lembaran baru

786 78 6
                                    

Pagi hari yang cerah tak kunjung membangunkan seorang pemudan tampan nan sukses,dia masih setia terlelap ditidurnya

"Den,,,,bangun den udh pagi" teriak simbok dibalik pintu
"Aden gak ke kantor den ini sudah pagi" lanjut simbok lagi
"Denn non lesty datang " bphong simbok agar pemuda itu bangun
"Hah? Lesty? Bntr bntr " teriak fildan langsung membuka pintu
"Mana lesty nya?" Ucap fildan yg sudah membuka pintu
"Kalau denger nama lesty aja cepet,kamu bangun selalu kesiangan lihat jam berapa? Kamu g kekantor " ucap mama fildan yg baru datang saat simbok pergi
"Huft kirain bnr lesty, kalau tau gini mending tidur lagi " gerutu fildan masuk kembali
"Hey fildan jangan tidur lagi cepet bangun kamu harus ke kantor" teriak sang mama

Fildan sampai dikantor dengan muka lesu dan sedikit pucat,memang sejak semalam fildan merasa pusing jadi susah tidur jadi dia tidur terlalu larut dan kurang istirahat.

"Dan lo kenapa? Sakit?" Tanya irwan khawatir
"Gpp ko, palingan butuh istirahat doank" sergah fildan yg langsung masuk ke ruangannya
"Pagi lestyku " ucap fildan pada figura itu

Dikampus.....

Mereka ber 4 sudah mulai berbaikan akan tetapi rasa kecewa masih terselip, siapa yg tidak kecewa jika sahabat mereka tega melakukan hal bodoh tanpa berfikir, mereka hanya ingin rara mengerti dan menjadikan semua ini pelajaran, tapi sudah 5 bulan mereka bersikap acuh tak acuh membuat rara faham apa arti sahabat dan cinta. (Friendship or love)

"Pulang ngampus aku mau ke kantor dlu ya? Aku mau nganterin makanan dari mama buat ka irwan" izin rara pada selputaul
"Iya silahkan" ketus putri
"Mput jangan gitu dong mau kaka bilangin ke lesty?"ancam aulia
"Iya iya ka lia" sebal putri
"Kalau gitu nanti aku ikut ya?" Ucap lesty tiba tiba datang
"LESTY!!!"kaget semuanya
"kenapa?" Heran lesty
"Kamu kuliah disini?" Tanya selfi
"Trus mau dimana lagi, g suka ya aku disini yaudah aku pergi " lesty hendak menlangkahkan kaki untuk pergi tapi ditahan rara
"Jangan, kita suka kok malahan kita seneng" ujar rara

Saat mereka berjalan tiba tiba gengs and the gengs salsha datang

"Oh oh oh ternyata putri cupu dambaan kalian pulang jugaa? Apa kabar cupu ? Lo ga buta? Hahahaha" ledek salsha
"Iya palingan nnti dia pergi lagi karna ga tahan sama sikap siudik rara ini" sambung rani
"Hey jaga ya omongan lo, gue lakuin itu karna pengaruh lo juga " marah rara tapi lengannya ditahan aulia
" well, lo aja yg bodoh dan terlalu terobsesi sma fildan" balas salsha
"Ihhhh" rara ingin menarik rambur salsha tapi dihalangi putri
" hey nenek lampir lo pikir lo itu hebat? Gue bisa lakuin apapun biar lo dikeluarin dari kampus ini, bahkan bokap nyokap lo ga bisa nolong lo, jadi jangan sok jagoan, mau kita aduin ke papanya rara sma bundanya lesty hah? " ucapan putri yg sedikit sinis membuat rani salsha tasya memucat
"Diem kan lo? Udh deh jangan ganggu kita terus lo ng fans sma kita hah?" Sambung putri membuat salsha dkk pergi dari hadapan mereka

Sedangkan dikantor fildan merasa sangat pusing, kepalanya sangat berat dia bahkan tidak  mampu bangkit rasanya dia ingin limpung saja.

Tok tok tok

"Masuk " lirih fildan sambil menundukkan kepala
"Ada apa?" Tanya fildan
" anda dipanggil pak irwan ke ruangan khusus pak " ujar pegawai wanita suruhan irwan
"Huft baik lah nnti saya kesana" keluh fildan

Fildan pun keluar ruangannya dengan langkah menggontai akibat pusing yg semakin mendera kepalanya, saat hendak membuka pintu yg biasa fildan dan tmn tmnnya berkumpul fildan tak kuasa menahan rasa sakit dikepalanya itu.

Brukh....

Tubuh fildan jatuh ambruk ke lantai, membuat orng yg ada didalam langsung keluar karna kaget

"Dan lo kenapa? " tanya irwan khawatir pada fildan yg tak sadarkan diri
"Bawa aja pak ke kamar diruangan pa fildan" saran pegawai disitu, saat hendak menjawab dan memberi bantuan tiba tiba irwan dikagetkan oleh seorang wanita
"Ka fildan kenapa ka?" Tanya rara yg memang ingin menemui irwan
"G tau dari pagi dia pucat tapi g mau ngomong kenapanya, kaka mau bawa fildan ke kamar khusus nya" ujar irwan khawatir dan membuat rara refleks memegang dahi dan pipi fildan membuat satu wanita yg baru saja datang kaget.

Lesty prov.

Aku memang sedang tidak ada kegiatan pulang kuliah ini, mumpung dokter menyebalkan itu tidak ada aku harus pergi bersenang senang, namun saat keluar kelas rara terlihat buru buru.

"Ra mau kmna?" Tanyaku pada rara
"Oh aku mau ke kantor ka fildan mau nganter ini buat... " belum sempat rara melanjutkan kalimatnya,aku tidak mau makin sakit mendengar rara mengatar makanan pada ka fildan sakit mendengar itu tapi ini resikonya jika aku ingin kembali kesini,mau tidak mau aku memang harus menerima kenyataan ini.
"Emmm aku boleh ikut " potomg lesti tiba tiba
"Dengan senang hati, ayook "

Setibanya dikantor ka fildan, akuerasa ingin buang air kecil dahulu jadi aku menyuruh rara duluan namun saat aku kembali dri toilet aku menemukan penampakam yg sangat tak ingin kulihat keadaan dmn aku harus senang atau sedih

Author prov.

"Ka fildan kenapa?" Tanya lesti
" g tau bantu kita les " ucap rara

Mereka membawa fildan ke ruangan fildan yg memang sengaja dibuat kamar juga karna fildam sering sekali tidur diruangannya, setelah menidurkan fildan
Rara menghubungi dokter dan irwan berada disamping fildan, setelah menelfon rara duduk didekat fildan bersama irwan tapi lesti melangkahkan kakinya keluar kamar itu, langkahnya terhenti saat dia penasaran foto siapa yg ada dimeja kerja fildan, kan fildan belum punya istri

" figura siapa itu? Istri ka fildan? Masa sih? Kan ada rara? Atau papa mama ka fildan? Tapi ka fildan tidak suka menatap ayahnya" gumam lesti, karna penasaran lestipun menghampiri figura itu dan betapa kagetnya dia ketika melihat fotonya yg ada didalam figura itu.

" a..aapa ini? Aku? Darimana ka fildan dapat fotoku seperti ini?" Heran lesti namun diselingi senyum
"Maaf ka jika aku membelenggu hatimu, jujur aku masih sangat menyayangimu ka, tapi keadaanlah yg memaksaku untuk tidak mengutarakannya, I LOVE YOU FILDAN RAIDZAGA " gumam lirih lesti tanpa lesti sadari ternyata rara mendengar nya dri balik pintu kamar fildan
" ternyata cinta kalian sejati, aku harus bisa mempersatukan kalian" gumam rara
"Les kamu jaga ka fildan dlu ya aku sma ka irwan mau keluar beli makan untuk kita semua, jagain ya" ucap rara yg tiba tiba membuat lesti kaget dan langsung menghapus air matanya

"Aku aja deh yg beli " sergah lesti
"Gak bisa soalnya aku sma ka irwan harus mampir dlu ambil bahan kantor sma tugas aku" timpal rara mencoba mencari alasan yg pas dan masuk akal.
" hmm yaudahlah tapi jangan lama lama ya" ucap lesti langsung masuk ke kamar fildan

"Alasan kamu the best ra " Puji irwan
"Iya dong siapa dlu rara gitu loh " ucap rara dengan logat sombong
"Ihh sombongnya kau ini " ucap irwan dengan logat daerah asalnya
" lagian aku ngelakuin ini mau menebus kesalahan aku yg mencoba memisahkan cinta mereka, hingga mereka seperti ini, sebenernya ya kak kita g sulit buat nyatuin mereka karna mereka saling sayang tapi penghalangnya itu dokter siapa itu? Mmm yah dr aco itu,diakan kekasih lesti yg sekarang " jelas rara membuat irwan juga berfikir
" yaudah nnti lagi aja d omonginnya kita beli makan dlu, laperrrr" melas irwan manja
"Iya iya ayok" timpal rara yg menggandeng tangan irwan









Hmmm udh ah lumayan panjang

Gmn sma part ini??
Rara blom tau kalau aco itu bukan pacar lesti, begitupun irwan dkk hingga fildan gmn tuh???
lesti juga blom tau nih kalau rara itu dekat sma irwan haduhhhhh


1kata buat part ini??

Jangan lupa vote nya ya kaka
★★★★★★★

Friendship Or Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang