Raja dan Rangga

1 0 0
                                    

Raja mengetuk pintu kamar kakaknya sampai suara dari dalam terdengar menyuruhnya untuk bersabar

Hanya kepala laki-laki itu yang muncul dari balik pintu kamarnya, "Apa?"

"Gue mau nanya, gak disuruh masuk?"

"Nanya aja di sini" kata Gito

Raja menghela nafas melihat kelakuan kakaknya, "Kak Rangga ganti nomor?" tanya Raja to the point

"Iya, emang kenapa?" Gito bertanya balik kepada adiknya

"Gue ada perlu, minta dong nomornya"

"Tunggu di sini, gue ambil hp dulu" kata Gito yang kemudian menutup pintu kamarnya dan Raja nurut untuk menunggu di luar

"Pasti kamarnya lagi berantakan" tebak Raja, Gito memang tidak akan membiarkan siapapun masuk ke dalam kamarnya saat sedang berantakan

Gito kembali muncul dari balik kamar dengan ponsel ditangannya, Gito menyebut setiap nomor dari Rangga dan Raja menulisnya pada ponsel miliknya

"Oke" kata Raja yang langsung berlalu tetapi tertahan saat mendengar ucapan kakaknya

"Makasih"

"Iya deh, makasih kakak Gito" ucap Raja dan langsung berlalu ke kamarnya sedangkan Gito hanya geleng-geleng melihat kelakuan adiknya

Raja masuk ke dalam kamarnya dengan ponsel yang masih ia genggam, ia bingung apakah harus mencari info itu ke Rangga atau tidak tetapi hanya di Rangga ia bisa mendapatkan info yang pasti bukan info yang tidak jelas.

Dengan penuh keberanian Raja menekan tombol telfon disamping kontak Rangga, Raja mulai menempelkan ponselnya pada telinga dan terdengar suara tut,

kemudian terdengar suara khas milik Rangga disebrang sana, "Halo"

"Ini gue kak, Raja" kalimat pembuka Raja

"Oh Raja, kenapa ja?"

"Maaf ya kak kalau gue ganggu malam-malam." Entah kenapa Raja merasa canggung dengan Rangga sedangkan dirinya sudah sangat akrab dengannya

"Santai aja kali ja" katanya diakhiri dengan tawa

"Gue mau ngomong sesuatu ke kakak tapi bukan lewat telfon" jelas Raja

"Oke. Atur saja besok nanti gue datang" kata Rangga

"Makasih banyak ya kak" Setelah mengucapkan kata basa-basi lainnya sambungan telfon terputus membuat Raja sedikit merasa lega dan ia akan menanyakan semuanya besok kepada Rangga

***

Setelah mengantar Cinta pulang ke rumah, Rangga menuju tempat yang sudah dia dan Raja janjikan di telfon tadi. Rangga memasuki cafe itu dan mulai mencari meja yang ditempati oleh laki-laki itu, Rangga menangkap seseorang yang sedang duduk pada meja dekat jendela yang ia yakini itu adalah Raja.

"Maaf lama" kata Rangga saat ia sudah duduk di depan Raja

"Enggak kok kak" kata Raja yang kembali merasa canggung dengan Rangga

"Astaga, santai aja kali ja" katanya dengan terkekeh

"Katanya lo mau ngomong, mau ngomong apa?" tanya Rangga to the point

"Pesan minum aja dulu kak" kata Raja mencoba mencairkan suasana. Setelah mereka memesan dan dicatat oleh pelayan, Rangga kembali menanyakan hal yang sama, "mau ngomong apa?"

Raja menarik nafas dan mulai menghembuskannya secara perlahan, "Maaf ya kak kalau gue lancang"

"Emang ada apa?" tanya Rangga mulai heran

Raja mulai menceritakan dari awal bahwa ia sudah kenal dengan adiknya yaitu Cinta, "Gue sebenarnya udah kenal sama cinta kak"

"Wahh bagus dong tapi kok Cinta bilangnya kalian gak kenal." Raja kembali menjelaskan bagaimana sikap Cinta dan bagaimana hubungan keduanya yang tidak begitu membaik

Sampai akhirnya Raja menanyakan hal yang ingin ia tahu, "Sebenarnya gue mau nanya kalau Cinta itu kenapa ya kak? Maksud gue dia ada rasa trauma atau apa gitu kak?"

Pesanan mereka sudah datang membuat pembicaraan mereka harus terpotong, "Minum dulu ja" dan Raja hanya mengangguk dan mulai meminum pesanannya

"Jadi gini" Rangga mulai bercerita dan Raja mulai memasang telinganya untuk mendengar semuanya

Cerita Rangga terus mengalir dan Raja mulai mengerti keadaannya sekarang

"Jadi gitu ja, alasan kenapa Cinta sekarang gak percaya sama cinta bahkan ia gak mau berurusan lagi sama laki-laki" kata Rangga mengakhiri ceritanya

"Sekarang gue mulai mengerti kak" kata Raja

"Cinta banyak berubah sejak kejadian itu, lebih banyak diam dan bersikap dingin bahkan itu yang menjadi alasan dia pindah sekolah" jelas Rangga

"Gue mau minta izin kak"

"Minta izin apa?" tanya Rangga heran

"Gue mau dekatin Cinta dan buat dia percaya lagi sama perasaan cinta seperti namanya"

"Gue bebas aja sih, tergantung lo aja siap gak perjuangin cewe kayak Cinta"

"Gue akan mencoba" kata Raja tegas dan percaya diri

"Gue dukung lo" kata Rangga dengan senyumnya

"Ehh gue balik duluan ya, masih banyak tugas kampus" kata Rangga mulai beranjak

"Oke kak"

Sebelum Rangga mulai benar-benar pergi, Raja menahannya dengan teriakannya "Makasih kak"

Rangga berbalik dan mengacungkan jempolnya dan kembali melangkahkan kakinya keluar cafe sedangkan Raja masih berdiam diri di tempatnya, memilih menikmati pemandangan sore dari jendela cafe meski laki-laki itu masih mengenakan seragam sekolahnya

Kegiatan Raja harus terganggu saat dua orang gadis mendekatinya

Raja memandang kedua gadis itu dengan tatapan bingungnya, tidak lupa dengan sikap dinginnya

"Boleh minta nomor telfonnya?" kata salah satu dari mereka, mendengar hal itu membuat Raja risih

Raja beranjak dari posisi duduknya, "Gak boleh" setelah mengucapkan kalimat itu, Raja beranjak keluar cafe dan mulai meninggalkan cafe itu dengan mobilnya

~

Sorry gais baru bisa update setelah dua hari gak update tapi tenang saja sebagai gantinya hari ini cerita Raja dan Cinta akan update 3 part lohh Jadi jangan sampai kelewatan atau gak baca. Selamat membaca💫

Raja dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang