43

4.4K 362 65
                                    

Sana bergerak. Melepas dekapan sembari menghapus air mata yang masih jatuh. Mata menatap lekat ke arah si gadis Kim yang juga tengah manatapnya lekat.

Sungguh. Ucapan gadis Kim itu tadi benar-benar membuat segala atensinya terambil.

"K–Kau bilang apa barusan?" Sana bertanya lagi. Dia ragu. Mungkin Ia hanya salah dengar.

Dahyun tersenyum. Berlahan bergerak untuk duduk. "Eonnie, kau mau kembali padaku?" Dahyun mengulang ucapannya.

"Tu-Tunggu. Aku pasti saat ini sedang bermimpi" Sana memijit pelipis tapi tangan serasa tertarik. Memaksanya menatap lurus ke arah depan.

Dahyun. Tengah menatapnya dengan senyuman cantik miliknya. Meskipun bibir gadis itu terbilang pucat.

"Aku minta maaf. Sungguh. Aku tau aku bodoh Eonnie. Maaf karena sikapku selama ini padamu" Dahyun berujar. Ekspresi nampak sangat serius.

Sana menepis tangan yang digenggam membuat Dahyun kaget "Ja-Jangan bermain denganku" Ucap Sana

"Eonnie~" Dahyun meraih tangan gadis dihadapannya itu lagi. Menggenggamnya erat serta mengelus punggung tangan itu. "Aku tau. Aku adalah orang terbodoh karena mengambil keputusan seperti waktu itu" lanjutnya lalu menatap Sana. Lekat. "Melepasmu adalah kesalahan terbesarku"

Mata memanas dan Sana menahannya agar air mata tak jatuh lagi.

"Aku berpikir jika berpisah adalah jalan yang terbaik untuk kita. Tapi nyatanya, hal itu lebih menyiksa. Menyiksa kita berdua. Menyiksaku!"

Tak bisa tertahan. Air mata mengalir lagi. Dahyun tersenyum. Berlahan melepas genggaman dan memilih menghapus air mata si gadis Jepang "Aku terus membuat Eonnie menangis" ucapnya "Seperti saat ini..." elusan lembut di pipi Dahyun berikan.

Berlahan Ia berdiri masih dengan elusan lembut di pipi kiri Sana. Kepala sedikit mendongak karena tinggi yang tak sama. "Aku minta ma–"

Pluk..
Ucapan terhenti kala tubuh dipeluk erat oleh gadis Jepang itu.

"Kenapa kau jahat sekali padaku?" Sana berujar di tengah isakannya. Bahkan memukul-mukul punggung Dahyun. "Kau memutuskanku. Kau juga tidak memperdulikanku. Itu sangat menyakitkan" lanjutnya mengeluarkan segala kerisauannya.

Dahyun membalas pelukan meskipum hanya dengan sebelah tangan karena tangannya yang satu sedang terinfus. Ia mengelus punggung Sana berulang kali dengan kelembutan. Dan tak menggubris pukulan kecil dipunggungnya. Ia tau Sana butuh pelampiasan.

"Iya. Aku jahat eonnie. Aku jahat karena melakukan hal itu padamu. Pada orang yang sangat kucintai" balas Dahyun "Tolong Maafkan aku~"

Pelukan Sana eratkan. Wajah semakin Ia benamkan di lekukan leher Dahyun.

"Maafkan aku juga. Aku benar-benar tak bermaksud membuatmu secemburu itu. Aku dan mereka hanya-"

"Iya. Aku tau" potong Dahyun "Dan Eonnie tak perlu minta maaf. Semua ini terjadi karenaku. Karena sikap kekanakkanku ini"

Sana tak membalas ucapan. Ia hanya sibuk memeluk Dahyun. Menghirup aroma alami tubuh gadis Kim itu yang sudah lama tak memanjakkan indera penciumannya.

"Jadi, Eonnie mau kan menerima ku lagi?"

Sana menggeleng. Melepas pelukan lalu menatap lurus Dahyun dengan matanya yang berair.

Ekspresi sedih tentu saja Dahyun tampilkan. Apa Sana benar tak mau kembali padanya? Apa gadis Jepang itu memilih hubungan persahabatan saja?

Sedikit lama dalam keheningan hingga tiba-tiba Sana terkekeh pelan. Ia menghapus jejak air matanya lalu kembali menatap Dahyun.

About Us? S2 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang