Seharian ini Raja tidak bertemu dengan Cinta, ia sudah mencari di setiap sudut sekolah tetapi tetap saja ia tidak menemukan gadis itu. Raja berpikir apakah gadis itu tidak masuk sekolah atau ia menghindari dirinya. Raja yang berjalan di koridor sekolah dengan tatapan masih mencari keberadaan gadis itu harus terhenti saat Kintan yang tiba-tiba berdiri di depannya
"Hai Raja" sapanya tetapi Raja tidak memperdulikannya dan lagi-lagi Kintan menghalangi jalannya dengan kembali berdiri di depannya saat ia hendak berlalu
"Lo kenapa sih?" tanya Kintan tanpa rasa bersalahnya, seolah-olah yang terjadi antara Raja dan Cinta bukan kesalahan dirinya
"Lo bisa gak, gak usah muncul di depan gue. Muak gue"
"Lo berubah Ja" kata Kintan
"Iya, gue berubah dan yang merubah gue itu lo" suara Raja mulai meninggi membuat Kintan merasa takut
"Berhenti kejar gue karna gue gak akan kembali sama lo" Setelah mengucapkan itu, Raja kemudian berlalu meninggalkan Kintan
Raja terus menelusuri koridor sekolah berharap matanya menangkap sosok yang dia cari tapi tetap saja ia tidak menemukannya. Raja melihat Sasa yang sedang berjalan ke arahnya, dengan cepat laki-laki itu berlari dan menahan langkah gadis itu
"Cinta mana?" tanyanya to the point
"Lo gak tahu kalau Cinta lagi gak masuk sekolah"
"Dia kenapa? Jangan bilang kalau dia pindah sekolah" tanya Raja penuh khawatir
"Gaklah, dia lagi sakit" Jawaban Sasa sedikit melegakan perasaan Raja tetapi ia tetap merasa khawatir mendengar pacarnya yang sedang jatuh sakit
"Cinta masih marah ya sama lo?" tanya Sasa takut-takut
"Iya, dia belum mau dengar penjelasan gue" jawab Raja dengan perasaan sedihnya
"Yang sabar ya, gue percaya lo pasti gak kelakuin itu semua" kata Sasa menyemangatinya
"Makasih" kata Raja yang kemudian berlalu dan Sasa ikut merasa sedih melihat punggung rapuh itu
***
"Makan" kata Rangga menyuapkan sesendok bubur kepada Cinta
"Udah kenyang kak" kata Cinta menolak
"Lo itu baru makan 2 suap masa langsung kenyang" Cinta tetap menggeleng membuat Rangga menyerah dan menaruh mangkuk bubur itu pada nakas di samping ranjang Cinta
"Makanya kalau kakak suruh makan itu makan, kan liat sekarang kamu sakit" omelan Rangga tidak ditanggapi oleh Cinta, gadis itu kembali melamun membuat Rangga merasa sedih melihat adiknya seperti ini
"Dengerin penjelasannya dulu" kata Rangga membuat Cinta menoleh dengan tatapan bingungnya
"Dengerin penjelasan Raja dulu, jangan asal menarik kesimpulan sebelum lo dengar penjelasan langsung dari orangnya" nasehat Rangga
"Buat apa dengar penjelasannya kalau kejadiannya sudah menjelaskan semuanya" kata Cinta
"Tidak ada salahnya kamu mendengar penjelasan dari sudut pandangnya"
"Udah deh kak, aku malas bahasnya" kata Cinta yang kemudian berbaring
"Terserah kamu tapi jangan sampai dirimu menyesal nanti" kata Rangga yang kemudian keluar dari kamar Cinta. Perkataan Rangga barusan terus terngiang di telinga Cinta, ia takut jika apa yang dia lakukan sekarang akan membuatnya menyesal tetapi egonya kembali mengalahkan semuanya, ia percaya bahwa ia tidak akan menyesal. Memikirkan semua itu membuat Cinta merasa lelah yang akhirnya gadis itu tertidur.
Raja yang baru saja memasuki kamar Cinta melihatnya yang sedang tertidur pulas, karna tidak ingin mengganggunya akhirnya Raja memilih menyimpan bunga yang ia bawa pada nakas yang kemudian memandangi Cinta yang sedang tertidur, karna merasa diperhatikan membuat Cinta terbangun dan ia sangat kaget saat melihat Raja yang sedang berada di kamarnya
"Mau apa lo?" tanya Cinta dengan nada marah
"Jengukin kamu"
"Keluar" teriak Cinta
"Dengerin aku dulu Cin" Raja tetap berusaha ingin menjelaskan semuanya
"Gak ada yang perlu di jelaskan, lo keluar sekarang" kata Cinta sambil menunjuk ka arah luar kamarnya
"Tapi CIn-"
Cinta berdiri dan mulai mendorong tubuh Raja untuk keluar dari kamarnya, setelah berhasil Cinta langsung menutup pintu kamarnya dan menguncinya. Raja yang terus mengetuk pintu kamarnya ia abaikan, Cinta kembali berjalan ke tempat tidurnya yang kemudian matanya menangkap buket bunga yang ada di atas nakas. Cinta mengambil buket itu dan kembali membuka pintu kamarnya membuat senyum Raja mengembang, laki-laki itu mengira bahwa Cinta mau mendengar penjelasannya tetapi ternyata ia salah, Cinta melempar buket bunga itu ke tubuh Raja yang kemudian ia kembali mengunci kamarnya, Raja mengambil buket bunga itu yang terjatuh kemudian menatap nanar pintu kamar Cinta. Rangga yang melihat kejadian itu cukup merasa iba kepada Raja, ia mendekatinya dan merangkul laki-laki itu
"Yang sabar" kata Rangga dan Raja hanya mengangguk yang kemudian pamit pulang. Setelah Raja pergi, Rangga mengetuk pintu kamar Cinta tetapi tetap saja gadis itu tidak mau membukakan pintunya yang membuat Rangga pasrah dan kembali ke kamarnya.
***
Malam ini Raja memberanikan diri untuk kembali ke rumah Cinta tetapi laki-laki itu memilih berdiri pada halaman rumah Cinta tepat di bawah kamar gadis itu
"Cinta aku gak akan pulang sebelum kamu dengar penjelasan aku" teriak Raja yang berhasil menarik perhatian Cinta, gadis itu melihat Raja yang sedang berdiri di luar sana dari jendela kamarnya tetapi ia tidak memperdulikannya karna ia percaya bahwa Raja tidak akan bertahan lama di sana
Malam ini hujan turun dengan derasnya tetapi Raja tetap memilih berdiri di sana, ia tidak berniat untuk berteduh bahkan sudah berapa kali Rangga menyuruhnya masuk tetapi ia tetap kekeh untuk berdiri di sana menunggu Cinta mau mendengar penjelasannya
Ada rasa khawatir dalam diri Cinta saat melihat hujan makin deras dan Raja tetap berdiri di tempatnya membuat tubuhnya basah kuyup karna air hujan. Akhirnya Cinta keluar sambil memakai payung sebagai pelindungnya dari hujan, gadis itu memilih mengikuti kemauan laki-laki itu untuk menemuinya
Raja mengembangkan senyumnya saat melihat Cinta yang menghampirinya
"Lo pulang sekarang" perintah Cinta tetapi Raja menggeleng
"Dengerin aku dulu" pintah Raja
"Gak ada yang perlu dijelasin lagi" kata Cinta tapi Raja menggeleng mendengar hal itu
"Raja, gue mau kita putus" mendengar itu membuat Raja sangat kaget
"Aku gak mau kita putus"
"Ini semua hanya salah paham Cin"
"Maaf" kata Cinta yang kemudian berlalu masuk ke dalam rumah dan membiarkan Raja terus memanggilnya tanpa memperdulikan laki-laki itu
"Cinta kamu kenapa?" tanya Rangga saat melihat Cinta menangis tetapi gadis itu langsung masuk ke kamarnya dan mengunci kamarnya membuat Rangga terhenti saat hendak memasuki kamar adiknya
"Rangga" panggil Bunda Rina panik membuat Rangga ikutan panik
"Kenapa bun?" tanya Rangga
"Itu Raja pingsan" Mendengar hal itu membuat Rangga buru-buru ke tempat Raja tadi dan Cinta mendengar semua itu tetapi gadis itu berusaha tidak memperdulikannya
Cinta melihat mobil Rangga keluar rumah yang berarti Rangga pasti membawa Raja pulang atau ke rumah sakit, Cinta merasa bersalah bahkan ada rasa khawatir pada dirinya tetapi ia yakin bahwa Raja tidak kenapa-kenapa dan ia harus mengabaikan semuanya
Gadis itu kembali terduduk di lantai sambil memeluk kedua lututnya dan menangis tersedu-sedu mengingat hubungannya yang berakhir tetapi Cinta merasa ini keputusan terbaik untuk dirinya dan Raja, ia harus bisa mengikhlaskan Raja
KAMU SEDANG MEMBACA
Raja dan Cinta
Teen FictionMasa kelam yang menimbulkan rasa trauma itu membuatku tak lagi mempercayai apa itu cinta sampai akhirnya pria dengan hati yang dingin bagaikan es di kutub utara memperlihatkan dan memperkenalkanku cinta yang berbeda. Kisah yang beda dari biasanya...