Sasa datang dengan membawa nampan berisi pesanan dirinya dan Cinta.
Sasa duduk di depan Cinta, "Nih"
"Makasih" kata Cinta memasang wajah sok imutnya membuat Sasa seolah ingin muntah yang membuat tawa keduanya pecah. Kegiatan makan mereka awalnya tenang-tenang saja sampai kedua bola mata Cinta menangkap sosok yang baru saja masuk ke kantin yang seketika membuatnya merasa terganggu
"Kenapa?" tanya Sasa yang merasakan perubahan raut wajah Cinta. Sasa mengikuti arah pandang gadis itu yang ternyata sedang menatap ke arah Raja bersama teman-temannya dan Salsa yang sedang memeluk lengan kekar laki-laki itu.
"Salsa memang gitu" kata Sasa menjelaskan tanpa ditanya membuat Cinta terheran
Melihat wajah heran gadis itu membuat Sasa mengulang penjelasannya, "Cewe yang disamping Raja itu namanya Salsa terus ia memang suka carper di Raja"
Cinta tidak begitu memperdulikan penjelasan dari Sasa, dia kembali menikmati makanan yang ada di depannya sedangkan Raja, sendari ia memasuki area kantin dan mendapati Cinta yang sedang makan, matanya tidak lepas dari gadis itu tetapi sesekali gadis yang terus saja memeluk lengannya membuatnya risih
"Kenapa sih ja?" tanya Salsa saat Raja berusaha melepas pelukan dari Salsa
Raja kembali berusaha melepasnya, "Lepas enggak" suara Raja sedikit meninggi membuat dirinya seketika menjadi pusat perhatian saat ini termasuk Cinta yang mengalihkan pandangannya ke arah laki-laki itu
"Lepas" kata Raja lagi membuat Salsa kesal yang akhirnya melepas pelukannya secara terpaksa. Tanpa mengatakan sepatah katapun, Raja berjalan meninggalkan Salsa dengan berniat mencari meja kosong tetapi langkah Raja terhenti saat mendengar suara teriakan dari Salsa
"Lo gak peka." Raja berbalik memandangi gadis yang berjarak cukup jauh darinya saat ini dan mereka tetap menjadi pusat perhatian saat ini
"Lo gak pernah ngerti"
"Gue suka sama lo Raja Mahardika." Seisi kantin kaget saat mendengar seorang Salsa dengan beraninya mengungkapkan perasaannya di depan laki-laki, seorang Salsa yang selalu terliat gengsi dan meninggikan egonya seketika bukan seperti dia lagi saat ini. Raja berjalan mendekati gadis itu sampai jarak mereka mengikis dan tersisa hanya 5 cm
"Lo pasti kenal gue bagaimana"
"Gue Raja Mahardika yang mendapat julukan pangeran es"
"Gue gak suka sama lo"
Setelah mengakatan hal itu Raja kembali berbalik dan berniat melangkahkan kakinya tetapi tertunda saat gadis itu kembali bersuara
"Gue suka sama lo." Kalimat itu seakan angin lalu bagi Raja, ia kembali melanjutkan langkahnya
"Lo mau kemana?" teriak Bisma saat Raja melewati mereka berdua
"Gak nafsu makan" katanya tanpa berbalik menghadap lawan bicaranya dan terus meninggalkan area kantin sedangkan Salsa menghentakkan kakinya ke lantai karna kesal kemudian berlalu dari kantin
"Raja benar-benar jahat" suara itu dari seorang perempuan yang duduk tidak jauh dari tempat Cinta
"Lo tahu sendirikan, Raja itu pangeran es" kata lawan bicaranya
"Balik yu sa" kata Cinta berdiri dari duduknya
"Loh kenapa?" tanya Sasa terheran tetapi Cinta tidak menjawab malahan langsung pergi meninggalkan Sasa
"Lo kenapa sih?" tanya Sasa saat langkah mereka sudah sejajar
"Enggak papa kok" jawab Cinta setelah itu Sasa tidak lagi banyak tanya dan mereka terus melanjutkan langkahnya menuju kelas sampai mereka berpapasan dengan Raja dan kawan-kawan tetapi hal itu tidak dipedulikan oleh Cinta, gadis itu terus berjalan dan tidak sama sekali melirik ke arah laki-laki itu sedangkan Sasa hanya tersenyum kikuk ke arah mereka dan Raja juga bersikap seperti biasanya, dingin dan cuek.
***
Cinta sudah menunggu Kak Rangga 10 menit, gadis itu menunggu kakaknya setelah mendapat pesan kalau laki-laki itu akan menjemputnya tetapi sampai saat ini ia tidak muncul juga membuat Cinta kesal. Cinta yang terus berdiri dekat pos satpam seketika menangkap pemandangan di depannya, Raja yang sedang sedang berjalan di koridor sekolah dengan beberapa siswi yang menyapanya atau sekedar memperhatikannya terang-terangan atau sembunyi-sembunyi tetapi sikap Raja hanya dingin dan cuek ke mereka semua, tidak begitu memperdulikan semuanya
"Benar-benar si kutub es" kata Cinta
Saat Raja yang hendak membuka pintu mobilnya terhenti saat menangkap sosok perempuan yang berdiri di dekat pos satpam, saat Cinta menyadari arah pandangan laki-laki itu, ia langsung mengalihkan pandangannya seolah sedang tidak melihat ke arah laki-laki itu, Raja juga melakukan hal sama, ia hanya melihat sekilas lalu masuk ke dalam mobilnya.
"Dingin" kata Cinta lagi setelah mengetahui Raja yang bersikap dingin dan Cinta tidak lagi memperdulikannya, ia hanya memikirkan kakaknya yang belum juga menjemputnya sampai saat ini. Suara klakson mobil mengagetkan gadis itu, diliriknya orang yang berada dalam mobil membuat kembali kaget
"Ngapain?" tanya Raja dengan dinginnya
"Enggak kok"
"Gue antar pulang" tawar Raja
"Enggak usah"
"Yasudah" kata Raja yang kemudian menaikkan kaca mobilnya dan berlalu dari hadapan gadis itu meninggalkannya seorang diri
Cinta menghela nafas, "Benar-benar deh" katanya lagi dan suara klakson kembali mengagetkannya tetapi itu bukan suara klakson mobil Raja tetapi milik kakaknya
Kaca mobil diturunkan membuat Cinta dapat melihat jelas kakaknya yang berada di bangku pengemudi, "Ayo naik"
"Lama banget" kata Cinta kesal saat ia sudah duduk manis di samping kakaknya
"Sorry deh" kata Rangga tetapi tidak digubris oleh Cinta
"Nanti kakak traktir deh" tawar Rangga berusaha mengembalikan mood Cinta dan hal itu berhasil saat melihat senyum Cinta yang merekah
"Janji?" Cinta mengacungkan jari kelingkingnya dan Kak Rangga mengaitkan jarinya kelingkingnya membuat senyum Cinta makin merekah
"Oke deh" kata Kak Rangga dan mulai melajukan mobilnya dalam kecepatan normal
KAMU SEDANG MEMBACA
Raja dan Cinta
Fiksi RemajaMasa kelam yang menimbulkan rasa trauma itu membuatku tak lagi mempercayai apa itu cinta sampai akhirnya pria dengan hati yang dingin bagaikan es di kutub utara memperlihatkan dan memperkenalkanku cinta yang berbeda. Kisah yang beda dari biasanya...