29

3.5K 326 40
                                    

Dorm nampak senyap. Yang ada hanya suara game yang terdengar menggema di ruang menonton.

Sana terlihat disitu. Memainkan handphonenya karena bingung harus melakukan apa lagi. Mau tidur tapi mata tak bisa terpejam, jadi Ia memilih membiarkan tubuhnya kelelahan dengan sendirinya.

Lama kelamaan rasa bosan menghampiri. Handphone Ia lempar disisi kosong sofa sedangkan Ia sudah melempar tubuhnya untuk berbaring. Mata menatap lekat langit-langit dorm.

"Sedang apa?" sebuah pertanyaan terdengar mengambil atensi.

Sang pemilik suara mengitari sofa. Mengambil tempat disisi sofa yang masih tersedia. Tangannya terangkat mengelus pipi milik Sana yang berbaring.

"Kenapa tidur disini sayang?"

"um..Aku tidak tidur disini. Aku malah belum tertidur sama sekali" jawab Sana sembari bangun terduduk.

Dahyun menghela napasnya. Mata semakin lekat menatap sang kekasih "Kenapa tidak tidur? Jadwal kita masih padat. Eonnie harus istirahat"

"Dahyun?" Sana malah menyebut nama kekasihnya itu.

"hm?"

"Aku bosan" ucap Sana lalu memeluk gadis Kim itu dari samping.Menyembunyikan wajah di lekukan leher kekasihnya.

Dahyun hanya bisa tersenyum. Pelukan Ia balas lalu berlahan mengelus belakang kepala gadisnya.

"Aku tau permainan apa yang cocok agar Eonnie tak bosan" Dahyun mengeluarkan suara.

"Apa?" Balas Sana yang masih kukuh dengan posisinya yang terasa nyaman.

"um..ada. Tapi eonni harus bersiap-siap dulu. Hal itu akan membuat Eonnie bisa sangat kelelahan" jawab Dahyun dengan smirk kecilnya.

"Yak!" Sana melepas pelukan seperkian detik kemudian. Ia baru sadar maksud gadis tofu itu "Dasar byuntae" kesalnya yang malah dihadiahi tawa oleh Dahyun.

Sana kembali membaringkan tubuhnya sedangkan Dahyun memilih meraih handphone milik kekasihnya yang menghalangi bokongnya untuk duduk dengan nyaman.

"Eonnie, kakimu" Dahyun menegur membuat Sana menyingkirkan kakinya agar Ia bisa duduk semakin nyaman. Punggung disandarkan.

Kepala menoleh ke samping. Ke arah Sana yang terdiam menghayal. Sungguh sifat yang sangat langka.

"Sayang~" Dahyun menegur sembari membawa kaki gadisnya itu untuk diletakkan di atas pangkuannya.

"hm?" Jawab Sana terkesan malas.

Dahyun tak menjawab. Dia malah bergerak berbaring disamping Sana hingga mengejutkan gadis Jepang itu.
Pelukan erat Dahyun berikan.

Kekehan kecil menubruk indera pendengaran Sana "Kenapa kau tertawa?" tanyanya bingung

"Tidak apa-apa. Jadi, bisakah Eonnie berbalik ke arahku dan memelukku?"

"eoh? Kenapa jadi semanja ini?"

"um..aku suka saja pelukan eonnie. Apa salah?"

Sana tersenyum lalu berbalik kearah kekasihnya itu. Tangan terangkat dan melingkar sempurna di pinggang ramping Dahyun.

Dahyun terlihat puas. Sana memeluk tubuh terlentangnya begitu erat. Bahkan mata kekasihnya itu kini sudah terlihat berat. Mencoba menahan tawa, Dahyun memilih mengalihkannya dengan bermain game diponsel kekasihnya yang tak pernah Ia lepaskan sedari tadi.

Beberapa menit terlewati, Dahyun memilih menyudahi memainkan game. Dia memilih membuka SNS. Hingga suatu postingan membuatnya sangat terkejut.

Kepala menoleh kecil ke arah Sana. Gadis itu terlihat telah memejamkan mata. Pantas saja nafas teraturnya terus menubruk telinga milik Dahyun.

About Us? S2 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang