"Hormati orang lain dulu jika ingin dihormati juga. Jangan hanya terus gila hormat karena merasa lebih tua."
Senyuman manis yang tercetak pada bibir Rachel tidak ia hilangkan sedaritadi. Rachel menyusuri koridor sekolah dan tak lupa ia menyapa dan membalas sapaan orang-orang yang masih berkeliaran diluar kelas.
Rachel kini hanya berjalan sendirian, karena semua temannya sudah berada dikelas.
Dirinya hanya ingin menuju loker untuk mengambil baju olahraganya, jadi tidak perlu ditemani katanya.
Gadis yang selalu menautkan gelang ungu dilengannya itu kini sudah sampai pada loker, lalu mengambil bajunya.
Setelah itu ia akan kembali ke kelas, namun tangan seseorang seperti menjabak rambutnya hingga menimbulkan rasa nyeri.
Dengan pelan Rachel mencoba untuk menoleh kearah belakang dan yang ia dapatkan adalah sosok, Carina Kanza bersama antek-anteknya.
Rachel mencoba melepas tangan Carin namun tak berpengaruh apapun, malah jambakan itu semakin kencang. Kasar gasuka!
"Lepas!" bentak Rachel, dengan nafas yang memburu.
Carin bersama kedua temannya malah tertawa seolah Rachel barusan tengah memberi lawakan pada mereka, sudah jelas ini tidak lucu bodoh!
"Wow! Ada yang marah... tapi... Bukan Kak Ros." Ledek Carin bersama dengan kedua temannya yang disertai tawaan meledek Rachel.
"Mau lo semua apa sih?!" Carin mendekat.
"Mau gue... Ya lo jangan so mantep disekolah ini." Jawab Carin, nadanya tak suka.
Carin bersama dengan kedua anteknya yang biasa dipanggil Lisa dan Jennie adalah Kakak kelas Rachel yang sering kali mengusik hidup Rachel. Kalau dilihat-lihat mereka hanya iri pada Rachel karena cantik dan dijuluki siswi populer disekolah. Gimana gak iri?
Lisa berjalan menuju Rachel lalu menoyor kening Gadis itu, "Gara-gara lo ke famous an gue di Merpati langsung turun daun, sialan emang!" maki Lisa, memutar bola matanya.
Kini berganti Jennie yang menarik dagu Rachel dengan kasar, "Dan lo tau Revan cowo gue? Dia mutusin gue karena suka sama lo bangsat!" kesal Jennie, suaranya sedikit pelan. Oh.. Galau...
Rachel mendengus kesal, terus kalau begitu berarti dirinya yang salah?
Rachel memberontak sampai akhirnya jambakan itu lepas, mata Rachel memerah karena kesal.
"Ih Rachel mau nangis ya?" ledek Lisa yang melihat mata Rachel.
"Kalo gue giniin, nangis gak ya— " Sambung Lisa lalu melayangkan tamparan pada pipi Rachel dengan sangat kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
RACHEL [ HIATUS ]
Fiksi Remaja"Ketika takdir, menamparnya." Tiga kata yang mewakili perasaan, Rachel. Rachel Ayudhya Baskara, gadis yang memiliki keinginin banyak, tapi semesta tak pernah mengizinkannya. Kehidupan Rachel yang awalnya penuh kesedihan berubah menjadi sedikit lebi...