Empat Cinta Sebelah Tangan | Nostalgia

9 2 0
                                    

~oOo~

Gemerlap langit dihiasi bintang-bintang yang berkilauan. Rembulan bersinar dengan indahnya. Angin sepoi-sepoi melambai dedaunan dengan lembutnya. Membawa hawa kesejukan malam ini lebih terasa. Ezra sedang mengamati rembulan dari jendela kamarnya. Tanpa sengaja ia terbayang pada sosok Chessy. Entah mengapa selalu sosok Chessy yang ada dalam bayangan matanya.

"Indahnya," pikirnya.

Tiba-tiba ia terbangun dari lamunannya setelah mendengar ada seseorang yang mengetuk-ngetuk pintu kamarnya.

Tok ... Tok ... Tok

"Siapa lagi? Menganggu saja," gumamnya.

"Siapa?" tanyanya.

Namun tak ada yang menjawab. Suara ketukan itu malah semakin kencang. Membuat Ezra kesal mendengarnya. Lalu ia beranjak berdiri untuk membukakan pintu. Betapa kagetnya Ezra, ketika yang didapatinya itu adalah Alby.

"Alby? ngapain Lo ke sini? Kirain siapa? Bikin kesel aja Lo," ketusnya.

"Hehehe ... Iya maaf. Abisnya Lo sih, lama banget bukain pintu doang," jawab Alby sambil tertawa kecil.

"Tumben Lo, main ke sini? Biasanya juga kalau penting aja Lo main ke sini?"

"Loh, emangnya gue nggak boleh apa main ke tempat Lo? Kan kita sepupu-an. Kalo nggak boleh yaudah, gue balik aja sekarang," ancam Alby yang terlihat agak serius.

"Eh ... Jangan dong! Gitu aja ngambek. Ia deh, iya gue minta maaf. Tapi bener nih, Lo ngapain kemari?" tanya Ezra penasaran.

"Sengaja. Pengen nonjok lo," canda Alby.

"Hah? Nggak salah Lo? Apa kesalahan gue sama Lo?" Jawab Ezra yang tampak serius.

"Hahaha ... Gitu aja Lo percaya? Gue bercanda kali," jawab Alby sambil terkikih.

"Yaelah gue pikir beneran."

"Gini ... Gini, gue pengen ngajak Lo besok buat ke rumah Rara. Lo, bisa temenin gue nggak?"

"Chessy juga ada di situ?"

"Ada juga kali," jawab Alby sedikit berbohong. Padahal jelas bahwa Chessy mana mungkin berada di rumah Rara.

"Yaudah, gue mau," jawab Ezra yang terlihat bersemangat setelah mendengar Chessy juga ada di rumah Rara.

"Beneran? Oke besok gue jemput Lo."

"Oke deh. Eh, mumpung Lo ada di sini, temenin gue dong! Gue lagi suntuk banget ni," pinta Ezra.

"Yaelah cowok ganteng masa galau sih?" ledek Alby.

Mata Ezra melotot tak terima dengan ucapan Alby. Kini ia malah berbalik meledek Alby.

"Yah, emangnya kamu enggak apa? Sadar diri dong!"

"Hahaha ... Iya, iya. Tapi, hati gue udah ada yang punya, yah kamu nggak adakan?" timpal Alby.

"Siapa bilang? Gue juga udah punya kali. Tapi, masih lampu kuning," jawab Ezra tak terima.

"Eh, masa sih? Cowok ganteng digantungin kayak gitu? Siapa tu cewek biar gue kasi nasihat."

Kini keduanya malah asyik tertawa dengan obrolan yang nyeleneh itu. Tak lama kemudian mama Ezra datang dengan membawakan minuman dan beberapa cemilan.

"Wah, kayaknya asyik bener obrolannya? Boleh Tante ikut gabung?" Tanya Mama Ezra dengan sumringah.

"Boleh Tan, nih anak Tante digantungin sama cewek, ngenes bangetkan Tan, nasibnya?" ledek Alby kembali menyudutkan Ezra.

4 Cinta Sebelah Tangan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang