7. Reunian

219 15 1
                                    

Sesuai dengan perkataan Fani tadi siang bahwa malam iya akan pergi reunian. Dan malam ini iya sudah siap dengan pakaiannya.

Malam ini Fani terlihat cantik dengan balutan dress bewarna merah diatas lutut dan lengan yang sangat pendek. Pendeknya tuh semacam kaya tanktop.

Sebenarnya Fani takut sih pakai dress ini, nanti Aldo lihat malah berfikiran macam-macam lagi. Tapi biarlah kan Aldo nggak bakalan akan hal ini.

Setelah semuanya selesai akhirnya Fani turun karena acaranya sebentar lagi mau mulai.

Fani pun masuk kemobil dan segera pergi. Dan tanpa sepengetahuan Fani, Aldo sudah menunggunya diseberang jalan sana. Aldo sengaja buat menguntit si Fani siapa taukan iya berbuat macam-macam dibelakang Aldo.

Dan setelah Aldo melihat dress yang Fani gunakan iya langsung tersulut emosi dan mengumpat "Bang*at dasar cewek murahan anj*ing"umpatan Aldo. "Ngapain coba dia pake baju yang kaya gitu, pasti dia mau tebar pesona sama teman-teman cowoknya dan juga orang-orang yang ada diclub"lajuntnya.

Setelah itu iya mengikuti Fani dan tak selang berapa lama akhirnya sampai juga didepan club itu.

Fani turun dan segera masuk kedalam begitu juga dengan Aldo, tapi Aldo memakai topi agar Fani tak mengenalnya.

Begitu sampai didalam keclub itu Fani memasuki ruang khusus yang sepertinya memang disiapkan untuk Fani dan teman-temannya.

Disisi lain Aldo mencari posisi yang pas untuk dapat mengintai Fani dengan jelas dan yap Aldo mendapatkan tempat yang pas.

Dilihatnya Fani yang cipika cipiki dengan teman cewek dan juga teman cowok, cih ngapain juga harus cipika cipiki dengan teman cowoknya kan bisa tos aja atau apa kek intinya bukan cipika cipiki Aldo yang melihat itu menjadi geram sendiri.

Lalu kemudian setelah itu teman-teman Fani sudah datang semua dan mereka pun mulai acara inti yaitu makan, ada juga yang minum bir dan kebanyakan yang foto. Dan Aldo memicingkan matanya saat melihat Fani menengguk minuman yang iya ketauhi adalah bir.

"Cih selain pembangkang ternyata lo juga pembohong"Aldo berdecih dan mulai emosi melihat Fani.

Lalu tak lama setelah itu iya melihat Fani keluar dari ruangan itu dan tunggu-tunggu Fani bersama seorang cowok. Aldo pun memutuskan untuk mengikuti Fani dan dilihatnya Fani juga cowok itu berjalan menuju kearah pintu keluar. Sepertinya cowok itu hanya mengantar Fani keluar, cih pake diantar segala.

Akhirnya Aldo memutuskan untuk mengintai Fani dari belakang mobil si Fani. Dan iya mendengar Fani tertawa lepas bersama cowok itu.

"Jadi Fan sekarang lo sekolah dimana?"tanya cowok itu yang didengar juga oleh Aldo.

"Ah gue sekolah di SMA Pelita rel"jawab Fani dengan nada gugupnya yang terdengar kaya grogi dan itu berhasil membuat Aldo mengepalkan tangannya. "Kalau Farrel sekolah dimana?"tanya Fani kepada lelaki yang bernama Farrel itu dengan nada lembutnya. "Cih sok lembut lo anj*ing"batin Aldo.

"Gue sekolah di SMA Angkasa Fan"jawab Farrel. "Gue turut berduka cita yah atas kejadian yang menimpah pacar lo beberapa tahun yang lalu. Jadi sekarang lo udah punya penggantinya atau belum?"lanjut Farrel.

"Iya makasih rel, hmm gue belum punya penggantinya kok"jawab Fani berbohong. Padahal jelas-jelas iya sudah menemukan pengganti Zidan yaitu Aldo, tapi kenapa iya tak mau mengakuinya.

"Idih sibang*at pake nggak mau ngakuin gue lagi, ok kita tunggu balasan yang gue akan lakuin ke lo Fan"batin Aldo seraya tersenyum kecut.

Alasan mengapa Fani tidak mau mengakui Aldo didepan Farrel karena iya tidak mau berbicara panjang lebar dengan Farrel sikepo ini nanti urusannya makin panjang dan itu membuat waktu Fani untuk pulang makin lama. Dan iya berjanji meskipun Aldo nggak mengizinkannya untuk pergi iya tetap pergi tapi tidak ingin berlama-lama nanti malah membuat Aldo makin marah lagi kalau Fani tetap pergi dan pulangnya lama.

Dan tanpa diduga Farrel langsung memeluk tubuh Fani dan sontak membuatnya jadi kaget. Dan Fani berharap semoga tidak ada orang yang lihat ini terutama Aldo.

Namun sayangnya harapannya tidak sesuai dengan nyatanya. Ternyata hal itu dilihat oleh Aldo yang sudah tersulut emosi.

Aldo pun memutuskan untuk keluar dari tempat persembunyiannya dan akan menggeb si Fani yang tengah berpelukan.

posesifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang