Raja yang hari ini tidak masuk sekolah karna kemarin ia diguyur hujan yang terlalu lama membuatnya jatuh sakit.
"Kok makanannya belum kamu makan sayang?" kata mamanya yang masuk ke dalam kamar Raja dengan tujuan melihat keadaan anak bungsunya
"Gak nafsu ma" jawab Raja seadanya
"Lohh bagaimana mau sembuh kalau gak makan" kata mamanya yang mulai menyuapkan makanan itu kepada Raja tetapi laki-laki itu hanya menggeleng
"Makan dong sayang"
"Gak nafsu ma" Mendengar itu mamanya menyerah dan keluar dari kamar Raja membiarkan anak laki-lakinya itu menenangkan perasaannya terlebih dulu
Gito yang tidak sengaja lewat kamar Raja yang tidak tertutup rapat membuatnya dapat melihat Raja yang sedang berdiri di dekat jendela memandangi pemandangan jalanan. Gito mulai mendekati adik laki-lakinya itu dan merangkulnya membuat Raja cukup kaget
"Galau aja lo" Dan Raja hanya diam mendengar itu
Gito melihat makanan yang belum disentuh sama sekali, "Lo belum makan?"
"Gak nafsu"
"Lo itu lagi sakit, masa seharian gak makan"
"Gue mau sendiri kak" pintah Raja
"Tapi lo makan dong, kasihan mama dan papa kalau liat lo gini"
"Gue mohon, gue mau sendiri" Gito menuruti kemauan adiknya dengan meninggalkannya sendirian
***
Sudah dua hari Raja hanya di rumah dan selama dua hari itu juga ia belum makan sama sekali membuat semua orang khawatir dengannya
"Woi" sapa Bisma yang baru datang menjengukinnya bersama Teo
"Senyum dong" kata Teo
"Gue suap nihh, katanya lo belum makan selama dua hari ini" kata Bisma mulai menyuapkan makanan kepada Raja tetapi laki-laki itu menggeleng
"Kuat banget sih lo gak makan dua hari" Bisma kembali menaruh piring itu ke tempatnya semula
"Jangan sedih terus dong Ja" kata Teo yang ikutan sedih melihat temannya seperti ini
"Gue putus sama Cinta" Mendengar itu membuat kedua temannya kaget
"Lo serius?" tanya Bisma dan Raja hanya mengangguk sebagai jawabannya
Teo mengeluarkan benda yang merupakan alat yang digunakan untuk merekam suara membuat Raja cukup heran
"Sorry kalau kita baru bisa kasih ini" kata Teo memberikan benda itu dan Raja menerimanya, ia mulai memutar isi rekaman itu dimana berisi suara Kintan yang menjelaskan tentang kejadian tempo hari
"Kok lo baru kasih ke gue?" tanya Raja dengan nada emosi
"Kita itu mau kasih ke lo tapi lo nya hilang-hilang terus" jelas Bisma
Raja bangkit dari posisinya dan menyambar jaket beserta kunci mobilnya, melihat itu membuat kedua temannya terheran
"Lo mau kemana?" tanya Teo yang tidak mendapat respon dari Raja yang membuat keduanya mengikuti langkah Raja
"Dia mau kemana?" tanya Gito saat melihat Raja yang buru-buru kepada kedua temannya
"Gak tahu juga" jawab Bisma bingung
"Dia masih sakit, gak mungkin bisa bawa mobil" kata Gito khawatir yang kemudian mengejar Raja tetapi terlambat saat melihat mobil Raja keluar dari garasi dan mulai melaju dengan kecepatan yang tinggi
Bisma dan Teo buru-buru mengikuti mobil Raja karna perintah Gito dan juga rasa khawatirnya ke Raja.
Raja terus membawa mobilnya dengan kecepatan yang tinggi, ia ingin segera sampai ke rumah Cinta dan memberikan rekaman itu kepada Cinta sebagai bukti bahwa ini semua rencana Kintan
Teo dan Bisma terus berusaha mengikuti mobil Raja yang begitu sulit untuk menyalipnya karna kecepatan mobil Raja sangat di atas rata-rata
"Ayo dong Teo" kata Bisma sambil berpegangan
"Ini udah cepat tapi Raja bawa mobilnya gitu"
"Gue khawatir"
"Gue juga" tambah Teo yang berusaha menyalip mobil Raja tapi selalu gagal
Tiba-tiba Raja merasakan pusing berat membuatnya tidak fokus membawa mobilnya tetapi laki-laki itu masih keras kepala membawa mobilnya dengan kecepatan yang tinggi, sakit makin mendera kepalanya membuatnya tidak dapat mengendalikan mobilnya yang kemudian kecelakaan itu terjadi, mobil Raja yang hilang kendali menabrak mobil yang berjalan berlawanan arah dengannya
Sedangkan disisi lain, Cinta yang hendak mengambil air minum tiba-tiba gelas yang ia pegang jatuh dan pecah yang membuat pecahan kacanya kemana-mana
"Kamu gak papa?" tanya Rangga yang berlari dari ruang makan saat mendengar suara pecahan dari dapur
"Gak kak, cuman perasaan aku kok tiba-tiba gak enak ya" kata Cinta merasakan hal aneh
"Mungkin karna kamu lagi kaget" kata Rangga
"Gak kak, aku kepikiran sama Raja"
"Kamu istirahat dulu, nanti kakak yang bereskan pecahan kacanya" kata Rangga membantu Cinta berjalan menuju kamarnya
***
Suara langkah terburu-buru mengisi koridor rumah sakit, Teo dan Bisma berdiri dari duduknya saat melihat kedua orang tua Raja bersama Gito berjalan mendekatinya
"Bagaimana keadaan Raja?" tanya mama Mita
"Masih ditangani dokter tante" Jawaban Teo seketika membuat tangis Mama Mita pecah
Deringan ponsel Gito mengisi koridor rumah sakit, karna takut terganggu dengan cepat ia mengangkat telfon yang ternyata itu dari Rangga
"Halo Rangga"
"Gito ini gue mau minta tolong" Suara Rangga dari sebrang telfon
"Minta tolong apa?"
"Ponsel Raja gue hubungi kok gak bisa dan adik gue mau bicara dengan dia, jadi gue telfon lo" jelas Rangga. Gito terdiam cukup lama, ia ragu untuk menjelaskan keadaan Raja saat ini tetapi menurutnya Cinta harus tahu semuanya
"Raja kecelakaan dan sekarang masih ditangani sama dokter" Mendengar hal itu membuat Rangga kaget dan Cinta yang berada di sampingnya merasa heran melihat ekspresi kakaknya
Setelah berbasa-basi, Gito mematikan sambungan telfonnya dan mulai kembali bergabung bersama kedua orang tuanya dan kedua teman adiknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Raja dan Cinta
Teen FictionMasa kelam yang menimbulkan rasa trauma itu membuatku tak lagi mempercayai apa itu cinta sampai akhirnya pria dengan hati yang dingin bagaikan es di kutub utara memperlihatkan dan memperkenalkanku cinta yang berbeda. Kisah yang beda dari biasanya...