4. Perkara Jogging

226 14 0
                                    

Pagi ini adalah pagi paling sial bagi Fani. Mengapa jawabannya karena masih pukul jam 6 pagi Aldo sudah menganggu tidurnya.

Lihat saja sekarang dia menyuruh Fani untuk mandi dan segera siap-siap untuk pergi jogging bersama.

Sebenarnya sih Fani sangat malas melakukan hal-hal yang seperti itu tak terkecuali kalau iya dipaksa oleh sahabatnya siapa lagi kalau bukan Amora.

Akhirnya Fani selesai mandi dan segera memakai celana pendek diatas lutut dan baju kaos pendek sependek bahu.

Setelah selesai beberes iya segera keluar kamar dan turun untuk menemui lelaki menyebalkan itu.

Sesampainya Fani dihapadan Aldo yang benar saja Aldo langsung mengamatinya dari atas kebawah dan benar saja setelah melihat celana yang dipake oleh Fani, Aldo langsung mengelengkan kepalanya. "Lo mau jogging ato mau pamer keseksian sih"ujar Aldo.

"Apaan sih masih pagi juga sudah mancing keributan, kalau lo bilang gitu kesannya gue murahan sekali tau nggak pake bilang segala pamer keseksian lo pikir gue cewek apaan"ucap Fani dengan nada sedikit emosi.

"Gue nggak akan pancing keributan kalau bukan lo yang mulai anj*ng. Emang lo tuh murahan"ujar Aldo tersulut dengan emosinya. Dan kata-katanya berhasil membuat hati Fani seperti teriris.

Asal kalian tau yah guys Aldo tuh kalau lagi emosi suka banget dah bicara kasar dan berkata seenaknya ke Fani. Dasar Aldo lelaki nggak punya hati pacar sendiri kok dikatain begitu sih. Diambil orang baru tau rasa loh do(kok author jadi emosi yah).

"Tega lo yah Aldo ngomong kayak gitu ke gue"ujar Fani sambil menahan tangisnya.

Dan satu lagi guys Aldo tuh nggak pernah mengucapkan kata maaf ketika iya telah menyakiti hati Fani. Dasar Aldo gak ada akhlak(author emosi gengs).

"Nggak usah cengeng deh lo, mending sekarang lo ganti celana terus habis itu kita jogging"ujar Aldo dengan tampang watados.

"Gue nggak mau ikut mending lo aja sana yang jogging"ujar Fani dan sontak mengundang amarah Aldo.

"Oh jadi lo nggak mau"ucap Aldo dengan nada dingin. Lalu setelah itu iya mendorong tubuh Fani hingga terjatuh kekursi dan itu berhasil membuat Fani meringis kesakitan. "Dasar bang*at lo, kenapa yah setiap kali gue sama lo bawaannya gue emosi terus tau nggak. Kalau tau gini mending gue ajak si Zea aja dia orangnya nggak pembangkang kaya lo"lanjut Aldo dan hal tersebut sontak membuat hati Fani benar-benar tersakiti dan tegah-tegahnya Aldo membandingkannya dengan wanita lain.

Kalau saja disurat permintaan terakhir Zidan nggak ada tertulis bahwa sahnya Fani nggak boleh meninggalkan Aldo sampai kapanpun dan dalam keadaan apapun mungkin sudah lama Fani meninggalkan Aldo.

Iya juga takut bertanya kepada Aldo mengapa saat bicara sama Fani Aldo selalu tersulut emosi emangnya Aldo ada masalah apa sama Fani.

Lama terdiam dan cukup lama keheningan menemani mereka berdua akhirnya Fani membuka suara. "Zea siapa? Maksudnya dia siapa lo?"tanya Fani ragu.

"Dia cewek gue kenapa"jawab Aldo dan sontak membuat Fani kaget.

"Kalo Zea itu cewek lo jadi gue ini siapa?"tanya Fani lagi.

"Lo juga cewek gue tapi lo nggak se spesial si Zea"jawab Aldo dan berhasil membuat hati Fani sakit. Karena jujur Fani mulai punya perasaan untuk Aldo entah mengapa perasaannya sangat tolol sudah jelas-jelas Aldo selalu kasar dan seenaknya sama dia tapi malah iya menyukai cowok seperti itu.

"Terus kalau gue nggak se spesial si Zea kenapa dari tadi lo nggak ngajak Zea aja jongging? Kenapa malah gue?"tanya Fani dan sontak membuat Aldo bungkam.

"Alah udah lah lo nggak usah banyak tanya"jawab Aldo dengan nada ketus dan mengalihkan pertanyaan dari Fani.

"Aldo kapan sih lo mau berhenti mainin perasaan cewek?"tanya Fani ragu.

"Bukannya gue udah pernah bilangkan jangan atur gue kalau mau dekat dengan cewek manapun, dan ohiya untuk pertanyaan lo tadi jawabannya adalah gue nggak akan pernah berhenti mainin perasaan cewek sampai kapanpun. Paham lo"jawab Aldo panjang lebar dan tak lupa dengan nada ketusnya.

"Gue bukannya ngatur lo, tapi masa lo mau begini terus sih Aldo. Suatu saat nanti lo harus milih satu cewek yang benar-benar bisa dampingin lo"ujar Fani dengan nada lembutnya dan hal itu hampir membuat hati Aldo luluh. Tapi tidak Aldo tidak boleh luluh sebelum apa yang Aldo rasain selama Fani 2 tahun pacaran dengan alm. Zidan yaitu kembarannya.

"Udahlah gue mau kerumah Zea aja, bosan juga kalau gue lama-lama disini. Bisa-bisa gue naik darah tau nggak"ujar Aldo.

"Yaudah kalau lo mau pergi, pergi aja tapi hati-hati ya"ujar Fani dengan nada lembut selembut-lembutnya.

"Kok lo dukung gue banget untuk kerumah Zea, oh atau lo mau macam-macam dibalakang gue ya"tudingnya kepada Fani. "Oh atau lo ada janji sama cowok lain makanya lo sengaja bikin gue jadi emosi gini terus nanti kalau gue pergi lo bisa pergi juga, gue nggak sebodoh itu Fani untuk lo bodoh-bodohin"lanjutnya.

"Cukup yah Aldo, cukup sebelum gue muak sama lo"ujar Fani dengan nada bergetar macam menahan tangis karna mendengar tudingan dari Aldo yang sudah sangat berlebihan.

"Oh terus kalau lo muak, lo mau minta putus gitu sama gue iya jawab bego"bentaknya kepada Fani.

"Terserah deh lo mau ngomong apa udah yah kalau lo emang mau pergi kerumah Zea lo bisa pergi sekarang, dan kalau lo mau tetap disini yah disini aja gue mau kekamar. Capek gue berdebat terus sama lo"ujar Fani sebelum pergi dari hadapan Aldo. Tujuannya adalah kamarnya iya sudah tak tahan lagi ingin menumpahkan seluruh air matanya dikamar.

Kalian mau tau kenapa Aldo berani-beraninya berkata seperti tadi tentang Fani yang kalau sudah muak dengannya itu artinya Fani mau minta putus. Karena sebenarnya Aldo lebih dulu membaca surat dari Zidan sebelum Fani yang baca jadi Aldo tau Fani nggak akan meninggalkannya.

Flashback on

Malam ini seorang cowok tengah berada dirumah pohon yang sangat indah. Dan iya berdecih saat melihat rumah pohon ini yang menurutnya sangat lebay dengan beberapa foto yang ada disitu bersama dengan perempuan yang iya kenal namanya adalah Fani.

Iya kesini untuk memastikan ada atau tidaknya pesan yang ditinggalkan oleh kembarannya. Lalu setelah itu iya mengobrak abrik isi yang ada dirumah pohon itu. Tak lama kemudian iya menemukan suratu yang depannya tertulis "untuk Fani".

Akhirnya iya membuka surat itu dan membacanya yang dimana surat itu berisi tentang permintaan terakhir Zidan yaitu meminta Fani untuk merubah kembarannya menjadi lebih baik dan tidak mempermainkan banyak hati perempuan, dan disurat itu Zidan juga menuliskan untuk Fani yang tidak akan meninggalkan kembarannya sampai kapanpun dan mewujudkan impiannya dulu bersama dengan Aldo kembaran Zidan.

Setelah membaca surat tersebut iya tersenyum licik dan menampilkan raut wajah yang sulit diartikan. Dan tak lupa iya merapihkannya kembali agar  Fani tidak curiga pas datang kesini karena iya tau pasti Fani akan datang besok setelah pemakamannya selesai. "Tunggu tanggal main gue Fan"batinnya.

TBC
Jangan lupa vomen yahh guyssku ❤❤
Ailofyuu guysss🥀❤


posesifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang