Cinta baru saja tiba di sekolah, gadis itu mulai menelusuri koridor sekolah dengan senyum yang terus merekah di wajahnya sampai senyum itu memudar saat seseorang yang mulai menyejajarkan langkahnya di samping tubuhnya.
"Ngapain?" tanya Cinta
"Lagi jalan" jawab Raja seadanya. Mendengar jawaban itu membuat Cinta memutar bola matanya dan berjalan cepat berusaha meninggalkan langkah laki-laki itu
"Lo kenapa sih" lagi-lagi Raja berhasil menyejajarkan langkahnya
"Gue kesal sama lo" kata Cinta yang langsung berlari meninggalkannya tetapi Raja tidak mengejar gadis itu, ia hanya terus menatap punggung itu sampai matanya tidak lagi menangkapnya
"Cewe aneh" kata Raja yang kembali berjalan menuju kelasnya dan kembali memasang wajah dinginnya
***
"Lo kenapa cin?" tanya Sasa saat melihat Cinta tiba di kelas dalam keadaan yang acak-acakan
"Cowo aneh" jawab Cinta yang tidak sesuai dengan pertanyaan Sasa
Sasa menepuk bahu Cinta, "Cinta"
"Hey apa?" kata Cinta kaget
"Lo kenapa sih?" Sasa mengulang pertanyaan awalnya
"Itu ada cowo aneh" kata Cinta
"Siapa?"
Cinta terdiam, ia berpikir bahwa Sasa tidak perlu tahu bahwa yang ia maksud adalah Raja
"Lo melamun" Sasa kembali mengagetkan Cinta
"Enggak kok" kata Cinta tersenyum menutupinya
Cinta yang melihat Pak Joni yang mulai memasuki kelas langsung mengalihkan pembicaraan, "Eh ada Pak Joni"
Sasa melihat ke arah meja guru dan benar saja, Pak Joni sudah duduk manis di depan sana membuatnya harus menghentikan pembicaraannya dengan Cinta
***
"Sasa lama banget" Cinta mulai kesal menunggu Sasa yang belum datang membawa pesanannya. Rasa kesal Cinta bertambah saat Raja dan teman-temannya tiba-tiba duduk bersamanya
"Ngapain?" tanya Cinta dengan nada kesalnya
"Lagi mau makan" jawab Raja
Raja menahan pergelangan tangan Cinta saat gadis itu berdiri dari duduknya, "Mau kemana?"
"Ke kelas"
"Lepas" kata Cinta dengan matanya yang melotot ke arah tangan Raja yang masih bertengker di pergelangan tangannya
"Lo gak makan?"
"Gak nafsu"
"Lepas" lagi-lagi Cinta mengulang perintahnya
"Gue teriak" katanya lagi membuat Raja akhirnya melepaskannya yang membuat Cinta langsung berlalu meninggalkan kantin
"Bukannya dia cewe yang kena bola kemarin?" tebak Bisma
"Namanya Cinta" itu suara Teo yang masih menatap layar ponselnya
"Lo kenal?" Raja bertanya pada Teo membuat yang ditanya mengalihkan pandangannya ke arah Raja
"Lo tanya gue?" tanyanya balik
"Iya"
"Enggak kenal, cuman tahu nama aja" jelas Teo
Sasa datang membawa dua gelas minuman ke meja mereka membuatnya terheran saat tidak mendapati Cinta disana, "Loh cinta mana?"
"Udah pergi" kata Bisma
"Loh" Sasa dibuat tambah bingung yang akhirnya gadis itu memilih kembali ke kelas, berpikir mungkin saja Cinta sudah ada dikelas
***
"Lo kenapa sih ja?" tanya Bisma kepada Raja yang sejak ia duduk di cafe itu, laki-laki itu banyak diam
"Gak kok." Untuk kedua kalinya Raja menjawab pertanyaan yang sama dengan jawaban yang sama
"Lagi mikirin gadis itu?" tebak Bisma
"Siapa? Cinta?" Teo ikutan menebak
"Enggaklah" kata Raja berbohong. Laki-laki itu memang benar sedang memikirkan Cinta tetapi ia tidak mungkin jujur dikedua temannya, yang ada mereka malah menertawainya
"Yakali seorang Raja memikirkan seorang cewe" kata Bisma diselingi dengan suara tawanya
"Bisa saja" kata Teo
"Enggak"
"Iya deh, terserah" kata Teo pasrah
"Masa lo lupa sih, Raja ini bersikap dingin karna-"
"Namanya gak usah disebut" potong Raja
"Iya deh, maaf" kata Bisma
"Move on Ja, move on" kata Teo
"Iya"
"Tapi Cinta cantik kok" kata Bisma memikirkan wajah Cinta
"Gue setuju" Teo membenarkan perkataan temannya itu sedangkan Raja berusaha tidak memperdulikan percakapan mereka, laki-laki itu hanya sibuk dengan minuman yang ada di depannya
"Raja" panggil Bisma membuat yang punya nama mengangkat kepalanya dan menampilkan ekspresi bertanya
"Cari cewe lain, kenapa mesti masih pikirkan dia? hal gak penting" nasehat Bisma, sejujurnya Bisma merasa iba dengan temannya yang satu itu
"Seperti yang lo bilang itu bukan hal penting, lagipula sudah lama gue gak mikirin dia" jelas Raja
"Jangan berbohong" Itu suara Teo yang fokus dengan layar ponselnya
"Lo itu gak bisa bohong dari kita-kita" lanjut Teo menatap lawan bicaranya
"Oke tapi bagaimana gue gak mikirin dia kalau kalian masih bahas dia" kata Raja kesal
"Meskipun kita masih bahas dia setidaknya berusaha untuk cari yang lain" kata Bisma
"Belum ada yang pas"
"Udah deh, gue mau balik" kata Raja beranjak dari tempatnya
"Buru-buru banget." Perkataan itu tidak lagi digubris oleh Raja dan laki-laki itu keluar dari cafe dan langsung melajukan mobilnya meninggalkan cafe itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Raja dan Cinta
Teen FictionMasa kelam yang menimbulkan rasa trauma itu membuatku tak lagi mempercayai apa itu cinta sampai akhirnya pria dengan hati yang dingin bagaikan es di kutub utara memperlihatkan dan memperkenalkanku cinta yang berbeda. Kisah yang beda dari biasanya...