02

8.3K 432 8
                                    

Pagi menjelang.
Tubuh terbangun dari atas ranjang.
Meregangkannya sebentar dan berlalu begitu saja ke arah kamar mandi.

Dinginnya air mulai menerpa kulit.
Tapi tidak menghentikannya untuk membersihkan diri.

Tidak memakan waktu lama, pintu kamar mandi terbuka. Berjalan ke arah lemari dan mulai mengenakan pakaian yang cukup hangat.

Setelah semua itu, langkah membawanya ke arah jendela kamar. Tangan menarik kursi dan mendudukkan bokongnya di situ.

Mata memandang kosong keluar jendela.
Helaan napas terdengar berulang kali.
Kesepian ini menyebalkan.

"Sana-chan?" panggilan itu mengambil atensi.

Kepala menoleh ke belakang. Ke sosok wanita paruh baya yang masih terlihat cantik.

"Okāsan wa otōsan to isshun dete kimasu"
(mama akan keluar sebentar dengan ayahmu)

Sana hanya memberikan anggukan kepala dan kembali menatap ke arah luar jendela kamarnya lagi.

Sang ibunda hanya tersenyum kecil lalu mendekati anak gadisnya yang terduduk di kursi dengan wajah di tekuk itu.

"Kanojo ga koishī?"
(Merindukannya?)

Kepala mengangguk membenarkan.

Sang ibunda hanya bisa tersenyum.
"okasan wa sugu ni modotte kimasu"
(mama akan segera kembali)

Sana kembali mengangguk
"Kiwotsukete" (hati-hati)
Ucap anak gadis keluarga Minatozaki itu.

Sepeninggalnya sang ibunda, Sana keluar dari kamarnya. Berjalan ke arah dapur dan mulai terlihat membuat minuman panas untuknya sendiri.

Suasana sunyi ini tidak biasa untuknya.
Biasanya teriakan-teriakan member mengisi kesunyian.

Tapi karena saat ini mereka tidak memiliki jadwal, semuanya diperbolehkan kembali ke kampung halaman untuk berlibur dan berkumpul bersama keluarga masing-masing.

Sana meraih gelasnya lalu kembali berjalan ke arah kamarnya. Berdiam diri sembari menatap pemandangan diluar dari jendela kamarnya itu.

Kring..kring..
Bunyi deringan handphone mengambil atensinya.

Berlahan kaki melangkah ke arah meja belajarnya. Gelas di letakkan di samping tempat handphonenya berada tadi.

Senyum mengembang membaca kontak sang pemanggil.

Hallo?
Suara di seberang telphone terdengar.

Senyum semakin lebar
Dahyunie~

Bagaimana kabarmu sayang?

Aku tersiksa.

Hm? Tersiksa? Kenapa? Ada yang mengganggumu?

Aku merindukanmu~

Kekehan Dahyun terdengar diseberang telphone
Sebentar lagi kau akan melihatku

Mwo? Jangan bercanda!

Ani! aku tidak bercanda.

Ya sudah. Kalau begitu aku menunggumu dirumahku.

Kau akan menyambutku kan?

Tentu saja.
Jawab Sana asal. Karena dia tahu gadisnya itu hanya menggodanya.

Baiklah. Kalau begitu aku akan datang secepatnya.

Baiklah sayang~
Sana terkekeh kecil

Aku sebentar lagi tiba dirumahmu. Aku tutup dulu yaa..

About Us? S2 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang