(44) HATI WANITA

509 34 3
                                    

Tidak ada yang bergerak sedikitpun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak ada yang bergerak sedikitpun. Mereka terlalu fokus menatap Arum yang masih memegangi kaos Argi, tak menyangka jika Arum yang mendapatkannya. Lantas, bagaimana dengan peraturan tersebut?

Devan dan Rio menghampiri Argi yang membeku di tempatnya. Devan menepuk bahu temannya sedikit keras membuat sang empu tersentak dan menoleh.

"Samperin, Gi! Ajakin jalan," kata Devan, berniat meledek sahabatnya.

Argi mendengus, tapi cowok itu tetap mengikuti ucapan Devan. Argi berjalan menghampiri Arum yang di sana juga ada Rachel. Sesampainya di sana Argi tak melepaskan tatapannya pada Rachel yang terlihat— kecewa? Kecewa karena tak mendapatkannya.

Argi menggeser tubuh Arum, lalu kini ia berada di hadapan Rachel dan berbisik. "Gapapa, gausah dipikirin."

Rachel mengangguk kecil sedangkan Arum sudah membrengut kesal, kesal karena tiba-tiba digeser pastinya.

"WOY! PERATURAN TETAP PERATURAN, YE!" teriak Adam yang masih berada di lapangan.

"Iya! bener tuh." Balas seorang siswi lainnya. Mereka mulai setuju dengan ucapan Adam.

Argi yang sudah frustasi langsung saja menatap gadisnya seolah meminta jawaban, dan— Rachel mengangguk. Bagaimana ini?

Amel mencubit punggung tangan Rachel, pelan. Agar cewek itu menoleh padanya. "Kenapa, sih?"

"Lo kenapa setuju?" tanya Amel, sedikit kesal.

"Ya, gapapa, sih. Gue yakin banget Argi gak akan macem-macem juga," jawabnya.

Mendengar jawaban tersebut Amel memutar bola matanya malas. Syasya dan Adel yang mendengarpun mendengus. kelihatanya mereka kesal dengan Rachel yang terlalu pasrah.

"Gi, katanya mau ngajak jalan? Gue dikasih tau Regina, biasanya kalo yang dapet langsung diajak jalan terus ngomong ngajakinnya di depan semua orang," ucap Arum, berhasil membuat orang-orang di dekatnya menoleh.

"Ngarep lo, ya!" ketus Syasya.

Arum menatap Syasya dengan sinis, dan beralih pada Argi dengan wajah berharap. Oh, ayolah! Arum masih sangat menyukai cowok itu. Lagipula siapa, sih yang tidak suka dengan pacarnya Rachel satu ini?

Rachel menepuk bahu Argi yang kelihatannya cowok itu malah diam. Argi terkejut membuat Rachel terkekeh singkat. "Buruan ajakin jalan. Kata-kata kamu 'kan manis-manis gimana gitu," ucap Rachel, terdenger meledek bukan, sih?

Argi mendengus malas. Kenapa Rachel harus setuju, coba?

Argi menatap Arum dengan jengkel. "Gue gak bisa," kata Argi pada Arum.

RACHEL [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang