sebenarnya, Rachel sangat malas. Tapi semua sahabatnya selalu saja memaksa.

RACHEL [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang