Dunia yang Sempit

1 0 0
                                    

Hari ini dihari minggu, Raja memilih berdiam diri di kamar daripada ikut bergabung bersama Teo dan Bisma di cafe tempat biasa mereka. Jam sudah menunjukkan pukul 11 dan laki-laki itu baru keluar dari kamarnya. Raja menuruni setiap anak tangga pada rumahnya yang membawa ke lantai satu pada rumahnya.

Raja yang baru saja mengambil minum di dapur tidak sengaja melihat ke arah ruang tamu dimana kakak laki-lakinya sedang ada di sana bersama seseorang. Raja mendekati mereka yang sedang sibuk mengerjakan sesuatu.

"Eh kak Rangga" sapa Raja saat mengetahui bahwa yang sedang bersama kakaknya adalah teman kakaknya yang memang sudah akrab dengannya

"Eh hai ja"

"Baru keluar kamar lo" kata Gito ke adiknya itu

"Seperti yang lo liat" jawabnya

"Lo mau kemana?" tanya Gito saat melihat Raja mulai meninggalkan tempatnya

"Kembali ke kamar"  kata Raja terus berjalan tanpa berbalik melihat lawan bicaranya

"Raja gak banyak berubah" kata Rangga saat melihat punggung milik Raja yang mulai menaiki anak tangga

"Kata siapa, dia banyak berubah"

"Semenjak di tinggal sama pacarnya, ia lebih banyak diam bahkan sesekali bersikap dingin" jelas Gito dan Rangga hanya beroh ria mendengar penjelasan dari Gito. Mereka kembali melanjutkan kegiatan yang sempat tertunda karna kedatangan Raja, yaitu mengerjakan tugas kuliah mereka.

***

Mobil Raja memasuki wilayah sekolah yang mulai diramaikan oleh para siswa, laki-laki itu turun dan hendak berjalan tetapi tertahan oleh Salsa yang berdiri di depannya

"Apa"

"Gue suka sama lo" Salsa kembali mengulang pengungkapannya tempo hari

"Gue udah tahu, terus?"

"Lo gak bisa gitu dong, balas kek perasaan gue" bujuk Salsa

"Lo suka gue tapi gue gak suka lo, yaudah" kata Raja berlalu

Teriakan Salsa kembali menahan langkah Raja, "Lo harusnya udah bisa move on dari Kintan"

Raja berbalik dan menatap tajam Salsa membuat gadis itu ketakutan karna tidak bermaksud menyebut nama itu

"Berhenti sebut nama itu" kata Raja tegas

"Tapi ja-"

"Sekali lagi lo sebut, habis lo" kata Raja kemudian berlalu tanpa memperdulikan teriakan Salsa yang memanggilnya.

Mood Raja pagi ini benar-benar hancur karna Salsa tadi, membuat laki-laki itu kembali mengingat hal yang tidak ingin ia ingat. Raja terus berjalan menelusuri koridor sekolah sampai tanpa sengaja tatapan matanya bertemu dengan mata hitam milik Cinta tetapi Raja cepat-cepat mengalihkan pandangannya dan bersikap cuek ke gadis itu sedangkan Cinta cukup heran dengan sikap Raja tetapi menurut Cinta tidak ada yang perlu diherankan karnan dari awal memang Raja bersikap demikian.

Cinta kembali melanjutkan langkahnya menuju kelas yang sempat terhenti dan berusaha tidak memikirkan perubahan sikap laki-laki itu sedangkan di sisi lain Raja terus berjalan menuju kelasnya, bersikap sangat dingin, tidak ada senyum pada wajahnya ditambah tatapannya yang tajam membuat para siswi ketakutan meski tetap terang-terangan memperhatikan laki-laki itu.

Raja memasuki kelasnya yang mulai ramai dan duduk pada bangkunya yang berada di samping Bisma

"Pagi Ra-" Ucapan Bisma terpotong saat melihat ekspresi Raja yang sedang tidak baik-baik. Teo yang sedang duduk menghadap Bisma juga ikut bingung dengan ekspresi Raja pagi ini. Mereka berdua saling lempar tatapan bingung tetapi tidak ada yang mengerti akan setiap perubahan Raja dan mereka memilih diam dibanding harus kena semprot laki-laki itu

Berhubung guru mereka sudah datang membuat Teo kembali menghadap ke depan dan Bisma pura-pura sibuk dengan peralatan sekolahnya sedangkan Raja memilih melemparkan pandangannya pada keadaan yang ada di luar jendela yang kebetulan posisi duduk Raja tepat di samping jendela. Laki-laki itu terus saja memikirkan nama perempuan yang disebut oleh Salsa tadi, Raja merasa kesal karna Salsa membuatnya harus kembali mengingat dan memikirkan keadaan gadis itu saat ini.

***

Raja yang berniat berjalan ke parkiran sekolah terhenti saat melihat laki-laki yang sedang bersandar pada mobilnya yang tidak jauh dari Raja memarkir mobilnya. Raja berjalan mendekati laki-laki itu dan dugaannya benar

"Kak Rangga" katanya saat sudah berada di depan laki-laki itu

"Eh Raja, Lo sekolah di sini?" tanyanya dan Raja hanya mengangguk sebagai jawabannya

"Lagi ngapain kak?"

"Ahh ini lagi mau jemput adik gue, dia sekolah di sini" jelas Rangga

"Ohiya? Gue baru tau"

"Dia memang baru pindah di sekolah ini" jelas Rangga

Cinta yang dari kejauhan melihat kakaknya yang sedang berbincang dengan seseorang membuatnya penasaran, dari jauh Cinta seperti mengenali punggung itu. Gadis itu berjalan mendekati mereka

"Hai kak" sapa Cinta. Mendengar suara itu membuat Raja terdiam, ia seperti mengenali suara itu

"Ini adik gue" kata Rangga memperkenalkannya, Raja berbalik dengan maksud membuktikan dugaannya dan saat dirinya telah melihat jelas siapa yang dimaksud oleh Rangga cukup membuatnya kaget

"Lo" kata Cinta sedangkan Raja memilih diam

"Kalian saling kenal?" tanya Rangga kepada mereka tetapi Cinta bahkan Raja memilih diam

"Enggak" kata Cinta akhirnya yang mulai masuk ke dalam mobil dan tidak memperdulikan Raja

"Maaf ya ja atas sikap adik gue" kata Rangga

"Enggak papa kok kak"

"Kalau begitu gue duluan ya" Raja mengangguk dan seketika mobil yang Rangga dan Cinta tumpangi pergi menjauhi Raja.

Raja cukup kaget mendapati satu fakta bahwa orang yang selama ini akrab dengan dirinya ternyata kakak dari Cinta membuat satu rencana terlintas dalam pikiran Raja. Laki-laki itu akan mencari tahu sesuatu yang selama ini menjanggal pikirannya pada Rangga.

Raja memasuki mobilnya dan mulai membawa mobilnya bergabung bersama kendaraan lain pada jalanan kota yang mulai dipadati oleh kendaraan lain

Sedangkan di sisi lain, pada mobil yang ditumpangi oleh Rangga dan Cinta masih membahas perihal tadi

"Lo gak kenal sama Raja?" tanya Rangga kepada adik perempuannya yang terus memilih menatap ke luar kaca mobil

"Enggak" jawab Cinta tanpa mengalihkan pandangannya

"Tapi yang gue liat, kalian seperti saling kenal" tetapi Cinta tidak berbicara, gadis itu hanya mendiami pernyataan dari kakaknya

"Kakak kenal dia dari mana?" satu pertanyaan yang dari tadi tertahan di bibir Cinta akhirnya tersampaikan juga

"Kepo banget" goda Rangga membuat Cinta makin kesal

"Yasudah kalau gak mau bilang" kata Cinta murung

"Jelek banget sih kalau lagi murung gitu" kata Rangga tidak berhenti menggoda adiknya

"Gue kenal dia dari teman kampus gue, dia itu adiknya dan akhirnya kita akrab" jelas Rangga

Mendengar penjelasan dari Rangga membuat Cinta cukup kaget, "kalian akrab?"

"Iya, emang kenapa?" tanya Rangga tetapi Cinta hanya menggeleng sebagai jawabannya, setelah itu tidak ada lagi pembicaraan di antara mereka

"Gak nyangka gue" kata Cinta di dalam hatinya, gadis itu masih tidak percaya bahwa laki-laki itu akrab dengan kakaknya

Raja dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang