"Lo kemana sih?" tanya Raja entah kepada siapa. Laki-laki itu sedang mengemudi tetapi pikirannya yang mulai tidak karuan sejak teman-temannya yang membahas gadis itu lagi
"Gue benci sama lo"
"Gue benci" teriaknya yang mulai frustasi, karna membawa mobil dalam keadaan tidak fokus membuat laki-laki itu menabrak seseorang.
Raja memukul stir mobilnya melampiaskan kebodohannya yang kurang hati-hati membawa mobil. Laki-laki itu turun dari mobilnya berniat menolong orang yang ia tabrak tadi.
Raja mendekati seorang gadis yang terduduk di depan mobilnya dan laki-laki itu mengulurkan tangannya berniat menolong gadis itu, "Maaf"
"Lo" kata Raja saat melihat jelas siapa gadis itu
"Gak usah" kata Cinta berusaha berdiri tetapi karna kakinya yang keseleo membuatnya kesulitan
"Gak usah keras kepala" kata Raja membantu paksa Cinta berdiri meski gadis itu masih menolaknya
"Gue antar lo pulang" kata Raja setelah berhasil membantu Cinta berdiri
"Gak usah"
"Keras kepala banget." Tanpa meminta persetujuan gadis itu, Raja membawanya masuk ke dalam mobilnya dan berniat mengantar gadis itu pulang meski ada rasa keterpaksaan pada Cinta
Di dalam mobil mereka hanya diam, tak ada suara yang mengisi mobil itu sampai suara Raja yang memulai memecahkan keheningan
"Maaf" tetapi lawan bicaranya hanya memilih diam dan memilih membuang muka ke arah luar kaca mobil
"Maaf" Raja mengulangi permintaan maafnya dengan volume yang lebih keras
"Minta maaf atau marah-marah sih" kata gadis itu kesal
"Lo itu, orang minta maaf malah dicuekin"
"Minta maaf yang ikhlas, bukan dingin begini" jelas Cinta
"Cinta, gue minta maaf" kata Raja berusaha melembutkan suaranya
"Oke dimaafin" kata Cinta setelah itu hening kembali mengisi antara mereka berdua
"Kalau bawa mobil itu hati-hati" Cinta kembali bersuara
"Iya" hanya itu yang diucapkan oleh Raja dan mereka kembali terdiam
"Rumah lo dimana?"
"Jalan Kencana 3" jelas Cinta
Mobil terus melaju membawa mereka ke depan rumah milik gadis itu dan selama perjalanan tidak ada lagi percakapan antara mereka berdua
"Gue bantu turun" kata Raja berniat turun membantu gadis itu
"Gak usah, gue bisa sendiri" kata Cinta berusaha turun dari mobil meski kakinya yang masih sakit
Sebelum menutup pintu mobil Raja, "Makasih"
"Maaf" kata Raja membalas ucapan dari Cinta. Cinta menutup pintu mobil Raja dan mulai berjalan memasuki rumahnya dalam keadaan pincang, Raja terus memperhatikan gadis itu sampai ia masuk ke dalam rumahnya, barulah Raja menancap gas mobilnya meninggalkan area pemukiman itu.
"Cinta pulang" saat gadis itu membuka pintu rumahnya dan dilihatnya kedua orang tuanya yang sedang berada di ruang keluarga
"Loh kaki kamu kenapa?" tanya bundanya saat melihat cara jalan dari anak gadisnya yang berbeda
"Bandel itu mah bun" kata Rangga yang muncul dari arah dapur sambil membawa segelas air putih
"Berisik lo"
"Ini bun tadi ada orang gak sengaja nabrak cinta jadi gini deh tetapi dia tanggungjawab kok, ngantar cinta pulang tadi" jelas Cinta
"Palingan lo yang kurang hati-hati nyebrang" lagi-lagi Rangga yang bersuara
"Sudah, kalian ini" kata bundanya melerai mereka
"Kalau begitu kamu kompres dan langsung istirahat"
"Iya bun" setelah mengucapkan itu Cinta berjalan menuju kamarnya yang terletak dilantai dua
"Rangga bantu adeknya itu" akhirnya Papa Haris bersuara dan dengan sigap Rangga membantu adik gadisnya, meski mereka sering berantem tetapi sebenarnya mereka saling sayang
***
Pagi ini Cinta berjalan di koridor sekolah dalam keadaan pincang karna kakinya yang masih sakit membuat dirinya menjadi pusat perhatian saat ini tetapi gadis itu tidak begitu memperdulikannya sampai sebuah tangan membantunya berjalan
"Gak usah" kata Cinta menepis tangan Raja
"Permintaan maaf"
"Gue udah maafin lo" kata Cinta kembali berjalan tetapi ditahan oleh Raja
"Keras kepala banget sih"
"Gue bilang gak usah, ya gak usah" jelas Cinta kembali berjalan dan Raja membiarkan gadis itu berjalan sendiri tanpa kembali menahannya
"Loh kaki lo kenapa?" tanya Sasa saat melihat Cinta yang baru saja masuk kelas dalam keadaan pincang
"Ahh ini kecelakaan kecil aja" jelas Cinta
"Lo sih kurang hati-hati" hal itu hanya ditanggapi oleh Cinta dengan senyumnya
***
Lagi-lagi mobil milik Raja berhenti di depan Cinta yang saat ini sedang menunggu kakaknya yang akan menjemputnya. Laki-laki itu turun dari mobilnya dan berniat membantu Cinta masuk ke dalam mobilnya
"Lo mau apa?"
"Antar lo pulang"
"Gak usah" tolak Cinta
"Gue bilang sama lo, gak usah sok perhatian sama gue dan gak usah deketin gue lagi karna gue gak suka sama cowo kayak lo"
"Gue trauma" jelas Cinta
"Trauma? Trauma disakitin?" tanya Raja
"Lo gak perlu tahu" Bersamaan klakson mobil mengagetkan mereka berdua dan itu mobil milik kak Rangga, dengan cepat Cinta masuk ke dalam mobil dan tidak lagi memperdulikan laki-laki itu
"Dia siapa?" tanya Kak Rangga melihat seorang laki-laki yang memunggungi mobilnya membuat ia tidak bisa melihat siapa laki-laki itu
"Orang gak penting"
"Ayo jalan kak" Rangga hanya menuruti kemauan adiknya tanpa banyak bertanya lagi
Melihat mobil Cinta yang mulai meninggalkannya membuat Raja dibuat bingung gadis itu, terlebih dengan perkataannya tadi
KAMU SEDANG MEMBACA
Raja dan Cinta
Teen FictionMasa kelam yang menimbulkan rasa trauma itu membuatku tak lagi mempercayai apa itu cinta sampai akhirnya pria dengan hati yang dingin bagaikan es di kutub utara memperlihatkan dan memperkenalkanku cinta yang berbeda. Kisah yang beda dari biasanya...