13. B'day Party Tama

181 15 2
                                    

Seperti yang kemarin Aldo bilang, bahwa hari ini adalah b'day party Tama. Dan sekarang Aldo sudah berada dirumah Fani yang tak lain dan tak pasti adalah untuk menjemput Fani.

Tak selang berapa lama akhirnya Fani muncul dari lantai atas, dan seketika Aldo dibuat ternganga dengan penampilan Fani.

Dan waktu Fani sudah berada tepat dihadapan Aldo, Aldo masih tetap diposisi yang sama yaitu ternganga hal itu sontak membuat Fani jadi pengen ketawa melihat ekspresi Aldo.

"Hei kamu liatinnya biasa aja dong"ujar Fani membuyarkan lamunan Aldo.

"Kamu cantik banget yang"ujar Aldo.

"Makasih sayangkuh"ujar Fani dengan tersenyum girang.

"Yaudah kita berangkat sekarang"ujar Aldo dan berdiri dari posisi duduknya kemudian menarik tangan Fani dengan lembut menuju mobilnya.

Akhirnya mereka sudah naik kemobil dan bersiap untu berangkat. Lalu keadaan mobil mulai hening dan tak ada yang memulai percakapan baik Fani ataupun Aldo.

Akhirnya Fani memulai percakapan dengan bertanya kepada Aldo "Aldo acara b'day party Tama ngundangnya siapa-siapa aja sih?"

"Seluruh angkatan kita"ujar Aldo.

"Seluruh angkatan kita?"tanya Fani antusias. "Berarti Devan juga diundang dong?"Hal itu membuat raut wajah Aldo berubah drastis.

"Kenapa jadi bawa-bawa Devan sih"ujar Aldo dengan raut wajah kesal.

"Soalnya Devan ganteng tau nggak udah gitu baik lagu"ups Fani kecoplosan guys.

Seketika Aldo merem mendadak mobilnya ketika mendengar penuturan kata dari Fani.  Dan tangan Aldo mengepal kuat dan rahang yang menjadi keras. Hal itu membuat Fani menjadi takut.

"Eh nggak gitu maksud aku Aldo"ujar Fani mencoba menjelaskan kepada Aldo.

Tapi tak ada sahutan dari Aldo. Dan itu membuat Fani merutuki kebodohannya.

Asal kalian tau guys Fani tuh orangnya emang gitu suka muji orang yang sudah baik kepadanya, tapi nggak ada maksud apa-apa kok. Tapi bodohnya kenapa harus muji laki-laki lain didepan Aldo.

"Aldo plis dengarin penjelasan aku dulu yah"ujar Fani dengan raut wajah memohon.

"Oh jadi Devan itu ganteng yah terus baik lagi hmm ok"ujar Aldo dengan menatap datar kearah depan.

"Nggak do nggak gitu maksud aku"ujar Fani.

"Coba aku tanya kamu Fan bagaimana kalau misal kamu ada diposisi aku. Aku muji cewek lain didepan kamu, kamu kira-kira bakal marah nggak?"tanya Aldo dengan nada dinginnya.

"Yah nggak juga sih, kan cuma muji bukan ada maksud lain"ujar Fani dengan santainya dan hal itu membuat Aldo makin geram.

"Arghh"geram Aldo sambil memukul stir mobilnya dan membuat Fani jadi kaget.

"Fan plis den..."ujar Fani terpotong dengan ucapan Aldo.

"Diem Fan, diem sebelum gue emosi, terus lakuin hal yang fatal nantinya"ujar Aldo dengan nada dinginnya dan tatapannya menjadi tajam kearah Fani.

Akhirnya Fani lebih memilih diam, dan Aldo kembali melanjutkan perjalanan untuk kerumah Tama.

Tak selang berapa lama akhirnya mereka sampai, dan Aldo turun dan mengabaikan keadaan Fani.

Brukkk...(Aldo menabrak tubuh seseorang).

"Auu"ringis orang tersebut.

Aldo menatap kearah orang yang ditabrak tadi, dan mata Aldo membulat sempurna melihat orang itu. "Tepat sasaran, rasain pembalasan gue Fan"batinnya.

posesifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang