"Bangun dong Ja" kata Cinta sambil mengelus rambut laki-laki itu
"Udah dua bulan kamu belum bangun-bangun juga"
"Aku kangen senyum kamu Raja"
Sebuah tangan menyentuh bahu Cinta membuat gadis itu berbalik dan ia dapat melihat Rangga yang tersenyum kepadanya, sedangkan Cinta hanya berbalik sebentar lalu kembali manatap Raja yang masih menutup matanya
"Dia kapan bangun kak?" tanya Cinta kepada Rangga yang juga tidak tahu jawabannya
"Sabar aja" kata Rangga
"Apa karna Cinta selalu ada di sini jadi dia gak mau bangun kak?"
"Gak mungkin dong, pasti Raja malah senang kamu selalu ada disampingnya" kata Rangga merangkul Cinta
Suara pintu terbuka membuat Rangga berbalik melihat ke arah pintu sedangkan Cinta tetap fokus menatap Raja
"Lo makan aja dulu" kata Gito yang baru datang
"Yuk Cin" ajak Rangga kepada Cinta tetapi gadis itu hanya terdiam
"Makan dulu Cin, nanti lo bisa jaga Raja lagi setelah lo makan" jelas Gito
"Iya" kata Cinta dengan berat hati beranjak dari duduknya
"Ayo" kata Rangga
***
Cinta dan Rangga menelusuri koridor rumah sakit, mereka baru saja kembali dari kantin rumah sakit setelah mengisi perut mereka. Mereka berdua berbincang yang sesekali membuat Cinta tersenyum meski hanya senyum tipis tetapi itu cukup membuat Rangga merasa lega.
Senyum Cinta yang tadinya merekah seketika pudar saat melihat Gito bersama Bisma dan Teo berkumpul di depan ruang rawat Raja membuat perasaan khawatir, Cinta langsung berlari menghampiri mereka semua
"Ini kenapa?" tanya Cinta kepada mereka semua
"Raja lagi ditangani dokter" jawab Gito
"Raja kenapa? Dia baik-baik saja kan?"
Belum sempat salah satu diantara mereka menjawab, dokter yang menangani Raja keluar membuat mereka semua mendekatinya
"Raja bagaimana dok?" tanya Cinta tidak sabaran
"Raja sudah bangun dari komanya" perkataan dokter mampu mengukir senyum mereka semua terlebih pada Cinta
Tanpa permisi Cinta langsung masuk ke dalam ruang rawat Raja, di sana ia dapat melihat senyum yang selama ini dia rindukan, senyum laki-laki itu
Cinta berlari mendekati laki-laki itu dan langsung memeluknya, "Akhirnya kamu bangun"
Raja memeluk gadis itu dengan senyum yang terus mengembang. Suara isak tangis membuat Raja mengendorkan pelukannya pada Cinta
"Kok kamu nangis?" tanya Raja menghapus air mata gadis itu
"Maaf" kata Cinta tetap dengan isak tangisnya
"Maaf? Untuk apa?" tanya Raja tetap setia menghapus setiap air mata Cinta
"Gara-gara aku kamu jadi begini" kata gadis itu menundukkan kepalanya
Raja memegang dagu Cinta dan membantu Cinta mengangkat kepalanya, "Ini bukan salah kamu"
"Maaf"
"Iya" kata Raja kembali memeluk Cinta dengan erat
"Makasih" kata Raja disela pelukannya
"Makasih karna selalu ada disamping aku" lanjut Raja
***
"Ini makan lagi" kata Cinta menyuapkan sesendok bubur kepada Raja
Raja mengambil sendok itu dari tangan Cinta membuat gadis itu bingung dan ternyata Raja menyuapkan sendok itu kepada Cinta, "Kamu juga harus makan"
Melihat hal itu membuat Cinta tersenyum dan menerima suapan itu yang ikut membuat Raja tersenyum
"Gantian dong" kata Cinta mengambil alih sendok itu dan menyuapkannya kepada Raja
"Makan yang banyak biar cepat sembuh"
"Siap" kata Raja dengan gaya hormat membuat Cinta tertawa
"Aku kangen liat kamu ketawa kayak gini"
"Aku juga kangen kamu senyum kayak gitu" kata Cinta saat melihat senyum Raja yang merekah. Raja merentangkan kedua tangannya membuat Cinta kebingungan
"Gak mau peluk nih" Mendengar itu membuat Cinta tertawa sebelum ia menghamburkan diri ke pelukan Raja
"Jangan pernah tinggalin aku Raja"
"Aku tidak akan meninggalkanmu Cinta" kata Raja sambil mengelus rambut panjang milik Cinta
Suara pintu terbuka membuat mereka melihat ke arah pintu dimana Teo dan Bisma muncul dari balik Pintu
"Waduh ganggu nih" kata Bisma menggoda mereka
"Keluar yuk" kata Teo yang hendak kembali keluar tetapi tertahan saat mendengar suara milik Raja
"Masuk aja" Keduanya tersenyum mendengar itu dan kemudian mendekati mereka berdua
"Tetap aja dingin, kirain berubah" kata Bisma dihadiahi pelototan dari Raja
"Sorry sorry" kata Bisma yang menimbulkan gelak tawa diantara mereka semua
Cinta cukup merasa bersyukur bisa kembali melihat senyum Raja, ia berharap senyum itu tidak lagi hilang dan terus merekah seperti itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Raja dan Cinta
Teen FictionMasa kelam yang menimbulkan rasa trauma itu membuatku tak lagi mempercayai apa itu cinta sampai akhirnya pria dengan hati yang dingin bagaikan es di kutub utara memperlihatkan dan memperkenalkanku cinta yang berbeda. Kisah yang beda dari biasanya...