"Duluan" kata Raja berpamitan dengan kedua temannya yang masih bersantai dikelas
"Cepat amat" teriak Bisma tetapi tidak dihiraukan oleh Raja.
Raja yang mengira sekolah sudah mulai sepi ternyata salah, masih banyak siswi yang menatapnya dengan terang-terangan atau ada juga yang sembunyi-sembunyian atau sekedar melirik saja dan Raja tidak menghiraukan tatapan mereka, laki-laki itu hanya terus fokus dengan langkahnya yang akan membawanya ke parkiran sekolah sampai langkahnya kembali diganggu oleh Salsa
"Hai raja" sapanya dengan bergelayut manja pada lengan Raja tetapi Raja tidak menghiraukan dan menepisnya
"Raja ihh" kejarnya dan berusaha mensejajarkan langkah panjang laki-laki itu
"Raja tunggu" katanya lagi tetapi tetap saja tidak dipedulikan oleh Raja
"Kita pulang bareng yuk" katanya yang langsung saja berdiri didepan Raja yang membuat laki-laki itu berhenti mendadak
"Gak bisa"
"Kenapa?" tanya Salsa
"Ada urusan" kata Raja yang langsung berlalu dan meninggalkan Salsa yang kembali dibuat kesal
"Sabar ya Sal" kata teman-temannya menghampiri gadis itu
Raja yang baru saja ingin menjalankan kendaraan roda empatnya tertahan saat melihat dua orang gadis sedang berbincang didekat pagar sekolah. Tanpa berpikir panjang, Raja menjalankan mobilnya mendekati kedua gadis itu dan berhenti tepat di depannya membuat Cinta dan Sasa kebingungan. Raja menurunkan kaca mobilnya yang akhirnya membayar rasa penasaran kedua gadis itu
"Naik" hanya itu yang keluar dari bibir Raja membuat keduanya bingung dan masih bergeming ditempatnya membuat Raja sedikit kesal
"Lo" tunjuk Raja pada Cinta yang membuat Cinta menunjuk pada dirinya sendiri yang diberi anggukan oleh Raja
"Naik, gue antar pulang" kata laki-laki itu tetap dengan sikap dinginnya
"Gak mau" tolak Cinta
"Terima aja cin" bisik Sasa yang membuat Cinta melototi Sasa
"Sebagai permintaa maaf" kata Raja lagi
"Ayo cin" desak Sasa
"Bagaimana?" tanya Raja tetapi Cinta masih berdiam diri, dirinya masih berdebat dengan dirinya sendiri. Rasa trauma pada dirinya tidak mungkin membuat Cinta langsung menerima ajakan laki-laki didepannya saat ini
"Maaf gue gak bisa" kata Cinta yang langsung berlalu meninggalkan mereka berdua
"Ehh cin" kata Sasa tetapi tidak dihiraukan oleh Cinta sedangkan Raja dibuat bingung dengan gadis itu
"Namanya siapa?" tanya Raja
"Lo nanya ke gue?" Sasa malah bertanya balik dan mendapat anggukan dari Raja
"Namanya Cinta." Setelah mendengar jawaban dari Sasa, Raja langsung tancap gas meninggalkan area sekolah terutama meninggalkan Sasa yang dibuat bingung
"Heran gue" kata Sasa
***
Raja yang baru pulang dari kumpul bersama kedua sahabatnya di cafe harus terlebih dahulu mampir di salah satu supermarket karna ingin membeli cemilan favoritnya.
Bunyi pintu supermarket berbunyi karna Raja yang baru saja masuk, "Selamat datang" sapa pengawai supermarket yang seketika terpesona melihat perawakan dari Raja tetapi Raja tidak memperdulikannya.
Raja mulai menelusuri rak-rak yang berisi beberapa cemilan dan mencari cemilan favoritnya sampai matanya menangkap cemilan itu yang ternyata sisa satu dengan cepat ia meraihnya tetapi sebuah tangan lain juga meraih cemilan itu. Arah tatapan Raja mengikuti tangan itu dan ia bisa melihat seorang gadis yang juga sedang menatapnya. Cinta yang menyadari siapa pemilik tangan itu langsung menarik tangannya dan berlalu dari hadapan Raja tanpa mengucapkan apa-apa. Raja yang heran langsung mengambil cemilan itu dan membayarnya ke kasir kemudian keluar supermarket dan mencari keberadaan gadis itu tetapi ia tidak mendapatinya dimana-mana membuat Raja putus asa dan kembali ke mobilnya berniat pulang.
***
"Lo kenapa sih?" tanya Rangga saat melihat wajah adiknya yang kusut
"Kesal" hanya itu yang Cinta ucapkan
"Emang kenapa? Cemilannya habis?" tanyanya lagi dan Cinta hanya mengangguk tanpa berniat menceritakan kejadian sebenarnya. Cinta yang tidak pernah ingin bertemu bahkan berurusan dengan laki-laki dingin itu malah terus saja dipertemukan dimana saja membuat dirinya kesal, entah kesal kepada siapa tetapi gadis itu terus saja menggerutu dalam hatinya ditambah ia tidak mendapatkan cemilan favoritnya membuat mood nya benar-benar tidak bersahabat.
"Eh bagaimana disekolah barunya? Udah dapat cowo baru?" goda Rangga
"Apaan sih kak" kekesalan Cinta bertambah saat kakaknya membahas hal itu
"Lah kok sensi banget" kata Rangga tetapi Cinta hanya terdiam dan Rangga tidak lagi melanjutkannya dan memilih diam.
***
Raja terus menelusuri koridor sekolah sambil membawa kantongan plastik ditangannya, laki-laki itu sedang berusaha mencari seseorang tetapi yang melihatnya tidak akan percaya bahwa Raja sedang mencari seseorang karna sikapnya yang terlihat santai dan dingin membuatnya terlihat sedang biasa-biasa saja. Mata Raja yang terus saja menyapu sekelilingnya berharap menangkap seorang gadis yang sendari tadi ia cari sampai matanya benar-benar menangkap gadis yang sedang berjalan ke arahnya dengan tas ranselnya yang masih ia gendong menandakan ia baru tiba di sekolah. Raja memilih diam dan menunggu gadis itu lewat di depannya.
Sebuah tangan dengan kantongan plastik digenggamannya menahan langkah kaki Cinta membuatnya terheran ditambah dilihatnya siapa pemilik tangan itu
"Apa ini?" tanya Cinta terheran
"Buat lo" jawab Raja
"Gak mau" Cinta yang baru saja berniat berlalu tetapi lagi-lagi ditahan oleh lengan kekar milik Raja
"Lepas gak" ancam Cinta
"Lo kenapa sih?" tanya Raja dengan heran karna disaat semua siswi lainnya yang tergila-gila dengannya bahkan mengejar-ngejarnya tetapi berbeda dengan gadis yang ada di depannya, gadis itu malah menolaknya mentah-mentah
"Nih ambil" desak Raja
"Gak" Cinta terus menolak
"Ini itu cemilan yang tadi malam, yakin gak mau?"
"Kalau gak mau, yaudah buat gue" lanjut Raja tetapi seketika tangan gadis itu menahannya dan merampas kantong plastik itu
"Makasih" kata Cinta berlalu
"Nama gue Raja" teriak Raja tetapi tidak dipedulikan oleh Cinta, gadis itu terus saja berjalan tanpa melirik sedikitpun ke arah Raja.
"Aneh" kata Raja saat melihat Cinta yang berlari menuju kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raja dan Cinta
Teen FictionMasa kelam yang menimbulkan rasa trauma itu membuatku tak lagi mempercayai apa itu cinta sampai akhirnya pria dengan hati yang dingin bagaikan es di kutub utara memperlihatkan dan memperkenalkanku cinta yang berbeda. Kisah yang beda dari biasanya...