kenangan

631 48 2
                                    

LailaNA722






















Setelah menghabiskan waktu bersama di puncak selama 2 hari, persahabatan mereka makin erat, selfi mulai bersikap biasa kembali pada rara, semuanya berjalan dengan baik,namun sayang perkembangan sikap lesti pada semuanya kecuali selfi masih tetap dingin dan datar,mereka tidak memusingkan hal tersebut, mereka mengerti memang seperti itulah lesti bahkan fildan pun harus bersabar dengan itu, kadang fildan mengatakan bahwa ia cemburu juga dikatain lebay, ck wajar dong cemburu kalau setiap ada lelaki melihat lesti terpesona oleh nya walaupun lesti tidak senyum sedikitpun.

Seperti saat ini belum juga masuk kedalam mall semua mata lelaki sudah tertuju pada lesti, fildan semakin menatap tajam pada orng orng itu,bisa bisanya mereka melihat seorang gadis yg sedang berjalan dengan kekasihnya seperti itu.

"Les, tunggu kaka dong" ucap fildan mengejar lesti
"Lambat" singkat lesti dengan sedikit tersenyum tersembunyi

Namun dengan tiba tiba lesti merasa tangannya digenggam seseorang, dan saat lesti melihatnya ternyata fildan sudah berada disampingnya dengan senyum manisnya

"Your my mine " bisik fildan membuat lesti tersenyum walau sebentar
"Jangan senyum nanti orng orng itu makin suka terhadap senyummu itu"sambung fildan membuat lesti mengeratkan tangannya

Mereka berjalan beriringan menyusuri toko toko yg ada d mall, mereka sudah kedalam toko baju untuk memesan pakaian seragam untuk pernikahan nnti, sudah ke toko perhiasan untuk cincin mereka dan yg terakhir adalah permintaan lesti untuk membeli buku yg baru diterbitkan karna itu buku favoritenya dengan selfi.

Fildan yg sebenarnya cukup pusing melihat begitu banyak buku untuk lesti, dia masih mengikuti kekasih tercintanya itu mencari buku tsb. Fildan kira lesti mencari novel yg biasa d baca oleh remaja remaja seperti percintaan sampai horor tapi lesti? Dia mencari buku seni musik piano+gitar yg memang favorite tysel

"Ka aku boleh beli 2 ga?" Tanya lesti
"Buat apa kamu nanya? Kalau nantinya kamu yg bayar sendiri" kesal fildan, ya memang dari tdi apa yg lesti butuhkan malah dibayar sendiri sedangkan fildan kan calon suami yg akan membiayainya nnti dan lagian apa yg lesti inginkan tidak mahal mahal, tapi tetap saja lesti sikepala batu

"Ka kan apa yg lesti beli itu kebutuhan pribadi jadi lesti beli sendiri, lagian selagi aku bisa belinya knp harus minta ke kaka" ucap lesti pada fildan
"Yaudah iya, emngnya satu lagi buat siapa?" Tanya fildan
"Selfi" jawab lesti langsung berlalu kekasir
"Kalian itu udh kaya apa aja ya, kesukaan kalian sama semuaa" ucap fildan sambil gelengkan kepalanya
"Kita itu sedekat nadi " singkat lesti
"Kalau kaka?" Tanya fildan
"My world before mama ka ridho and selfi"ucap lesti membuat fildan mendengus kesal
"Tetep aja setelah selfi " kesal fildan
" ga setuju? " tanya lesti penuh penekanan
"Eh enggak kok jadi yg keempat juga udh bahagia bisa jadi bagian yg terpenting" jelas fildan
"Bukan keempat" balas lesti
"Hah? Trus ?" Bingung fildan
" kelima" singkat lesti
" kok ke lima?" Fildan mulai bingung akan arah bicara lesti
" allah?" Singkat lesti
"Oh iya aku faham , yaudah kamu udh blom pilih pilihnya, kalau udh yu ke kasir" ucap fildan
" udh dong, tapi lesti yg bayar yah?" Pinta
" kali ini biar kaka aja ya sayang?" Bujuk fildan
" kak...." rengek lesti
"Iya iya sayang ayooo kita kekasir" ucap fildan berjalan lalu merangkul lesti

" ini mba " ucap lesti menyerahkan 2buku yg sama
" itu pacarnya mba? Romantis banget sampe mau nememin mbanya , pasti masnya sayang banget yah mba? Beruntung banget mba bisa dapetin masnya" celoteh kasir itu saat melayani lesti, lesti hanya tersenyum dan bergumam didalam hatinya.

"Aku memang beruntung bisa dicintai ka fildan, aku juga beruntung bisa dimiliki ka fildan, aku mencintainya benar benar mencintainya sampai aku masih merasa takut kehilangannya walaupun dia meyakinkanku bahwa aku miliknya, tapi aku selalu yakin kamulah yg terbaik" batin lesti sambil sesekali melirik pada fildan yg sedang memainkan ponsel

"Makasih mba" ucap lesti tersenyum singkat
"Ka, yu pulang" ucap lesti menghampiri fildan
"Yu, kamu ada yg mau dibeli lagi ga?" Tanya fildan
"Mmhh enggak deh ka, kita pulang aja lagian  udh sore juga" ucap lesti yakin
"Yaudah yu pulang, tapi nnti dijalan beli makan dlu yah, kamu belum makan loh sayang" pinta fildan
" love you" ucap lesti menggenggam tangan fildan dan dibalas senyuman manis fildan
"Love you too dear" bisik fildan

Setelah sampai dirumah fildan langsung pamit izin karna ada urusan mendadaj dikantornya

"Assalamualaikum bunda" ucap lesti
"Waalaikumsalllam,, bunda g ada de masih ngantor" teriak ridho
"Lah kok kaka d rumah? Udh pulang dri medan? Cepet amat" cerca lesti
"Kamu g pengen kaka pulang? Jahat" rajuk ridho langsung duduk menyambar makanan ditangan lesti
"Hmmmmm baunya wangiii, dari calon adik ipar ya?" Tanya ridho
" hmm , makan sana lesti mauuu tdurrr" ucap lesti lalu kabur begitu saja
"Jangan tidur masih sore " teriak ridho.
" nggak, mau mandiii" jawab lesti

Keesokan harinya

Lesti terlihat lesu dan pucat, jika diingat ingat memang sejak pulang dari mall kemarin lesti belum makan, makanan yg dibeli dijalan bersama fildan dimakan habis oleh ridho, dan tadi saat sarapan lesti malah langsung berangkat bahkan makan roti pun tidak.

Lesti berusaha menutupi pucatnya dengan liptin berwarna merah muda miliknya, namun sayang rasa sakit dikepala nya tidak dapat disembunyikan oleh apapun.tapi lesti tetap menahannnya dia berfikir jika ditahan hingga istirahat nanti mungkin kuat?

Namun sayang saat bel istirahat dia dipanggil ke ruang musik untuk latihan oleh bu soimah, hingga dia tidak makan kembali dan malah menambah rasa sakit dikepala dan diperutnya.tidak terasa jam sudah menunjukan pukul 3 sore itu artinya latihan selesai, lesti berjalan dengan sedikit tertatih menahan sakit

Jika ditanya kemana fildan? Fildan sedang sibuk dikantor bahkan sepertinya tidak memberi kabar apapun, lesti mengerti jika fildan sibuk jadi dia tidak mau mengganggu sibuknya fildan.

Lesti terus berjalan hingga dia bertemu selfi dilorong kampus, selfi sedang melipat kedua tangannya didada dan terlihat seperti marah, eits bukan marah lebih tepatnya kesal,,dengan berusaha senormal mungkin lesti tersenyum

"Ngapain disini py?" Tanya lesti lembut
"Jaga kampus" ketus selfi
"Ngapain jaga kampus, ini bukan tugas kamu, udh sore pula" tanya lesti masih menahan sakit
"Ya masa sih aku jaga kampus beneran, aku nunggu kamu tauu, tadi kamu bilang mau nyusul ke kantin tapi apa? Aku tunggu sampai bel masuk ga ada bahkan sampai jam habis dan sekarang sudah jam 3 sore kamu baru muncul , kesel tauu" cerocos selfi tak henti
"Iya maaf,, ssstt ayo kita pulang" ucap lesti sedikit meringis sakit, selfi yg awalnya tidak tau malah sekarang sedikit curiga ada yg d sembunyikan lesti,

Karna ketika selfi memegang tangan lesti, tangan itu panas dan gemetar

"Les,kamu kenapa?" Selidik selfi
"Gpp, cuma kecapean" jawab lesti dengan senyum paksa
" jangan terlalu memportir" singkat selfi
"Iya"

Saat diperjalanan selfi dan lesti tidak mengobrol seperti biasa karna tadi lesti izin tiduran sebentar karna katanya pusing, namun saat selfi menepikan mobil ingin membeli rujak dipinggiran, dia berniat membangunkan lesti untuk menanyakan apa dia mau atau tidak??

"Les...bangun dlu" ucap lesti tanpa menoleh
"Less, kebo bener sih? Heh" selfi berusaha menggoyangkan tubuh lesti
"Les jangan bercanda bangun  les" panik selfi, dan selfi mendaratkan tangannya dikening lesti yg terasa panas
"Less kamu kenapa??" Panik selfi, dan ternyata lesti sadar tidak sadar menjawab
"Ssttt sakitt pyyy" jawab lesti meringis
"Yg mana? Apa yg sakit ?" Panik selfi
"Sakitt pyyy sakitt" ucap lesti laku tak sadarkan kembali
" lesss aku mohonn jangan tidur dlu" pinta selfi sambil mengecek nadi lesti yg melemah.

"Sabar les kita ke rumah sakit terdekat, kamu jangan tidur les" panik selfi

Selfi mengendarai mobilnya dengan kencang dan mengubungi siapa saja yg ia tekan dikontak itu

"Hallo" ucap selfi
"Iya fi kenapa? " jawab seseorang itu
"Raa bantu aku kamu ke rumah sakit medika sekarang juga, lesti unfall ra " panik selfi yg ternyata tersambung pada rara
"Hah? Kok bisa unfall? " ucap rara yg terdengar ikut panik
" aku g tauu pokoknya kamu tunggu disana siapkan segalanya " jelas selfi
"Oke aku berangkat"

"Sabar les, aku dan rara akan berusaha semaksimal mungkin"








Hallo  guys udh lama g update maaf yaaa

Aduhhh g kerasaa trus lama g update tuh karna g ada notif soalnyaaa

Hehehhe emhhhh insyallah deh nnti updatenya banyak yaahh nunggu waktu luangg dluuu banyak tugasss soalnyaaaa

Friendship Or Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang