41

3.8K 366 119
                                    

Sana

Aku mengikuti langkahnya berlahan menapaki koridor hotel. Masuk ke dalam lift dan menuju pintu keluar Hotel dengan hati-hati.

Tak ada suara, tak ada pembicaraan, kami memilih diam. Aku yang sibuk dengan pikiranku yang tak hentinya memikirkan apa yang terjadi semalam ,sedangkan Dahyun terlihat sibuk dengan handphonenya.

Perubahan status diantara kami berdua sungguh membuat canggung. Ini menyebalkan!

"Hey kalian berdua"

Aku tersentak kaget mendengar itu. Apa kami berdua ketahuan paparazzi? Tapi, suaranya sungguh tak asing.

"oh? Irene Eonnie?" Dahyun berucap. Nada suaranya terkesan senang dan kaget .

Aku memutar tubuhku juga. Dan benar. Visual Girl Grup RV itu terlihat didepan mataku saat ini. Dia terlihat mendekati kami berdua. Menatap penuh tanda tanya.

"Eonnie sedang apa disini?" Dahyun memecah tatapan gadis Bae itu.

"ah~ Aku bersama beberapa temanku baru saja selesai makan direstoran hotel ini. Dan aku lebih dulu pergi karena punya jadwal" jawabnya "Lalu kalian berdua, sedang apa di sini?" Dia memberi pertanyaan yang sama padaku dan Dahyun.

"Ah~ semalam aku mabuk Eonnie, jadi Dahyun membawaku kesini. Kalau pulang ke dorm, aku mungkin akan di hukum habis-habissan oleh yang lain" ucapku terkekeh kecil. Membuat Irene juga terkekeh akibat ucapanku barusan.

"Oh Ya sudah. Kalau begitu, kalian ikut aku. Aku akan mengantar kalian"

"um..tidak perlu Eonnie" aku menolak

"Gwencana. Lagipula aku melewati dorm kalian untuk ke tempat jadwalku. Jadi kita searah" ucapnya lagi

Aku memgangguk kecil. Kurasa tak masalah menerima kebaikannya.

"Bagaimana Dahyun?" Dia bertanya pada gadisku. Ah. Maksudku pada gadis Kim disampingku ini.

"Kalau tidak merepotkan Eonnie, kami akan ikut" ucapnya terkekeh. Bahkan matanya terlihat menyipit akibat senyumnya yang pasti lebar dibalik masker hitamnnya itu.

Apa kau sebahagia itu Dahyun? Ck! Menyebalkan!

Tak ada pembicaraan lagi, aku dan Dahyun mengikuti gadis Bae itu. Menuju mobil pribadinya.

"Eh! Salah satu dari kalian harus duduk disampingku" ucapnya sebelum membuka pintu mobil dibagian kemudi. Mengagetkanku dan Dahyun. "Aku hanya merasa aneh saat tak ada orang yang duduk disampingku" sambungnya menjelaskan.

"Biar aku saja Eonnie" Dahyun menyerahkan diri.

Hah~ tentu saja Sana. Ia lebih memilih duduk disamping gadis cantik itu dari pada duduk di samping mantannya sendiri. Memangnya apa yang kau harapkan?! Babo! - aku merutuki diriku sendiri.

Aku menghela napas lagi lalu masuk ke mobil. Duduk dengan tenang setelah memakai seatbelt. Aku memejamkan mata. Sedikit memijit kepala karena aku masih merasakan pusing.

Ku dengar keduanya berbincang. Terkekeh bersama seperti tak ada orang lain di dalam mobil ini.

Aku berdecak sebal. Tapi aku tak bisa apa-apa. Aku memilih diam masih dengan aktivitas awalku. Hingga deringan handphoneku mengambil atensiku dan menghentikan percakapan kedua gadis dihadapanku.

Aku meraih handphoneku dari saku celanaku. Lalu menatap kedua gadis dihadapanku itu "Ah~ kalian bisa lanjutkan pembicaraan kalian. Ini bukan panggilan penting" ucapku

Mereka mengangguk mengerti dan itu membuatku tenang untuk menjawab panggilan BangChan saat ini.

Hallo?
Aku menjawab

About Us? S2 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang