"Gue mau kita cerai Dev" ucap anneth tepat di telinga Deven.
Tubuh deven langsung kaku mendengar ucapan anneth, semudah itu kah?
Deven dengan cepat melepaskan pelukan nya.
"Ngga neth, ngga, gue sekarang ngga bakal ngelarang Lo pergi, tapi gue ngga mau mutusin ikatan pernikahan kita." Ucap deven penuh dengan ketakutan.
" Tapi gue mohon, ubah sikap childish Lo, jangan cepat menyimpulkan sesuatu, kaya pas gue sama ka Galang di mobil waktu itu, Lo ngga tau kan?! Gue kemaren pulang jalan kaki sama ujan ujanan karena ngga mau Lo makin salah paham sama ka Galang. Dan apa Lo ngga mikir?! Seberapa khawatir nya gue pas Lo ngilang tanpa kabar?! apa lagi tau kalo Lo pulang dalam keadaan mabuk kaya semalem! Lo ngga mikir gue bakal sedih hah??!" Ucap anneth menumpahkan segala rasa kesal nya pada deven.
"Gu..gue.."
"Diem! Gue belum selesai bicara!!." Bentakan anneth membuat Deven terkejut.
"Gue tau Lo masih berduka Dev, gue tau itu, gue maklumin, tapi pas Lo mabuk kaya semalem, gue kecewa Dev" ucap anneth diiringi dengan air mata yang pelahan luruh.
"Gue kecewa Sama Lo! Gue kecewa!" Teriak Anneth sambil memukul kesal dada deven.
Deven hanya diam melihat Anneth, ia tak pernah melihat Anneth sekecewa ini pada dirinya.
Deven kemudian kembali mendekap tubuh anneth, membuat anneth terisak di pelukan nya.
"Gue minta maaf neth, gue salah, gue minta maaf" lirih deven sambil mengeratkan pelukannya.
"Gue cuma ngga mau kehilangan Lo, apa Lo ngga bisa ngertiin itu? Gue udah kehilangan mama sama papa, dan ngga lama lagi,Lo juga bakalan ninggalin gue, berat buat gue neth, tolong ngertiin gue juga" ujar Deven yang masih mendekap anneth.
Anneth terdiam, isakan tangis nya pelahan mereda.
Seegois itu kah dirinya? Hanya mementingkan mimpi tanpa melihat perasaan deven?
Anneth kemudian pelahan melepaskan pelukannya.
"Gue egois ya Dev?" Tanya anneth dengan mata nanar menatap deven.
Deven menggeleng, "ngga, sama sekali ngga neth"
"Gue cuma berusaha meraih mimpi gue, tanpa melihat keadaan Lo, itu egois kan Dev?" timpal anneth lagi
"Gue rasa,gue juga bakalan ngelakuin hal yang sama kalo ada di posisi Lo neth" ujar Deven yang pelahan mengelus punggung tangan anneth.
"Apa Lo ngga bisa ikut gue ke Columbia Dev?" Tanya anneth.
Deven hanya diam, bagaimana dengan perusahaan papa nya? Siapa yang akan mengurus perusahaan itu?
"Dev?" Anneth meraih wajah deven agar kembali menatap nya.
"Gu-gue ngga tau neth"
Anneth menghela nafasnya panjang, "yaudah, mendingan gue tutup rapat-rapat mimpi gue Dev, itu yang bikin Lo bahagia kan?" Tanya anneth sambil tersenyum miris menatap deven.
"Neth...." Panggil deven,namun anneth langsung berdiri.
"Gue mau siap siap, jangan lupa, kita ada kelas siang ini." Ucap anneth yang segera beranjak mengambil baju di lemari kemudian pergi ke kamar mandi.
🍁🍁🍁📍Dikampus.
Deven dan anneth turun dari motor.
"Gue ke kelas ya, semangat belajar nya deven" ucap anneth di Sertai senyuman.Deven hanya menatap anneth kemudian tersenyum.
"Lo juga, ayo gue anter ke kelas" ujar Deven yang kemudian menggandeng tangan Anneth.
![](https://img.wattpad.com/cover/225011669-288-k553559.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NIKAH ATAU S2
Teen Fiction"Gue sumpahin Lo jadi bujang seumur hidup!" Umpat Anneth. "Gue sumpahin Lo jadi jodoh gue" balas Deven. "Amit amit" ucap Anneth sambil menggetok-getok kepalanya. "Hahaha dadah mba Kunti" ledek Deven. "Aaarggh dasar koreng monyet!" Umpat Anneth. Baga...